tenth

705 100 17
                                    

chanyoung panik, sungchan terlihat sangat tersiksa. belum lagi bau feromon yang tiba-tiba dan sangat menyengat milik sungchan.

"kak? ah ibu dan ayah pergi tadi... tunggu, kau kontrol dengan siapa? ehm aku buka lacimu ya! oh, dokter kim. syukurlah ada nomor teleponnya di sini."

dengan panik, chanyoung menelpon nomor yang tertera pada kertas kontrol milik sungchan. dan untung saja dokter tersebut menjawab dengan cepat.

"permisi! dengan, dokter kim doyoung?" tanya chanyoung.

"benar, saya dokter kim doyoung. ini siapa? dan ada apa?"

"saya lee chanyoung, sepupu dari lee sungchan. dokter, kakak saya kenapa tiba-tiba rut?" tanya chanyoung to the point.

omong-omong, ia memilih untuk keluar dari kamar sungchan selagi menelpon dokter, daripada ia terjerat feromon menyengat sungchan yang sangat menusuk.

"tunggu, kau serius? saya ada memberikan pill supressant untuk sungchan, apa bisa kau bertanya di mana ia letakkan hal itu? tolong beri dengan dosis yang tepat untuk ukuran alpha."

dengan begitu, chanyoung memasuki kamar sungchan kembali. betapa terkejutnya ia kala melihat sungchan telah bertelanjang dada. dan juga remote pendingin ruangan di sebelahnya.

"kak? apa kau ingat di mana pill yang diberi oleh dokter kim?"

sungchan dengan nafas terengah hanya mampu menunjuk tas selempang yang biasa ia gunakan.

chanyoung meraih tas tersebut dan mengecek semua isinya. dapat. pill itu ia ambil, tidak lupa dengan air putih di nakas sungchan.

"kak, minumlah ini, oke? tolong ditelan semua." ujar chanyoung memberi tiga pill supressant.

dengan sigap sungchan mengambil obat tersebut lalu menelannya tanpa air, membuat chanyoung melotot terkejut.

"tunggulah dokter kim, okay kak? telpon aku kalau ada apa-apa, jangan keluar rumah sebelum rut mu benar-benar mereda." itu kalimat terakhir chanyoung sebelum ia keluar dari kamar sungchan.

____

di sisi lain, eunseok benar-benar terganggu dengan aroma maskulin asing yang ada si kamarnya.

atau untuk yang lebih tepat, menempel di tubuhnya.

jelas, itu bukanlah feromon milik omega, sudah pasti itu alpha.

namun, eunseok adalah alpha, terlebih lagi ia dominan. tidak mungkin eunseok dapat dipengaruhi oleh alpha lain. tetapi, kenapa bisa aroma tajam ini melekat di tubuhnya?

"aku bahkan tidak bertemu alpha manapun, kecuali chanyoung dan beberapa yang lain. tapi, ini sangat lekat dan tajam..." gumam eunseok.

hal ini sangat aneh, jika ia dapat dipengaruhi oleh orang lain, apa gender orang tersebut? mengapa ia bisa didominasi oleh orang lain jika stratanya termasuk yang paling tinggi?

"aku juga tidak berdekatan dengan siapapun, apalagi sampai melakukan marking hingga feromon seseorang menyatu dengan milikku.

eh, tetapi ini bukan penyatuan feromon, ini hanya aroma maskulin yang tajam menempel. dan aku tidak menggunakan parfum apapun, sih?"

yang dilakukan eunseok hanya termenung di kamarnya sambil memikirkan aroma ini, sesekali ia tersentak kala terbayang ia dan sungchan saat di toilet chenle tadi sore.

huh? kenapa aku malah memikirkannya, sangat tidak berguna.

"kak! kau ingin makan tidak? tadi ayah kak wonbin datang dan membawa makanan... kakak tidak perlu masak."

suara sohee terdengar dari luar, membuat eunseok menoleh dan segera membuka pintu.

"eh? wangi tadi sudah pudar, kak. kakak tidak apa-apa?"

apalagi? di penciuman eunseok, feromon asing itu masih menguar, padahal.

"tidak apa. wonbin sudah pulang?"

sohee menggeleng, "belum, ia dengan ayah ada di bawah."

"hm baiklah, kakak turun. kamu sudah makan?" tanya eunseok.

"sudah, tadi aku memanggil sebelum makan, tetapi tidak ada sautan."

"maaf, ayo turun."

____

sungchan baru pertama kali merasakan ini, rasa panas yang menjalar dan berpusat di titik tubuhnya.

benar-benar tersiksa dan sangat menyakitkan, apalagi sungchan tidak atau belum mempunyai mate.

ini sulit, bakan rutnya belum seratus persen hilang, hanya reda karena supressant.

dokter kim datang dengan penjelasannya tadi, dan sungchan hanya berusaha memahami.

"ini rut pertama mu, sudah jelaskan? aku yakin ada yang memancing sisi alpha mu sehingga kau mengalami rut. kira-kira apa itu? biasanya, alpha dapat mengalami rut jika terpancing dengan heat omega, begitupun sebaliknya. apakah kau mendapati seorang omega sedang heat?"

sungchan menggeleng, ia hanya dari rumah chenle, lalu pulang bersama paman lee tanpa bertemu dengan omega manapun yang sedang heat.

"baiklah, kau ada mencium feromon?"

"ada, milik temanku."

dokter kim yang sedang menulis terhenti, "teman? kau serius? siapa dia?"

sungchan tampak was-was dengan lirikan matanya ke penjuru ruangan, memastikan bahwa tidak ada pendengar lain di sini.

"song eunseok?"

dokter kim mengangguk, "ohh... eh?! song eunseok? bukankah dia kakak dari song sohee? ehm, maksudku.. adiknya adalah pasienku. dan setahuku, eunseok itu alpha dominant... apa kau serius?"

"tentu, terlebih lagi aku hanya mencium vanilla saat di dekat eunseok. ada minjeong juga, tetapi aku tidak mencium apapun darinya."

dokter kim tampak bingung dengan rautnya yang sedikit panik, "begitu? kau harus test ulang setelah rut mu benar-benar hilang. tiga hari berikutnya tidak usah masuk sekolah dan tetap di rumah, minumlah supressant jika rut mu naik kembali."

sungchan tidak bodoh untuk tidak mengerti situasinya saat ini. tapi, apa mungkin ada alpha memiliki mate alpha? itu tidak mungkin bagi sungchan.

tetapi, tidak ada yang tau apa yang ditentukan oleh dewi bulan.

• to be continue

💭 haloo! apakah ada yang menunggu cerita inii? mohon dimaafkan bila ada typo yaa teman-teman ~

aku cukup sibuk akhir-akhir ini, jadi ngelanjutin chapternya molor hihi, ditunggu terus yaa alpha dominant inii

leave your mark here, sweeties 😆 😆

Alpha Dominant  | [ON HOLD] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang