27

1.6K 95 5
                                    

"semangat bro, jangan lupa traktirannya" ujar Joong menepuk pundak Winny ketika mereka keluar ruangan setelah meeting selesai mengingat bahwa malam itu Winny akan mengajak Satang untuk makan malam berdua.

Winny membuka jasnya sambil berjalan diikuti oleh Satang menuju keluar ruangan. Satang menatap pemandangan di depannya dimana Joong yang merangkul Winny sambil berbincang. Dia berjalan gontai sehingga tertinggal oleh Winny yang sudah berjalan mendahuluinya.

Winny menyenderkan tubuhnya di depan pintu mobil sambil melirik jam ditangannya dan menunggu Satang tiba disana.

"pulang sama saya" ujar Winny ketika Satang tiba di hadapannya.

Tanpa menjawab ucapan Winny, Satang berjalan memasuki mobil dan memakai seat belt nya. Mood nya benar-benar hancur hari ini, dia sama sekali enggan untuk mengeluarkan suaranya untuk mengobrol sekalipun.

Satang sedikit kaget ketika Winny melewatkan belokkan jalan menuju rumahnya, dia menoleh ke arah Winny yang tersenyum sedikit sambil fokus menyetir. Namun karena mood nya yang sudah hancur, dia enggan berbicara satu patah katapun dan pasrah kemana pun Winny akan membawanya.

Satang mengernyitkan kening ketika Winny melajukan mobilnya ke dalam basement sebuah gedung apartemen yang begitu mewah.

Sial.
Jika akhirnya begini dia menyesal tidak menegur Winny ketika pria tinggi itu melewatkan belokan menuju jalan ke rumahnya. Wajahnya sedikit kesal karena pasti Winny akan mengenalkannya kepada kekasih yang dibahasnya bersama Joong siang tadi.

"ikuti saya" Titah Winny ketika nereka sudah turun dari mobil.

Pintu apartemen tersebut terbuka, sebuah ruangan luas yang mewah memanjakan kedua matanya, dia tidak bosan untuk melihat sekelilingnya bahkan tidak sadar bahwa dia berjalan mendahului Winny masuk ke dalam apartemennya.

Winny terkekeh ketika dia melihat Satang di depannya, dia menggulung lengan kemejanya menuju ke dapur dimana ruangan tersebut tersambung dengan ruang tv lengkap dengan sofa mewah yang besar tersebut.

"kamu suka?" tanya Winny melihat satang yang berjalan ke balkon dengan pemandangan gedung-gedung pencakar langit dan jalanan kota yang dilihat dari atas.

"suka" ujar satang excited. Sepertinya pria itu melupakan moodnya hari ini karena pemandangan didepannya itu.

"gak sia-sia aku beli apartemen ini atas nama kamu" ujar Winny sontak membuat Satang kaget dan menoleh ke arahnya.

"hah? m-maksudnya?" tanya Satang berjalan mendekat ke arahnya yang tengah menuangkan jus jeruk ke dalam dua gelas tinggi tersebut.

"apartemen ini milik kamu" jelas Winny.

"ngga, aku baru dua hari kerja. Phi winny belum bisa gaji aku dengan apartemen ini" ujar Satang di depannya.

"lagian apartemen ini mungkin seharga gajiku 5 tahun ke depan itupun kalo gak aku pake, gimana aku bisa hidup?" lanjutnya mengikuti Winny berjalan lalu duduk di sofa besar yang empuk itu.

"sayangnya udah terlanjur aku beli, kamu gak bisa nolak" ujar Winny menatapnya ketika satang duduk di sampingnya.

"orang aku gak mau" timpal Satang.

"kalo balik sama aku, mau?" tanya Winny.

"hah?"

Satang langsung mengambil gelas yang berisi jus tersebut kemudian meminumnya namun Winy terkekeh ketika melihat salah tingkah pria di sampingnya tersebut.

"a-aku....a-ku pamit ya phi" ujar Satang gugup namun winny dengan cepat mencekal tangannya sehingga dia tidak bisa pergi kemanapun.

Tatapan Winny benar-benar seperti orang yang ingin menerkamnya, dia mengedipkan matanya beberapa kali berharap Winny melepaskan cekalan tangannya namun sialnya pria itu terus menatapnya.

"will you...

Belum sempat Winny melanjutkan pernyataannya, satang menarik kerah bajunya dan langsung menciumnya dengan kasar. Dia tau kemana arah perkataan Winny membuat dia melakukan hal tersebut untuk menjawabnya.

Ciuman kasar dari Satang membuat Winny tak bisa mengontrol dirinya, dia melepaskan tautan bibirnya kemudian membuka kemeja yang dipakainya. Satang merebahkan dirinya di sofa sambil melihat pemandangan yang sedari dulu ia rindukan. Tak ada yang berubah hanya saja tubuh Winny semakin kekar dan sepertinya pria itu membentuk abs yang membuat Satang menelan salivanya.

Winny mencium setiap inci tubuh Satang yang sudah lama ia rindukan, rasanya masih sama tubuh putih dan mulus itu membuat nafsunya semakin bertambah sampai dia benar-benar menelanjangi tubuh pria kecil itu. Suasana malam hari tersebut semakin panas ketika Winny menggendong tubuhnya menuju kamarnya dan melanjutkan aktifitas intim tersebut.

Dia benar-benar melakukannya dengan kasar, sampai seluruh tubuh satang dipenuhi tanda kepemilikannya. Winny membuka laci dengan satu tangannya mengambil suatu benda berbentuk lotion dan mengoleskan cukup banyak pada kepemilikannya. Satang benar-benar menikmati hal tersebut apalagi ketika Winny memasukkan benda itu ke dalamnya sampai keduanya mencapai puncak klimaks di waktu yang bersamaan. Lubang itu terasa sempit karena mungkin Satang tidak pernah berhubungan badan dengan siapapun namun walaupun begitu Winny berhasil memasukkan miliknya dan melanjutkan kegiatannya.

Winny dengan kasar membalikkan tubuh Satang dari posisi memunggunginya, dia mengangkat kedua kakinya dan kembali memasukkan dirinya ke dalam tubuh Satang yang terasa sangat panas di dalam. Bak bayi yang tengah menyusui anaknya, Satang sampai menggeliat dengan tangannya yang meremas sprei sampai benar-benar lepas dari kasurnya.

Shit.
Winny berhasil membuatnya merasakan kenikmatan yang sudah lama tidak ia rasakan. Ketika Winny menggerakkan tubuhnya dan berhasil membuatnya klimaks sungguh hal itulah yang sangat ingin dia rasakan lagi.

Keringat yang bercucuran tidak menjadi penghalang bagi aktifitas yang sudah sangat lama tidak pernah keduanya lakukan itu. Sampai akhirnya mereka mengakhirinya dengan berendam di dalam bathtub dengan posisi satang yang menyender di dada bidang milik Winny. Pria kecil itu benar-benar kehabisan tenaga sampai mungkin dia sulit untuk berjalan.

Winny memindahkan kepala prianya ke lengannya sehingga mudah baginya untuk mencium bibir Satang yang sudah bengkak tersebut. Dia mengelus dada satang sampai satang memejamkan matanya karena dia cukup lelah untuk melanjutkannya lagi.

Winny memakaikan handuk untuknya dan Satang kemudian menggendongnya lalu menidurkannya di atas kasur. Dia menyelimutinya dan mencium keningnya kemudian mengelus lembut rambutnya sampai akhirnya mereka benar-benar tertidur karena aktifitas yang melelahkan tersebut.

•~•

My possessive boyfriend | WinnySatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang