05

1 0 0
                                    

PERHATIAN !!!

Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 18 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca

***********************

Keesokan harinya Zevlyn sedang mengerjakan ujian pagi ini. Tidak ada jadwal yang begitu padat juga jadi ia bisa bermain setelah kelas ujiannya selesai. Cloee yang duduk tidak jauh darinya sesekali melirik Zevlyn yang terlihat sangat serius mengerjakan soal. Sejak pagi Cloee merasa ada yang berbeda dari Zevlyn, wanita itu lebih banyak diam.

Cloee memang tidak begitu dekat secara pribadi pada Zevlyn tapi selama di Universitas mereka selalu bersama, Zevlyn selalu mengajak Cloee untuk bergaul dengan beberapa temannya juga, jadi sedikit banyak ia tahu kalau Zevlyn kali ini berada di suasana hati yang tidak baik dan jika seperti itu Cloee tau kemana arah tujuan Zevlyn setelahnya.

Satu jam berlalu dan ujian itu pun selesai, segera Cloee mendatangi Zevlyn yang sedang merapikan tasnya "Zevlyn, besok ujian terakhir kamu tidak apa-apakan?" Zevlyn mengangguk lalu ingin mengenakan headphonenya namun ditahan oleh Cloee "jangan keluyuran di malam hari Zevlyn" wanita itu memberikan tatapan tajam pada Cloee "aku bisa mengurus diriku sendiri, aku pergi dulu Cloee selamat belajar" ucap Zevlyn bergegas keluar dari ruang kelas.

Dugaan Cloee benar. Saat malam tiba Zevlyn berniat menemui pasangan yang ia temui melalui dating apps, siang tadi Zevlyn sudah sempat bertukar pesan dan melihat dokumen masing-masing sebelum melakukan hubungan di malam nanti, jadi disinilah Zevlyn sekarang berada di sebuah bar sambil meminum segelas vodka.

Ddrrrrtt!

Getaran ponsel Zevlyn menampilkan sebuah notifikasi. Wanita dengan des setengah paha lengan panjang itu lalu membuka ponselnya.

-Mr. Joon-

Apa deskripsinya sudah selesai? kamu tidak mengirimkannya padaku?

Zevlyn menggerakkan jarinya pada papan ketik 'besok aku kirimkan padamu' setelahnya ia terkejut ketika seseorang memegang pundaknya. Itu adalah pria yang akan ia ajak bermain malam ini.

Tapi sayangnya malam itu Zevlyn mengurungkan niatnya untuk tidur bersama pria asing yang ia temui. Entah mengapa ia sedang tidak begitu ingin. Mungkin karena jadwal ujiannya yang masih tersisa satu hari hingga akal sehatnya masih bekerja.

Untung saja pria asing itu dengan senang hati hanya menemani Zevlyn minum.

Setelah sampai dirumah, sekitar pukul 01.00 dini hari, Zevlyn kembali mendapatkan sebuah pesan dari Joon.

-Mr. Joon-

Jika sudah selesai bisa kirim sekarang saja? aku takut besok tidak sempat memeriksa draft mu karena ada beberapa ujian.

Zevlyn mengusap wajahnya kasar, ia segera melepaskan heels yang ia kenakan lalu berjalan naik ke lantai atas dimana kamarnya berada. Zevlyn menghela nafas lalu menjatuhkan tubuhnya duduk disebuah kursi di depan sebuah meja. Tangannya membuka laptop dan menekan tombol power. Untung saja siangnya ia sudah menyelesaikan draf ujiannya, tinggal butuh sanggahan dari Joon dan tugas itu siap dikumpulkan.

Kriiing!

Panggilan itu berasal dari Joon, Zevlyn menekan tombol hijau dan menekan tombol speaker. Meskipun kepalanya sedikit pusing setelah minum tapi Zevlyn masih sadar dan mencari keberadaan file draft ujiannya.

Would You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang