Chapter 16: Two Lines

225 28 0
                                    

"Ibu Gigi?" Seseorang berjas putih muncul dari balik tirai putih yang mengelilingi seluruh kasur ruang UGD. 

"Iya, kenapa dok?" Jawab Gigi. Hari ini ia datang sendiri ke rumah sakit walaupun Jesse sudah memaksa untung menemaninya, tetapi sayangnya urusan bisnis mengharuskan Jesse untuk ke kantornya. 

"Maaf sudah menunggu lama ya bu, darah yang tadi kami ambil sudah kami tes lab. Apakah sekiranya ibu sudah mempunyai dokter spesialis kandungan yang dapat dihubungi?"

Huh

Dokter...kandungan...?

"Maksudnya, dok?" Gigi tertawa canggung, suara tawa yang keluar dari tenggorokan keringnya terdengar berat. 

"Ah, apakah ibu tidak mengetahui ini?" dokter tersebut mengambil stool terdekat dan duduk di dekat Gigi, "dari hasil tes darah yang kami dapat, setidaknya Ibu Gigi sedang mengandung 8 minggu. Akan tetapi dengan kondisi Ibu, kami menghawatirkan bahwa ibu dan janin ibu mengalami malnutrisi dan stress berat yang ibu alami beberapa hari ini memberikan tekanan berat pada janin, bu. "

Otak Gigi seperti menolak informasi yang diucapkan dokter, "engga, ngga mungkin dok." 

"Kami panggilkan spesialis kandungan yang sedang bertugas ya, bu. Untuk konfirmasi saja." Sang dokter tersenyum ramah. 

【-】【-】【-】

Seorang dokter spesialis kandungan mendatangi Gigi tidak lama itu. 

"Halo Ibu. Selamat pagi." Aura keibuan sang dokter sedikit menenangkan hati Gigi yang tidak karuan, "saya izin ya, bu."

Sebuah gel diaplikasikan di perut rata Gigi, dingin. 

blip blip blip 

"Ah. There you are." Sang dokter tersenyum hangat, "si adik sangat semangat Mam, Mamanya juga harus semangat untuk sembuh ya." 

Rini Handayani. 

Gigi hanya fokus menatap nametag sang dokter kandungan. Dirinya menolak untuk menerima berita tersebut. 

"Ma? do you want to say hello to the baby?" dr. Rini memegang tangan Gigi dengan halus, "adik sepertinya sangat ingin bertahan Mam." 

Dada Gigi terasa sesak mendengarnya. Rasa bersalah memenuhi pemikiran Gigi dirinya belum menerima kehadirannya. 

Dokter dan timnya meninggalkan Gigi sendiri untuk sementara menerima berita tersebut. 

hiks hiks hiks

But I have plans. I have my dreams. Why are you here? Why are you here now? Dadanya terasa semakin sesak dan ia bisa merasakan tenggorokannya tercekat. 

air mata mengalir deras di pipinya. 

why. WHY. 


Author's Note:

EHHEHEHEHE bau bau apa ini? YUP bau bau ENDING ihi ihi ihi, tapi jangan khawatir karena pasti akan aku selesaikan dulu masalah mainnya <3333 

Ini pendek banget untuk kickstart chapter selanjutnya aja biar ngga tiba-tiba JDER lah kok gini gitu ya...

Anyway, terima kasih banyak sudah baca (lebih sayang lagi kalau sudah vote hehehehehehe ily)

XOXO Peeps



The Princess and The MastermindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang