07

703 45 5
                                    

Pagi ini Hinata terlihat sibuk menghias cake nya agar bisa segera di display. Tangan nya yang lentik nampak lihai menghias beberapa cake, sebagian dari pegawainya ada yang sibuk mengadon adonan selanjutnya.

Sejak usianya 20 tahun ia mulai merintis usahanya ini, sampai akhirnya usahanya ini bisa berkembang. Kedua orang tuanya sudah meninggal saat ia berusia 17 tahun, dirinya tinggal pada saat itu hanya di kota kecil ine, Kyoto.

Sampai akhirnya Hinata mencoba memberanikan dirinya pergi merantau menuju Tokyo untuk merintis usaha Cafe Bakery nya saat ini. Hingga akhirnya Cafe nya saat ini ramai oleh pembeli. Terkadang Hinata bangga pada dirinya, karena bisa sampai pada titik ini.

"Rui, bisa tolong display cheese cake nya." Hinata meminta tolong pada pegawainya yang bernama Rui untuk mendisplay cake nya.

"Baiklah." Rui berucap sambil tersenyum.

"Choji ada beberapa yang harus kita bikin hari ini yaitu Brownies Almond dan juga Marble Cake. Jangan lupa untuk menyiapkan dan menimbang seluruh bahannya." Choji mengangguk paham lalu segera menyiapkan bahan-bahan untuk mengadon nanti.

...

Terlihat Naruto tengah mendengus dengan kesal. Bagaimana tidak kesal para pegawainya banyak membuat kesalahan hari ini, ia lelah memarahi para pegawai nya.

Saat sedang sibuk membuka berkas nya dengan kesal. Terdengar suara ketukan pintu, ia lalu menyuruhnya masuk dengan kesal.

"Masuklah!" Ternyata Kakashi yang datang.

"Bisa kita bicara Naruto?" Kakashi menatap wajah Naruto yang terlihat kesal. Naruto hanya mengangguk dengan wajah yang masih fokus pada berkasnya.

Kakashi duduk dihadapan Naruto.
"Kau tahu ibu mu curiga padamu." Ia menatap Naruto dengan serius.

Naruto lalu mendongak menatap Kakashi dengan raut bingung.

Kakashi menghela nafas. "Ibu mu meminta ku mengikuti mu semalam. Kau mengatakan bahwa semalam kau ingin menemui klien, kau berbohong pada ibu mu?"

Naruto menatap Kakashi dengan terkejut. Kakashi mengikuti nya semalam, apakah dia tahu bahwa dirinya menemui Hinata.

"Kau mengikuti ku?" ujar Naruto dengan kesal. Kakashi hanya mengangguk.

"Hmm, kau tidak pergi menemui klien, tetapi pergi menuju apartemen seorang wanita. Benar bukan?" Kakashi mengangkat satu alisnya.

Naruto menangkup wajahnya dengan kasar. Sial, Kakashi mengetahuinya semalam.

"Apakah kau memberitahu ibu?" Dapat Kakashi lihat tatapan kesal Naruto terhadapnya.

Kakashi menggeleng pertanda bahwa ia tidak memberitahu Kushina.

"Sebenarnya siapa wanita itu? Mengapa kau menemuinya dan berbohong pada ibumu?" Kakashi bertanya karena ia yakin pria didepan nya itu tidak pernah mau menemui wanita yang sembarangan jika bukan urusan bisnis.

"Tutup mulutmu, dan jangan beritahu ibu apapun yang kau lihat!" Ujar Naruto dengan geram sembari menunjuk Kakashi.

"Baiklah, jelaskan padaku agar aku tahu bagaimana harus memberitahu pada Nyonya Kushina nanti."

Affair Of The Heart [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang