X

302 61 9
                                    

[Jakarta, 2011]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Jakarta, 2011]

GANESH merebahkan tubuhnya di atas kasur tanpa melepas seragam sekolahnya. Ia baru saja sampai di rumah setelah berperang dengan debu di jalan. Untung saja rumahnya tidak begitu jauh dari sekolah jadi ia tidak perlu berlama-lama di jalan.

Tangan Ganesh bergerak, meraba-raba sisi kasur di sebelahnya—mencari ponsel. Ponselnya tidak begitu ramai. Biasanya ada pesan masuk dari mantannya. Namun karena sudah putus hubungan, mereka tidak berkomunikasi sesering itu—lebih tepatnya Citra tidak lagi menghubunginya seperti dahulu.

Ganesh membuka aplikasi Blackberry Messanger atau BBM yang beberapa waktu lalu ia pasang di ponsel pintarnya. Lucu sekali, memakai BBM di ponsel yang bukan Blackberry.

Yang memasangkan di ponsel Ganesh adalah Aresa, saat Ganesh main di rumahnya Jum'at lalu. Katanya, "Sekarang bisa BBM-an di HP selain BB tahu! Sini gue install-in biar lo nggak ketinggalan jaman!"

Begitulah kira-kira kata Aresa. Jadi Ganesh hanya menurut saja. Dan sekarang ia sedang menelusuri BBM-nya yang masih sepi karena kontaknya baru berisi beberapa orang saja.

Tidak ada yang menarik.

Ganesh kembali meletakkan ponselnya. Ia memilih beranjak, lalu mulai melepas satu persatu kancing kemejanya—sebelum Bunda Ira menemukan keberadaannya yang tidak langsung mengganti baju dan ia akan diomeli seharian.

Tring!

Ada pesan masuk di ponsel Ganesh. Anak itu melempar kemejanya pada keranjang kotor, lalu berjalan kembali ke arah tempat tidur untuk mengambil ponselnya.

Ada SMS dari Mana.

-

Bang Mana
Nesh mw bakso g?
Gw lg di p wito

-

Ganesh memiringkan kepalanya, heran melihat Mana yang tumben sekali baik mau membelikan makanan untuknya. Biasanya abangnya itu cuek saja dan pulang dengan tangan kosong.

Atau mungkin karena Mana tahu kalau Ganesh sangat suka bakso Pak Wito—warung bakso kesukaannya yang letaknya tidak begitu jauh dari kompleks perumahan mereka.

Lalu tanpa banyak berpikir, Ganesh pun segera membalas pesan untuk Mana dan mengiyakan tawaran dari kakak laki-lakinya itu.

Sembari menunggu Mana pulang membawa bakso kesukaannya, Ganesh meraih handuk kemudian berlalu memasuki kamar mandi yang berada di samping kamarnya—tepatnya di antara kamarnya dan Mana.

Ganesh bukan tipe yang suka berlama-lama di kamar mandi. Jadi begitu selesai membersihkan tubuhnya, ia langsung keluar dengan handuk melilit pada pinggangnya. Rambutnya yang basah sedikit meneteskan air hingga kembali membasahi punggungnya. Namun Ganesh tidak peduli. Baginya, asal airnya tidak bercecer di lantai, maka tidak masalah. Karena kalau sampai Bunda Ira menemukan lantai yang basah, ia pasti akan diomeli.

✅️ FIRST AND LAST | NOREN (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang