Ego

44 11 0
                                    

"Gila!! Apa yang membuatmu berubah pikiran dan datang? " ucap Juna sambil meneguk Margarita mahal di gelas kristalnya.

" apa lagi kalau bukan wanita itu, "  ejek Adit sambil melirik gadis seksi yang di balut sinar remang lampu temarau.

" Yuana?!! " Juna dengan penekanan.
Entah kenapa, aku kurang suka nada suara Juna saat mengucapkan nama gadis itu.

"Kau datang dengannya?" Tambah Juna yang tampak gusar.
" hei..  Kau kenapa? Aku yang memberitahu Stevano kalau Yuana ada disini, " balas Adit sambil tertawa dengan penuh makna. 

Disisi lain, tampak Febri yang melirik sinis pada gadis yang kini tertawa dengan cerianya. Ada siluet dendqam yang tampak memenuhi pandanganya. 

"Yuana, apa kau mengenal mereka?" tanya Gio tanpa melepaskan tatapan tidak sukanya pada satu arah. 

"Mereka?" ucap Yuana sesaat setelah melihat ke arah yang di tatap Gio. 

"Kau mengenal mereka?" 

"Jangan perdulikan mereka, mereka hanya teman kampusku,"

balas Yuana yang kemudian membuang pandangannya dari Stevano dan teman-temannya. 

Malam semakin larut, suara musik yang begitu memabukkan semkain mengguncang ruangan berbau alkohol serta orang-orang di dalamnya. 

Yuana juga tampak telah hilang kendali. Kini ia ada di pelukan Gio yang tampak sangat protektif dengan gadis itu. 

Gio membiarkan Yuana menari erotis di hadapannya, tetapi ia tidak membiarkan lelaki lain menyentuh bahkan mencoba mendekati gadis itu. 

" Ayo sayang, kau sangat seksi. Aku akan membuatmu terhanyut malam ini," balas Gio sambil menghirup dalam aroma rambut Yuana yang telah menyatu dengan farfum menghanyutkan milik Yuana. 

" lepaskan dia," ucap Stevano yang tiba-tiba mencengkram pergerlangan tangan Gio dengan kuat. 

"lepaskan tanganku Stevan!!" balas Gio mentap hezel biru menyeramkan itu. 

" aku bilang, lepaskan Yuana. " Stevan menggertakkan rahangnya. 

" bukannya kau sudah punya banyak perek y!!!"

BRUGH..... bogem mentah berhasil mendarat di pipi Gio, dengan Yuana yang menyusul terkulai jatuh di lantai. 

"bangsat!!" Gio murka yang kemudian menyambar tubuh kekar Stevano yang kemudian mereka bergelut kasar di tengah ramainya club itu. Hingga akhirnya, security datang dan mengamankan keduanya. 

" Akh... lepas. " teriak Stevano yang dengan tertatih berjalan menuju tubuh Yuana yang kini sudah tergeletak di salah satu sofa dqan di jaga oleh beberapa gadis. 

" Jangan sentuh Yuana!!" teriak Gio kesal. 

langkah Stevano terhenti. 

"coba jelaskan, kenapa aku tidak boleh menyentuh tunanganku?" 

semua orang yang ada di club itu tampak terperanjat dengan pengakuan Stevano, termasuk kedua temannya yang sedqari tadi menjadikannya tontonan menarik. 

PIECE OF  HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang