chapter 2: intel!

12 2 0
                                    

"HABISKAN,HABISKAN,HABISKAN!!"
sorak riuh para siswa yang memekakkan telinga dari pinggir lapangan saat menyaksikan pertandingan bola voli antara kelas VIII.I dengan VII.A.
Naytha duduk sendirian dibangku depan kelas, merasa bosan dengan pertandingan itu. Ditambah lagi,kepala Naytha sakit jika duduk dipinggir lapangan.

Naytha melirik kearah lapangan,lalu merasa bosan karena sendirian. Wilona sedang asik bersorak sorai menyemangati kelas VII.A. dan teman-temannya yang lain sibuk bermain ponsel didalam kelas. (Ponsel Naytha sedang di-charge. Jadi dia tidak menggunakan ponselnya.)

Naytha berjalan kekantin,membeli air mineral karena dia haus dan lupa membawa air minumnya.
Dia membeli air mineral yang digelas,lalu membayarnya dan kembali duduk didepan kelas.
Saat sedang asik menyaksikan pertandingan dilapangan,Naytha merasa disebelahnya ada orang. Dia menoleh,lalu melihat Rafha duduk disana sambil terengah-engah dan berkeringat sedikit.
Rafha menoleh balik kearah Naytha,dan Naytha hanya tersenyum simpul sambil memberikan segelas air yang ia beli tadi (belum diminum) kepadanya.

"Minum kak?" Celetuk Naytha ramah.

Rafha tersenyum dan meraih segelas air itu.

"Makasih." Ucapnya,lalu meneguk segelas air itu banyak banyak dan langsung habis dalam satu tegukan.

Naytha memperhatikannya,terkekeh sedikit lalu berbicara lagi.

"Capek banget kak,abis ngapain?" Tanya Naytha

"Latihan voli." Jawab Rafha.

Naytha mengangguk pelan dan kembali melirik kelapangan,pertandingan voli antara kelas VIII.I dan VII.A sudah selesai beberapa menit lalu. Beberapa murid sudah bubar untuk beristirahat dan sisanya menunggu pertandingan berikutnya.

"Ga latihan?" Tanya Rafha,memecah keheningan sesaat

"Nggak kak,aku ikut lomba rangking satu." Jawab Naytha,memandang Rafha sambil tersenyum kecil.

"Ooh," Rafha mengangguk paham "yaudah,saya mau lanjut latihan. Makasih air nya." Sambung Rafha,berdiri lalu berlari kecil menuju lapangan.

"Sama-sama kak." Balas Naytha dengan suara kecil,lalu melirik kearah lapangan lagi.

***************

"Nama lengkap,Rafha Yusditira Anggareksa. Lahir di Jakarta,15 Juni 2008. Anak ke pertama dari 3 bersaudara.."

"Gila Ziz,lo tau semua darimana?" Naytha berseru penuh tanya,memandang keheranan wajah Azizah yang tengah sibuk membacakan informasi yang ia dapatkan tentang Rafha di ponselnya.

"Jelas gw tau lah,gw kan intel!" Kata Zizah sok,terkekeh tanpa suara lalu menggelengkan kepala.

"Tapi gak segila ini juga woi! Kok bisa?" Naytha terheran-heran. Gak nyangka dengan skill stalking temennya ini.

"Udah ah,semua informasi ttg dia udah gw kirim di WhatsApp. Lo buka aja,males bacain satu satu." Ucap Zizah sambil menyeruput ice coffeenya lewat sedotan.

"Lifa mana?" Tanya Naytha sambil nengok kanan-kiri mencari keberadaan bestie-nya itu.

"Kekantin,beli gorengan." Jawab Zizah singkat,matanya fokus ke ponselnya.

"HALOOO,AKU DATANGGGGG" terdengar suara nyaring dari koridor ujung dekat tangga. Naytha dan Zizah menoleh,melihat Lifa sedang berjalan kearah mereka sambil lompat lompat kecil dan membawa kantongan berisi gorengan di tangannya.

"HALOO BUBB,MAKAN GORENGAN YOK" ucap Lifa sumringah,duduk di depan mereka lalu membuka plastik berisi gorengan itu.

"Gapapa,makan aja." Ucap Naytha,terkekeh pelan.

"Aelah,Naytha mah gitu. Ditawarin gamau,ujung-ujungnya juga minta." Ucap Lifa dengan bibir dikerucutkan.

"Aku udah kenyang,nanti lagi aja." Balas Naytha kalem.

"Eh,Lifa,lo bawa kamera lo ngga?" Tanya Zizah,Lifa menggeleng sambil memakan gorengannya.

"Lowbat." Jawab Lifa.

"Eh,dikantin sebelah rame ga?" Tanya Zizah lagi.

"Kantin sebelah mana?" Ucap Lifa kurang jelas dengan mulut penuh.

"Aelah,kantin Tante Marwa!" Balas Zizah

"Oalah,ngga tau" Lifa mengangkat bahu,menikmati gorengannya.

Naytha diam,memandangi lapangan dibawah dari lantai dua. Lapangan sudah tidak begitu ramai lagi,mungkin karena porseni sudah hampir selesai. Naytha mencari-cari keberadaan Rafha,namun ia tidak menemukannya. Heran,dimana dia? Batin Naytha.

"Cie,nyariin kak Rafha ya?" Ucap Lifa sambil tersenyum main main ke Naytha. Naytha terkekeh dan ngangguk.

"Iyaa,daritadi ga keliatan." Jawab Naytha.

"Lagi sibuk mungkin." Sambung Zizah.

Mereka bertiga asik mengobrol bareng,kadang mabar,makan,dan juga bergosip.
Sampai akhirnya,sudah waktunya pulang. Naytha berjalan kearah parkiran bareng Lifa.

"Serius mau nganterin aku pulang?" Tanya Naytha,memandang Lifa yang tengah memakai helm nya

"Iya beb" Jawab Lifa,menyalakan motornya dan mengeluarkan dari parkiran.

"Rumah aku jauh.." Naytha bergumam pelan.

"Gapapa! Ayo naik!" Seru Lifa,Naytha mengangguk dan naik ke motor.

Motor mulai meninggalkan sekolah yang sudah sepi itu,Naytha duduk diam sambil menggulir ponselnya.
Setelah beberapa menit,mereka pun sampai di rumah Naytha.

"Makasih Lifaaa,hati-hati dijalan ya!" Ucap Naytha sumringah sambil melambaikan tangannya kearah Lifa. Lifa mengangguk,motornya mulai berjalan lagi dan sudah tak terlihat dari pandangan. Naytha melangkah masuk kedalam rumah,melepas sepatu dan masuk kekamarnya. Naytha men-charger ponselnya,lalu merebahkan diri kekasurnya yang empuk.

"NAYTHAA,LETAKKIN BAJUMU DIMESIN CUCI!!" Teriak Ibu Naytha dari ruang tamu.

"Yaa,Bu." Sahut Naytha pelan,mungkin tidak kedengaran namun ia tak peduli.

Naytha bangkit dari tempat tidur,melepaskan seragam sekolahnya lalu berganti ke daster.
Naytha membawa seragamnya ke mesin cuci dan merendamnya dan menuangkan detergen kedalamnya.
Setelah selesai,Naytha kembali kekamar dan rebahan sekali lagi. Dia benar-benar capek,padahal disekolah ga ngapa-ngapain.

Naytha menyalakan ponselnya yang di tengah diisi daya,lalu ia membuka aplikasi WhatsApp. Berangkali ada yang mengirim pesan,namun tidak ada sama sekali. Naytha merasa bosan sekali lagi lalu kemudian ia meletakkan ponselnya,namun ia melhat ada notifikasi masuk dari pesan WhatsApp. Itu dari Zizah. Naytha membuka pesan itu,

"Azizah beneran intel,anjir!!" Naytha berseru sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Azizah beneran intel,anjir!!" Naytha berseru sendiri. Naytha menatap layar ponselnya dalam diam selama beberapa menit.
Dia menekan Message,dan mengetik pesan: "Hai kak,sv Naytha" namun Naytha menghapus pesan itu lagi. Dia tidak ingin mengirimnya. Dia keluar,dan menekan save contact.

Naytha menghela nafas,lalu meletakkan ponselnya lagi dan berbaring menyamping. Dia merasa ngantuk,dan benar saja,dia tertidur beberapa menit kemudian.

Maaf yah,kalau ceritanya agak gajelas.
Entar aku lanjut,papayyyyy

-senin,17 Juni 2024.

𝚁𝙰𝙵𝚈𝚃𝙷𝙰.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang