Keesokan harinya Asa Kembali kesekolah dan pagi ini dirinya sudah ribut perihal kunci motornya yang hilang, beruntung mama punya seribu satu cara yaitu memberikan kunci mobilnya untuk Asa sekolah tetapi dengan syarat supir yang mengantar.
"Ini semua salah papa, kenapa harus meeting pagi-pagi" Ucapnya merengut.
"Yaa, papa kerja juga buat kita saying, kamu juga bangunnya telat benget."
"Ih ini juga salah mama ya ga bangunin aku" Dia merengut Kembali.
"Iya-iya mama minta maaf ya cinta mama"
Asa memang belum dikasih nyetir mobil dirinya juga malas sekali kalo harus nyetir, selagi papa masih mampu menggaji supir sih dia oke-oke saja.
"Yaudah Asa berangkat dulu, Asa pamit ya mama"
"Hati-hati ya, belajar yang rajin jangan jahilin bu Eed lagi"
Asa hanya mengangguk tanda mengiyakan.
Setelah anaknya berangkat mama membersihkan kamar Asa. Sesampainya dikamar dia dikejutkan dengan tempat sampah yang dipenuhi tisu bekas darah yang dipastikan Milik anak semata wayangnya.
"Mama sama papa pasti akan ngelakuin hal yang terbaik buat asa" Dia meyakinkan dirinya sendiri.
Untuk mendapatkan Asa dirinya harus berjuang dengan jarum suntik selama 4 tahun dan ditahun ke 5 dirinya dinyatakan hamil mereka sekeluarga sangat Bahagia dimana yang sangat dinantikan telah tiba, namun kebahagiaan tersebut tak berselang lama setelah kandungannya berusia 7 bulan bayinya terpaksa dilahirkan premature dan tepat diumur 7 bulan anaknya didiagnosa terkena penyakit langka yaitu Anemia Aplastik.
"Permisi buk, ada tamu didepan"
Lamunan Zika buyar saat asisten rumah tangganya memanggil dirinya.
Dia turun kebawah untuk melihat tamunyna tersebut, sampai diundakan tangga terakhir dia dikejutkan dengan kakak sepupunya tekah duduk di sofa dengan bawaannya yang bia dikatakan banyak.
"Loh, kak kok kamu bisa sampai sini"
"Hei udah lama kita ga ketemu setelah aku menetap diluar negri"
"Kamu pulang lama kak?" Tanya nya karnamelihat koper sampai ada tiga.
"Aku izin tinggal sini ya sampai aku dapet kerjaan sih"
Yah Zika sih oke-oke aja tapi kalua suaminya dia tidak tau, Suaminya sangat tidak menyukai sepupu dari Zika tersebut ntahlah Zika juga tidak tau alasannya.
"Kalau ga boleh , gapapa sih aku tau suamimu tuh gamau nampung aku apalagi anakmu itu"
Hei anaknya bahkan tidak tau apa-apa.
"Apasih kak Asa jangan dibawa-bawa dia gatau apa-apa juga" Jelas dia akan membela anaknya.
"Kamu tidur dikamar tamu dulu deh kak gapapa ya" Nampak seperti tidak msu dibantah.
"Yaudah deh daripada aku gapunya tempat tinggal"
Malam pun tiba semua anggota keluarga sudah berkumpul dimeja makan.
"Asa mau makan apa nak?"
"Aduh Zika jangan kebiasaan manjain anak deh nanti kebawa sampai dewasa." Ucapnya sambil melirik kearah Asa, sementara yang dilirik hanya menundukkan kepalanya.
"Apa salahnya jika ibu mau melayani anaknya" Jo menjawab dengan nada dinginnya.
"Gapapa kak, anak aku satu-satunya, nanti kalo udah pisah rumah aku yang kengen" Ucap Zika sambil tersenyum.
"Ya kamu itu harus tegas Zika jangan terlalu manjain dia, apalagi anak kamu itu udah banyak nyusahin kamu, bahkan kamu rela berhenti kerja."
"CUKUP,TAU DIRI ANDA SIAPA DISINI" Iti Jo.
Dirinya sudah kepalang muak dengan para sepupu istrinya itu yang selalu menyakiti mental anaknya.
"Asa, ayo keluar kit acari makan diluar"
Asa yang melihat air wajah papa pun langsung beranjak, dia tahu papanya itu sedang menahan amarah.
Cut!!!!!!
Konflik kecil-kecilan.
Bye bye yaa udah lunas hutangku buat up hari ini, karna kebetulan lagi buka laptop juga makanya niat mau ngetik haha.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebenarnya aku bikin cerita sick male gini karna aku suka baca-baca cerita cowo penyakitan gitu dan aku gatau apa-apa tentang hal medis huhu sorry yaa kalau aku ada salah tentang penyakit-penyakitnya.
