Assalamu'alaikum
Selamat membaca.....
<><><><><>
"Nafas Zah, nafas," bisik Nayla
Azizah menghela nafas pelan, berusaha menormalkan detak jantungnya.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, sebelumnya perkenalkan nama saya Ashraf Dzafri Alfarizi. Kedatangan saya kesini adalah untuk melamar putri dari bapak Rendra Alghifari yaitu Azizah Nur Hafizah menjadi istri saya, pedamping hidup saya, dan ibu dari anak-anak saya kelak," ucap Ashraf membuat Azizah semakin mengeratkan genggamannya pada Nayla
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, saya Rendra Alghifari berterimakasih atas kedatangan dan niat baik nak Ashraf, tetapi untuk jawaban dari lamaran ini, saya serahkan sepenuhnya pada putri saya Azizah," jawab papah
"Iya in aja," bisik Nayla
"Bentar, Aa pasti bercanda, kan? pasti ini gara-gara ucapan aku tadi di minimarket ya? A, aku cuma bercanda, gak usah dibawa serius gini lah," jelas Azizah
"Saya serius. Bahkan, meskipun tadi kita tidak bertemu, saya tetap akan melamar kamu," timpal Ashraf
"Berarti tadi kalian sempat ketemu? wah emang sih kalau udah jodoh mah gak akan kemana," sahut Aditya
"Tapi maaf sebelumnya, tapi kan aku belum kenal sama A' Ashraf, jadi apa boleh kalau aku sholat istikhoroh dulu?" Tanya Azizah
"Belum kenal? Terus yang tadi ketemu? yang selama ini dibicarain teh saha?" Tanya Aditya
"Bener banget Dit, belum kenal tapi selama 3 tahun, ngomongin terus orangnya," sindir Nayla
"Oh berarti teh Azizah sering ngomongin Aa? Sama atuh, A' Ashraf juga sering ngomongin teteh," sahut Amira
"Alah meuni sehati kitu" seru Nayla menyenggol lengan Azizah
"Jika memang Azizah ingin istikhoroh terlebih dahulu, silahkan. Lagipula tidak ada salahnya meminta petunjuk dari Allah untuk ibadah yang panjang ini," ujar Ashraf
"Satu minggu cukup?" Tanya Ashraf
"Tiga hari aja, semakin cepat kan semakin baik," timpal Aditya
"Seminggu aja, gapapa," jawab Azizah seraya melirik Aditya dan memberinya tatapan tajam.
<><><><><>
Setelah acara lamaran yang mendadak itu, mereka berbincang sejenak sampai Ashraf dan adik-adiknya pamit pulang.
Nayla yang awalnya hanya mengantar Azizah pun, mengurungkan niatnya untuk pulang. Ia ingin menginap di rumah sahabatnya itu, ah lebih tepatnya ingin menggodanya.
"Ekhem ekhem, penantian selama 3 tahun yang tidak sia-sia,"ucap Nayla menghampiri Azizah yang sedang melamun di balkon kamarnya.
"Zah, naha sih tadi teu langsung diterima aja lamarannya? Kan kamu oge suka ke si A' Ashraf. Naha kudu sholat istikhoroh heula? Buang-buang waktu tau,"
"Nya emang salah kalau aku mau minta petunjuk sama Allah? Kan siapa tau perasaan aku selama ini tuh cuma godaan dari setan,"
"Yaudah atuh sana sholat,"
"Nanti aja sekalian tahajud,"
"Masyaallah, bestie aku ini emang paling hebat kalau soal ibadah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istana Alhambra (REVISI)
Teen FictionMenceritakan tentang Azizah Nur Hafizah, seorang wanita yang baru mulai berhijrah dan ingin mengetahui lebih dalam tentang islam. Hingga suatu ketika, ia tertarik dengan salah satu tempat yang terdapat peradaban islam, yaitu Istana Alhambra yang ber...