DIA TIDAK MENCINTAI KU

22

Yn memasuki pesawat yang akan membawa nya pergi seorang diri ,dia tidak di temani siapa pun bahkan seok jin saja tidak menemani nya sekali pun tadi dia sudah meminta agar pemuda itu menyusul

"Tidak akan aku biarkan kalian berdua bahagia ,tidak anna ,namjoon adalah milik ku"

Yn mendudukan dirinya dengan tenang ,ia menarik nafas nya perlahan sembari menatap ke arah jendela luar yang menyuguhkan pemandangan kota dari atas pesawat

..

Anna tertidur pulas dengan sosok namjoon yang menjaga nya ,bahkan pelukan pemuda itu belum terurai sama sekali sejak keberangkatan ke dua nya tadi ,namjoon senantiasa memeluk anna ,ia tidak ingin berada jauh dari kekasih nya.

Tiba saat pagi hari ,namjoon membawa anna dalam gendongan nya ,ia tidak ingin membangunkan anna yang sudah tertidur pulas ,langkah kaki nya terus membawa nya menuju ke arah satu kamar hotel yang ia pesan. Namjoon memang sengaja tidak memesan dua kamar karena jujur dia hanya ingin menghabiskan waktu nya berdua saja dengan kekasih nya ini dan namjoon tidak ingin ada yang mengganggu satu pun. Semuanya sudah dia rencanakan termasuk bersekongkol dengan teman-teman nya serta adik nya taehyung untuk membohongi yn. Proses perceraian nya dengan wanita itu pun sudah berjalan lancar ,namjoon menyerahkan perceraian nya pada orang kepercayaan nya dan hanya tinggal menunggu waktu nya saja untuk mendepak yn dari rumah dan menjadikan anna satu-satu nya istri untuk nya

Dengan pelan namjoon menaruh tubuh mungil anna ke ranjang ,ia menarik sesaat highels gadis itu dan menyimpan nya di dekat meja ,tak lama dia turut serta berbaring di samping gadis itu saat semua barang-barang ke dua nya berada di kamar ini

....

Rasa pusing yang melanda membuat anna melenguh perlahan kala dia baru bangun dari tidur nya ,gadis cantik itu memindai sesaat kamar luar yang sedang ia singgahi ,ia mendadak terpaku kala melihat namjoon yang sudah menatap nya dengan seuntai senyum yang begitu manis dan hangat

"Sudah bangun chagi"

"Tuan "

Anna beranjak duduk ,ia menyandarkan tubuh nya ke belakang dengan pandangan yang masih menyapu ke arah ruangan luas ini

"Kita di mana "

"Islandia chagia ,kita sudah sampai tadi pagi "

"Apa "

Anna kembali memijit dahi nya ,sedang namjoon sudah beranjak ke sisian tubuh nya dan membawa nya ke dalam pelukan nya

"Saya akan segera pindah "

"Tidak perlu sayang ,ini adalah kamar kita ,untuk apa kamu pindah "

"Nona yn pasti akan segera menyusul ,apa yang akan dia katakan jika melihat kita seperti ini"

Anna berusaha mengurai pelukan nya ,sedang namjoon semakin erat merengkuh tubuh mungil kekasih nya

"Dia tidak akan datang dan anna ,aku sedang dalam proses perceraian dengan yn jadi aku mohon jangan menghindar lagi dari ku "

Anna melepaskan sejenak pelukan nya ,ia memundurkan tubuh nya agar berjarak dengan namjoon

"maaf tuan ,saya permisi saja "

Gadis itu berniat beranjak ,namun namjoon lebih dulu menahan tangan mungil nya

"Tetap berada di tempat mu kim anna "

"Tuan"

Anna berusaha menarik tangan nya ,ia sedikit merintih kala namjoon kian kuat memegang tangan nya

"Tuan"

"Kali ini kamu tidak akan aku biarkan lepas lagi ,sudah cukup kamu menghindar dari ku kemarin sekarang kembali lah seperti dulu "

"Tuan kim "

Anna terus menarik tangan nya ,sedang namjoon mulai beranjak dari ranjang dengan sosok anna yang ia tarik

"Kajja kita mandi bersama ,setelah itu ikut aku mengunjungi perusahaan yang ada di sini "

"Apa ,s-saya bisa mandi sendiri ,kita gantian saja tuan "

Namjoon tidak peduli ,ia terus menyeret tubuh anna ke kamar mandi dan mengunci pintu itu dengan sangat rapat

...

Tubuh mungil anna terus namjoon baluri dengan busa sabun ,ia sesekali meremat lembut dada kenyal anna yang licin ,bulatan kenyal dengan pucuk warna merah muda itu membuat nafas namjoon kian memberat ,terlebih p3n1s besar milik nya sudah menengang sejak tadi akibat ulah nya sendiri

"Dia cantik sekali sayang "

Anna memaling kan wajah nya ,ia masih berusaha melepaskan ikatan di tangan nya yang berada di belakang sana

"Menggemaskan sekali "

Namjoon mengusap berulang puting anna yang belum terlalu mencuat dan namjoon sangat yakin kalau anna memang belum pernah tersentuh tangan lelaki mana pun

"Haus anna"

Namjoon menyalakan air shower ,ia mulai membuat busa sabun di tubuh ke dua nya meluruh dengan sendri nya sehingga hanya menyisakan tubuh polos ke dua nya yang sangat menggoda

"Enghh"

Anna melenguh tertahan saat namjoon tiba-tiba sudah menyusu layak nya bayi ,tubuh nya menggelinjang menahan rasa geli dan nikmat yang namjoon suguhkan

"Emhh oppa"

Slruppp

Sesapan dan kuluman membuat milik anna berkedut ,terlebih namjoon semakin merapatkan tubuh ke dua nya hingga anna bisa merasakan p3n1s namjoon yang sudah mengeras

"Ahhh emmh gelii"

Dengan cepat namjoon mengangkat tubuh anna ,ia membawa nya ke atas meja wastafel dan mendudukan tubug gadis itu di sana

"Anghh"

Anna mengerjap ,ia merasakan rasa geli itu lagi ,terlebih puting yang satu nya sudah namjoon pencet dan mainkan dengan lihai nya

"Emhh ahh oppaaahh ughhh"

Anna menggeleng pelan ,ia baru pertama kali merasakan hal demikian dan tentu baru namjoon saja yang melalukan nya

..

Wajah cantik anna terlihat memerah selepas mandi berdua dengan namjoon ,bukan tanpa alasan ,kejadian di kamar mandi tadi sungguh membuat nya sangat jantungan ,terlebih saat namjoon terus menyentuh tubuh nya tanpa jeda dengan memandikan nya menggunakan busa sabun ,sekuat apa pun dia menolak ,kekuatan namjoon tentu lah sangat besar

"Dia sangat cantik "

Namjoon mengecup pipi anna sekilas dengan tangan yang sudah meremat lembut dada kenyal sang kekasih,sedang anna sendiri sudah menggeleg kala ingatan saat namjoon mengulum puting nya tadi semakin terngiang jelas dan tentu itu membuat dirinya sangat malu

"Aisshh"

Namjoon tersenyum penuh arti ,ia terus memeluk anna yang berada dalam satu mobil dengan nya ,tangan kekar nya yang berada di belakang tubuh gadis itu juga sesekali terselip dengan meremas lembut payudara kenyal milik anna

"Nanti lagi ya "

"Tidak "

Namjoon tersenyum ,ia mencium singkat pipi anna dan semakin erat memeluk tubuh kekasih nya ini