Hai, updet nih :)
Aku bingung hrs ngomong apa. Hmmm.
Cm mau bilang.
SM, kau sangat jahat 😔
_______
Sampai beberapa hari, Haechan masih belum bisa menemui Jia. Ia masih terbayang oleh kejadian malam lalu. Tentang siapa yang di sukai oleh gadis itu juga masih membuatnya penasaran. Semenjak hari itu ia lebih banyak diam.
"Haechan-ah. Kenapa belakangan ini kau sering diam?"
Haechan berhenti menggigiti kuku jarinya. Lamunannya tersentak oleh suara seseorang.
Ia baru sadar tengah bersama pacarnya saat ini.
"Ani~ aku hanya agak lelah." ucapnya, tidak sepenuhnya berbohong.
Jadwalnya memang padat. Ketika aktivitas bersama dream telah selesai, maka ia akan menjalani aktivitas bersama 127. Seolah perusahaan tidak memberinya banyak waktu istirahat.
"Kau sudah selesai makan?" tanyanya.
Gadis berambut sebahu itu tampak masam. "Eung, kau bahkan tidak menyentuh makanan mu." balasnya, melirik pada makanan milik Haechan yang tak tersentuh.
"Ah," Haechan menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
Gadis tersebut berasal dari member salah satu girl grup yang cukup terkenal. Mereka sudah berpacaran selama enam bulan. Selama itu, Haechan selalu bersikap biasa saja padanya.
Haechan selalu bersikap seolah-olah ingin cepat pulang setiap kali bersamanya. Padahal waktu mereka bertemu pun, cukup sulit karena jadwal masing-masing yang padat. Gadis itu merasa kehadirannya tidak mempengaruhi apapun untuknya.
"Aku sudah kenyang. Mau jalan-jalan?" tawarnya dengan senyum kalem.
Senyum gadis itu mengembang dan mengangguk. "Ne,"
Haechan lalu membawanya keluar dari restoran tersebut sambil menggandengnya.
Dalam perjalanan, keduanya mengobrol dengan senyum mengembang. Namun entah mengapa senyum milik Haechan terasa hambar.
🌑🌑🌑
Jia memakai topi nya setelah membereskan barang-barang miliknya usai berolahraga di tempat gym. Ia selalu rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan dan berat badannya. Aktivitas nya ini sudah menjadi kebiasaan sejak menjadi trainee, yang mana harus di tuntunt untuk menjaga berat badan.
Jia tidak langsung pulang. Ia duduk terdiam di sebuah bangku disana.
Beberapa hari ini Haechan tidak datang ke rumahnya. Jia tahu jelas dia sedang menghindarinya.
Yah, tidak masalah juga. Ia juga tidak berniat untuk bertemu dengannya dulu untuk saat ini. Kejadian hari itu sangat memalukan untuknya.
Ditengah lamunannya, ia tersentak melihat sebotol air mineral di depan wajahnya.
"Eoh?" Jia menoleh dengan raut polos pada pemilik tangan di depannya.
Senyum semanis permen kapas menyambutnya.
"Buatmu." katanya.
Jia menatap bingung. "Hah?"
"Minuman buatmu." katanya lagi.
Jia agak tersentak sebelum mengambil minuman tersebut. "Ah, gomawoyo,"
Oh-my-god! Jia bersorak dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
POISON [LEE HAECHAN]
FanfictionJia pikir Haechan tidak akan menyukainya karena dia hanya menganggap Jia sebagai adik kesayangannya saja. Jia yang sudah lelah menunggu berakhir menerima Jeno sebagai pacarnya. #Mature content ⚠️🔞 #Romance #Drama #Idol #Toxic #ReverseHarem :") S...