~3 ⭐

22 2 0
                                    

***

Pagi hari telah tiba cahaya masuk melalui cela cela jendela sehingga membuat sang pemilik kamar terusik dengan keberadaan Matahari itu

"Eungghhhhh" lenguhan keluar dari mulut Langit,perlahan ia membuka matanya seketika kepalanya diserang oleh rasa pusing yang sangat kuat

Setelah dirasa pusing itu mereda Langit segera ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya hampir 1 jam langit dikamar mandi akhirnya ia keluar dan berjalan menuju ke bawah "apa tidur mu nyenyak sayang? Ucapan datar dan dingin itu masuk ke telinga langit membuat langit hanya menunduk

Sunyi itu yang pertama kali Langit dengar ketika ia sedang makan "ehem nanti sore kita pergi ke acara pesta temen papa" ucap Jonathan tanpa mengalihkan pandangannya "jadi jaga sikap kalian disana paham" Jonathan menekankan kalimat akhir

Telah siap mereka makan Langit kembali ke kamarnya ia menatap ke jendela yang terarah ke jalanan ada banyak kegiatan manusia ada yang bermain bola,baru pulang kerja/sekolah dan banyak yang lain ia hanya melamun melihat luar jendela sampai suara denting handphone membuyarkan lamunannya

For massage Hanna:

P

???

Ee sok cool Lo😒

Bodo, apaan gua sibuk?

Eleh sibuk sibuk siap sipaling sibuk.
Eh, pergi yuk ke Dufan healing
Bro healing gue ajak yang lain lu
Bisa nggak?

Kapan?

sore ini bisa nggak lu?

Siapa aja yang pergi?

Rame rame kok nggak berdua
Doang kalau berdua doang
Ngedate namanya lu mau
Ngedate ma gua?

Nggak waras Lo jangan belok hati hati

Gapapa lu kan cantik,imut lagi 😋

Ihhh lu udah belok ternyata !!

Jadi Lo mau ikut nggak?

Maaf deh gua nggak bisa ada acara
Next time ya :(

Yaudah bye

Babay 👋

Langit meletakkan kembali handphonenya ke atas nakas lalu merebahkan tubuhnya ke kasur empuk miliknya perlahan mata Langit mulai memberat dan berakhir terlelap

***

Sore telah tiba Langit masih terlelap dengan nyaman sementara dibawah sedang mempersiapkan semuanya mulai dari baju yang akan dipakai, hadiah yang akan diberikan

"Arlo panggilkan Langit suruh cepat" ucap Anna dengan ketus

"Iya ma" Arlo dalam perjalanan menuju kamar Langit mengetuk pintu kamar Langit

"Kak buka pintunya mama suruh cepat"
merasa tak dijawab Arlo langsung membuka pintu kamar Langit dan ternyata tak dikunci

"Kakkkkkk Bangun!!!! Kita mau pergi kakk wake up wake up!!! Langit mulai terusik dengan suara melengking Arlo

Anak TengahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang