pesawat

20 8 0
                                    

Dua Tahun kemudian.

rencana al yang ingin melamar Nesha terkabul. acaranya akan di lakukan dua minggu lagi. begitupun dengan Nesha dia sudah siap bersama al. Nesha maupun al sudah dekat dengan orang tua kedua nya, dan bisnis kedua orangtua nya pun sama-sama kompak dan sepakat untuk bekerja sama.

mereka sepakat akan melakukan acara tunangan ini di Jakarta, besok mereka akan melakukan penerbangan menuju kota Jakarta.

tak hanya keluarga Nesha dan Al, teman-teman kuliah Nesha dan Al juga akan hadir di acara tersebut.

kabar teman-teman mereka bagaimana? cukup kalian ketahui bahwa Cia dan adit sudah bertunangan, begitupun dengan teman-teman mereka yang lain nya yang sebentar lagi akan menyusul.

di kediaman Nesha, kini Nesha tengah membenahi barang-barang nya.

"Udah selesai de?" Tanya varo yang entah sejak kapan berdiri di ambang pintu. Nesha menoleh dan mengangguk dan varo pun mengajak Nesha untuk turun makan malam. "yuk turun udah di tungguin sama bunda."

.
.
.

Acara makan malam ini tak ada yang memulai pembicaraan hanya terdengar suara detingan alat makan. Hingga varo memulai membuka suara, "anjay lah, ade gue udah tunangan aee, baru aja kemaren berak gue cebokin," ucap nya random, yang membawa gelakan tawa yang lain.

"anak bunda udah gede yah. entar kalo udah sah, jangan lupa kasih cucu yang banyak." mendengar ucapan sang bunda, Nesha spontan tersedak akibat terkejut.

uhuk uhuk

Nesha langsung meraih air dan meminum nya, "apa sih bunda," rengek Nesha karna malu, sedangkan sang bunda tertawa kecil sambil mencubit pipi Nesha gemas.

.HALISA.

"Bund ayo bund udah ada al jemput."

Hari ini, hari dimana keluarga, teman-teman Nesha dan Al akan menuju ke kota Jakarta.

Bunda Nesha tengah mengecek barang-barang bawaan mereka nanti, "jemput kamu itu Nes, bukan jemput Bunda," Goda sang bunda, "gih samperin atuh."

Nesha pun menghampiri yang sudah Menunggu nya di depan halaman rumah dengan memunggungi nya.

"Bunda mana?" tanya al yang membalikan badan nya. yang membuat Nesha mengerucut kan bibir nya, usaha untuk mengagetkan al gagal.

"gak seru lu ah, padahal mau gue kagetin," kesal nya yang dibalas kekehan Al.

setelah itu bunda, ayah dan para abang nya pun keluar dari rumah. Mereka pun berangkat menuju airport.

.
.
.

Kini mereka semua sudah menaiki pesawat dengan Nesha yang duduk bersebelahan dengan al.

pesawat pun meluncur dan Nesha tampak begitu fokus menatap awan yang mulai terlihat dari jendela pesawat. Nesha begitu suka melihat awan.

Al menoleh ke arah Nesha yanh sendari tadi tidak membuka suara. Ternyata ia sedang melihat awan-awan cantik di luar sana.

"Nes?" panggil al, yang membuat sang empu menoleh sembari masukkan alis nya. "Kenapa?"

"ngapain?" basa basi nya.

"ngeliat awan."

"suka awan?" Nesha mengangguk sambil tersenyum.

"awan tuh keliatan bebas dan cakep juga." sambil menatap ke luar jendela kembali.

Al menatap Nesha lekat, tangan nya terangkat dan mengusap puncak kepala Nesha lembut. Nesha pun terkejut dengan sentuhan yang tiba-tiba, ia pun reflek menoleh.

"Dah gih tidur aja, kalo udah sampe nanti gue bangunin," Titah al lembut yang di balas anggukan Nesha.

ia pun tertidur dengan usapan Al di kepala nya. Al yang melihat posisi yang akan membuat nya pegal ketika nanti ia bangun pun menyender kan kepala sang empu di pundak nya, dan ikut memejamkan matanya.

.HALISA.

                              (End)


terimakasih untuk kalian semua sudah mau membaca, memberikan vote dan komen di cerita ini...

see youu guyss...

HALISA (END) otw (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang