Udara dini hari yang sangat dingin membuat tidur seorang gadis dengan luka dipinggungnya terganggu dalam tidurnya, Youra dia menerjapkan matanya saat merasakan kakinya seperti beku karna udara dingin terlalu menusuk dini hari ini.
Dia mengadahkan pandangannya merasakan ada hembusan nafas hangat dilehernya tubuhnya meriding merasakan itu, dia meringis punggungnya terasa sakit, kebas dan perih.
"Youra." Suara serak dan berat khas bangun tidur terdengar ketelinga Youra, dia sepenuhnya sadar sekarang, sadar tentang kejadian yang menimpanya beberapa jam yang lalu dan siapa pria yang berada di belakangnya ini.
"Kau bangun?"
Vlark bertanya dengan serak karna baru bangun tidur, ia bangkit dari berbaring dan duduk diranjang, menyandarkan tubuhnya ke besi ranjang di sisi atas.
Karna takut dan mengetahui jika ia tak menjawab atau hanya sekedar membuatnya marah akan terkena masalah Youra menjawab, menjawab dengan lirih.
"Yaa.. tuan"
Bibir Vlark terangkat saat mendengar suara Youra yang masih meringkuk menutupi tubuhnya dengan tangan kecilnya, dia senang terlebih Youra memanggilnya dengan panggilan yang ia minta.
"Bagus, bonekaku mulai mengerti posisinya." Tangan Vlark terjulur untuk meraih kepala Youra, ia mengusap sangat lembut kepala Youra.
"Lihat lah kemari." Suara Vlark terdengar sangat sangat lembut sekarang, tangannya sedikit meraih pipi Youra dan menariknya agar dia berpandangan langsung dengannya.
"Tidak bisa, punggungku sakit." Lirih Youra, suaranya gemetar karna merasakan dan mengingat penyiksaan beberapa jam yang lalu, dan dia tak mau berbalik karna tubuhnya tak dibaluti apapun kecuali pakaian dalam yang ia kenakan, serta kain kecil yang menutupi perut sampai lututnya.
Tangan Vlark terjulur ke arah leher Youra, ia sedikit bangkit dari posisinya dan tangannya yang satu lagi bergerak ke sela sela antara paha dan betis Youra, dia mengangkat Youra dan meletakannya di pangkuannya, sangat berhati hati agar tidak menyakiti luka pada kulit punggung gadis itu.
Kini mereka berhadapan sekarang, Vlark menarik senyumnya dan mengelus pipi Youra dengan lembut dan penuh kasih.
"Sakit?" Tanya Vlark dengan nada sangat peduli dia sedikit memiringkan lehernya agar sejajar dengan Youra.
Youra mengangguk, ia menundukan kepalanya dan tangannya tak berhenti menutupi bagian tubuh atas yang terekpos jelas sekarang. Vlark hanya terkekeh, dia geli melihat kelakuan gadis kecil dihadapannya.
"Kenapa? Aku sudah melihat semuanya." Goda Vlark, memang nyatanya begitu disaat Youra pingsan dan tertidur ia membersihkan tubuh Youra dengan tisue basah dan menutupinya dengan kain kecil.
Youra sontak semakin menunduk, ia merasakan perasaan malu, gugup, dan risih dalam waktu yang bersamaan.
"Angkat kepalamu, bonekaku." Titah Vlark dia semakin memiringkan kepalanya.
Melihat tidak ada respon dari Youra, Vlark menghela nafas, dia menarik lembut rahang Youra dan memaksanya untuk menatap kearahnya.
Youra menatap Vlark dengan tatapan yang tak dapat diartikan, pipinya sedikit merah dan bibirnya sangat bengkak.
Mata Vlark tertuju pada mata abu muda milik Youra, ia menatap nya dalam kemudian menurunkan pandangannya ke bibir merah merekah milih Youra, bibir itu sangat bengkak yang membuatnya semakin menggoda dan membuat Vlark salah fokus.
Youra berdehem, dia sedikit mengalihkan pandangannya namun cengkraman pada pipi rahangnya semakin kuat, seolah mengatakan jangan mengalihkan pandangan sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovesick Assassin
RomanceBagaimana rasanya melihat seluruh keluargamu di bunuh? Tepat didepanmu? Ya, ini yang dirasakan oleh Youra gadis berusia 21 Tahun yang bernasib malang melihat keluarganya dibunuh, menyisakan dirinya sendiri. - "Kau sudah selesai berlari, bonekaku?" S...