13

453 43 8
                                    


Jangan lupa untuk vote dan komen
Makasihh








Javier dan giana kini sudah tiba di rumah javier, kenapa tidak kerumah giana? Karena javier pengen ngomong dulu ke orang tuanya dia tentang masalah mereka.

Mereka berdua berjalan memasuki mansion yg mewah itu dan javier menekan bel, tak lama kemudian muncullah seorang art.
"eh tuan"
"Silahkan tuan, non" Art itu mempersilahkan mereka masuk kedalam.

Giana menanggapi art itu dengan senyum indahnya tetapi tidak dengan javier, dia hanya menatap datar. Lalu javier menarik lembut tangan giana untuk masuk ke dalam lalu duduk di ruang tamu.

"Lo tunggu disini, gue mau panggil nyokap gue dulu" Ucap javier pada giana. Giana lalu merespinnya dengan mengangguk.

Mata giana masih terlihat bengkak tapi hanya sedikit saja karena menangis tadi.

Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki, giana menoleh ke samping tepat disana ada javier dan ibunya sedang berjalan ke arahnya.

"Loh, ini... Ini bukannya anaknya kaivan ya? " Tanya ibu javier yg bernama tiffany saat sudah duduk di samping giana.

"E-ehehe iya tan, tante kenal papa aku? " Ucap giana dengan nada canggung.

"Yaiyalah orang tante sama orang tua kamu temenan kok, haha" Jawab tiffany dengan tertawa di akhir.

Giana kaget dengan gak tersebut, lalu dia melihat ke rah javier yang duduk di depannya yg sedang memasang wajah datarnya.

"Oh ya nama kamu siapa cantik? " Tanya tiffany.

"Giana tante" Jawab giana lagi.

"Wah cantik ya nama kamu, sama kayak orangnya" Puji tiffany. Pipi giana bersemu merah mendengar pujian tiffany. "Makasih tan".

Javier sendiri nelihat kejadian berusaha sat pili giana memerah, 'lucu'  ucapnya dakma hati dengn senyum tipis yg sangat tipis sampai tak ada yang tau kecuali Tuhan dan dia seorang. Lalu dia kembali ke mode awak dengan wajah datarnya.

"Vier, tumben kamu bawa cewe ke sini gapernah loh kamu bawa cewe ke sini kok tumben banget, mana giana lagi ceweknya" Tanya tiffany ke javier yang sedari tadi hanya memandangi mereka berdua mengobrol.

Javier meneguk ludah nya kasar, siap dia tiba-tiba merasa takut dan gugup saat ini. Tapi dia buang jauh jauh perasaan itu, yang terpenting sekarang adalah giana, bagaimanapun ini adalah salahnya dia harus bertanggungjawab.

"Bun, s-sebenarnya Javier kesini bawa giana karena... " Javier menggantung ucapannya yg membuat tiffany semakin kepo, sementara giana sedang menguatkan dirinya untuk tidak menangis saat ini juga.

"Sebenarnya vier mau ngomong sama bunda tentang kita berdua" Lanjut Javier.

"Iya apa Javier, cepat dong bunda kepo nih" Ucap tiffany tak sabar.

"Bun, maafin javier udah h-hamilin giana" Ucao javier akhirnya.

Tiffany terdiam beberapa saat lalu berkata"ah vier bercanda kamu gak lucu loh bunda ga suka". Sementara giana sudah tak dapat menahan air matanya agar tidak turun. Akhirnya turun juga, dia menangis dalam diam nya dengan menunduk.

"Vier ga bohong bun vier serius, ngapain juga vier bercanda kayak gitu" Jawab javier.

Lalu tiffany melihat ke arah giana dan melihat wanita itu tengah menangis, lalu kembali menatap javier dengan tataoan marahnya.

"KENAPA KAMU LAKUIN ITU HAH" ucao tiffany marah kepada javier.

"BUNDA SAMA PAPA GAK PERNAH NGAJARIN KAMU BEGITU VIER" ucao tiffany lagi dengan suara yg semakin besar beserta air matanya yg mengalir deras.

Javier berdiri lalu mendekat ke bundnya dan langsung memeluk bundanya itu
"Maafin vier bun, vier gak sengaja, vier mau kok tanggung jawab" Ucaonjavier sambil memeluk bundanya.

Tiffany melepaskan pelukan putra nya itu lalu berjalan ke arah giana lalu memeluk wanita itu.
"Hiks maafin Javier ya nak, tante udah gagal mendidik dia" Ucao tiffany dengan air mata yg terus turun dari matanya.

"Bun jangan bilang gitu" Jawab Javier mendengar perkataan bundanya tadi. Tetapi tiffany tidak menanggapinya. Dan dia terus memeluk giana dengan erat.
"Maaf, maafin Javier ya sayang hiks" Ucap  tiffany lagi.

Giana melepaskan pelukan itu lalu memegang tangan tiffany. "Tante, tante gak pernah gagal mendidik Javier, itu hak gak disengaja tan, tante gaj boleh ngomong gitu hiks" Ucap giana menenangkan tiffany.

Tiffany kembali lagi memeluk giana dengan lembut. "Kamu baik banget sayang, sekali lagi maafin anak tante ya" Ucap tiffany. Giana merespin dengan mengangguk kan kepalanya.

Mereka akhirnya melepaskan pelukan itu lalu javier mengajak bundanya beserta guana untuk ke rumah giana, dia harus segera mengatakan hal ini kepada keluarga giana.

"Tapi bun, bunda kasih tau dulu sana papa ya" Ucap javier.
"Nanti bunda kabarin sekarang kita ke rumah giana dulu, biar masalah kalian selesai" Jawab tiffany.

Sementara giana sedikit takut untuk pulang ke rumahnya, sungguh dia tak sanggup jika melihat kedua orang tuanya akan menangis melihat anak mereka telah dihamili saat masih sekolah.

Dia tak sanggup membayangkan sebetapa marah dan kecewanya kedua orangtua nya kepada giana.

Sampai sini dulu, lagi sibuk soalnya hehe

Btw aku suka bangett liat foto giselle yang ini🫠🫠

CAKEP BANGET GAK SIHH??

RATE BUAT FOTO GISELLE YANG BERAPA GUYS? 👉
BUAT AKU 1000/10 SIH🫣🫶🫶

siapa yang gak sabar nunggu mv Armageddon keluar??
Komen guys👉

Jangan lupa buat vote, komen, dan follow. Satu vote aja udah berharga buat aku🤍

Aku berterima kasih banget ke kalian yang udah mau buat vote dan komen di cerita aku ini🫶

ROYALATTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang