Halo!!!! Gimana kabarnya? Semoga baik ya!!
Jaga kesehatan nya yak, kita gak bisa medeteksi kesehatan, kita hanya perlu mencegah nya sebelum terjadi,
●SPAM KOMEN, LIKE YAH, DAN SHARE KE SOSMED KALIAN, TERIMAKASIH
•
•
•
•Bukan perihal besar atau luas nya tempat tinggal kita, tapi perihal nyaman dan aman nya tempat yang kita tinggal.
____
Alden leon wesley~~~~~
Alden duduk dibangku lapangan basket dengan bahu yang terkulai, matanya sayu menatap langit malam, dari sorot mata nya yang ia menyimpan banyak kerinduan kepada seseorang. "Udah 2 tahun tanpa lo." Tangan nya terangkat ke atas seolah olah menyapa angin, tersenyum lebar menatap langit yang dihiasi bintang dan bulan. "Kalau lo liat gua disini gua cuman mau ngomong, kalo gua kangen banget sama lo, mampir ya nanti."
Cowok berbandana hitam dikepala nya itu berdiri lalu bergegas untuk balik ke rumah. Gak perlu lama lama berlarut dalam kesedihan karena semua nya akan sia-sia, yang terjadi sudah terjadi kita hanya perlu menikmati hari selanjutnya dan menjalanin semua nya dengan senyuman.
~~~~
Universitas Alden sama dengan teman satu tongkrongan nya yaitu inti Starhigt, mereka memang sengaja memilih kampus yang sama karena dengan alesan 'kita semua mau menikmati masa muda bersama sama' alesan yang sederhana tapi penuh makna bagi mereka, pertemanan yang dibangun dari lama akan susah untuk ada kata perpisahan.
Walaupun satu univ tetapi mereka semua berbeda beda jurusan terkecuali Alvin dan Ucup. Alden yang memilih jurusan 'Manajemen' alesan Alden pilih jurusan itu karena ia ingin melanjutkan dunia bisnis papa nya, Raka memilih jurusan 'hukum', sedangkan Alvin dan Ucup memilih jurusan 'komunikasi', dua cowo itu memilih jurusan komunikasi dengan alesan 'gua orang yang gampang berbaur dengan orang lain, bahkan bersama orang lain gua serasa lagi men-charger energi dalam diri gua sendiri'
Alden menjatuhkan bokong nya diatas sofa memandang banyak nya buku yang ada dimeja belajar nya itu, ia membuka buku yang bertulisan 'psychology of money' ia membuka-buka buku itu tanpa ia baca, pikiran nya susah untuk di deskripsikan. "Dunia perkuliahan gini ya?" ucap cowok itu. Lalu menutup buku nya dan langsung mandi karena seharian ini Alden sibuk di kampus. Pertama kali Alden mengeluh. Alden yang selalu tergantung dan terbiasa dengan kedua orang tua, makan yang selalu di siapkan oleh ART, baju yang sudah dicuci bahkan di gosok oleh ART nya, bahkan baju sekolah disiapkan oleh orang tua nya, tapi sekarang Alden tidak merasakan itu lagi, dia serba sendiri. Sekarang ia tinggal sendiri di Kosan nya, lantaran Alden memilih kampus yang jauh dengan tempat tinggal nya, orang tua serta adik nya tinggal di Jakarta, sedangkan ia tinggal di DIY Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saat selesai mandi, ada beberapa pesan yang masuk di handphone Alden. Se-lelah lelah nya dia, Alden masih menyisihkan ruang untuk membaca bahkan membalas pesan dari teman-teman nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEN 2
Teen FictionKalau kita kehilagan seseorang yang berarti dalam hidup kita, kita harus gimana? bertahan dengan hati yang sama atau pergi mencari yang lain? Perjalanan masih panjang, masih banyak bertemu dengan manusia yang lain bukan cuman DIA. Sebelum baca ini...