"S-steve..."
Tidak ada jawaban sedikitpun dari Stevens, ia justru menundukkan kepalanya membuat Kiev khawatir.
"Kau gila."
"Benar." Stevens mengangkat kepalanya, bisa Kiev lihat pupil matanya membesar. Stevens benar benar memakan narkoba tadi.
"AAH!" Dengan gerakan cepat celana Kiev di tarik dan kedua kakinya di lebarkan. Stevens kembali menatapnya tapi dengan seringai yang membuat Kiev membelakan matanya.
"Stevens!" Dengan sekuat tenaga Kiev berusaha meraih dada bidang Stevens untuk menghentikannya, tapi yang ia dapatkan justru pinggangnya yang di angkat tinggi.
"Steve! Eghhh..." lidah Stevens kembali menjulur dan mendekatkan wajahnya .
Kiev mengepalkan tangannya, matanya terpejam kuat saat Stevens memasukan lidahnya ke dalam. Ia juga menambahkan dua jari sekaligus untuk melebarkan lubangnya.
"Euhh, b-berhenti."
"S-steve!"
Kiev kembali berteriak, meminta agar Stevens menghentikan aksi gilanya. Rasanya ia akan terjatuh saat Stevens semakin mengangkat pinggangnya dan memainkan lidahnya di dalam, rasa geli yang berhasil menggelitik perutnya membuatnya mengeluarkan suara suara aneh.
"S-steve! Nghh.."
"S-stop, nghhh..Steve!"
Kiev menjauhkan kepala Stevens setelah berhasil menarik rambutnya, saat itulah tubuhnya seketika terjatuh sedangkan Stevens kembali menarik kedua kakinya.
"Apa..tidak!!"
Tubuh Kiev di balikan, Stevens kembali mengangkat pinggang Kiev sejajar dengan penisnya.
"Eghh..." Tangan Kiev bergetar saat Stevens memaksa memasukan penisnya ke dalam, kekuatan besarnya tidak bisa membuat Kiev memberontak. Semakin ia memberontak Stevens semakin membuat posisi yang lebih gila lagi.
"T-tahan.. kau boleh melakukannya tapi jangan menggunakan posisi ini." Suara Kiev dan seketika tubuhnya terasa di tarik.
"Lalu posisi seperti apa yang kau inginkan?" Suara Stevens terdengar berat tepat di telinga Kiev.
"Lakukan dengan lembut."
"Seperti ini?" Tanya Stevens saat Kiev kembali di baringkan dengan kedua kaki yang di letakan di bahu lebarnya.
"Ini akan sakit." Perotes Kiev menurunkan kakinya dari bahu lebar Stevens
"Lakukan seperti ini." Kiev memalingkan wajahnya, kedua tangannya menahan kakinya yang ia buka selebar mungkin.
"Sial."
Umpatan keluar dari polisi muda itu saat melihat sebuah pemandangan polos di bawahnya, dengan keadaan kamar yang memiliki sedikit pencahayaan Stevens bisa melihat telinga Kiev memerah.
"Ini membuat ku gila." Tangan kiri Stevens terulur memegangi leher Kiev.
"Apa yan-.."
"AAHHK"
Kiev berteriak saat Stevens memasukan penisnya langsung. Setengah penis besarnya tertanam di lubangnya, rasa panas yang menjalar di area bawah dengan rasa mual yang teramat di ulu hati.
"Grrhh..." Kedua alisnya menyatu, giginya menggertak saat merasakan penisnya di remas kuat.
"K-kluarkan..." Tangan Kiev kembali bergetar, matanya terasa panas.
"AAAHH!"
"Relax.." Stevens mengusap rambut blonde itu dengan lembut, Kiev terlalu sempit bahkan setelah penisnya masuk sepenuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐎𝐒𝐋𝐀𝐕𝐄:𝐒𝐓𝐄𝐕𝐄𝐍𝐒-𝐄𝐍𝐃
RomancePutra tunggal Roslave yang di juluki Blind from Roslave di pertemukan dengan polisi Itali bernama Stevens Syzren. HARAP MEMBACA GREGOR TERLEBIH DAHULU Stevens Syzren from Gregor Rate: T + M #bxb #alstory