16 -end-

2.8K 241 8
                                    

Naruto tersentak mendengar suara Sasuke, dia mulai bangkit dan menumpukan kekuatan pada kedua kakinya hendak melangkah kearah Sasuke memastikan keadaan Menma yang berada dipelukan Sasuke, namun Sasuke yang memeluk Menma dan gelengan kepala darinya membuat langkahnya goyah dan akhirnya memutar arah menuju Menma yang terbaring di ranjangnya.

Dengan keberanian yang entah datang darimana dia segera mendekat dan duduk tepat disamping Menma. Mengabaikan keberadaan Sakura yang ada diseberang sana tangannya mulai terjulur kearah dada Menma yang masih bergerak walau terlihat lemah dan menepuk-nepuknya dengan ringan seolah mengatakan semua akan baik-baik saja

Matanya memanas ketika melihat betapa lemahnya Menma yang sedang terbaring ini, sangat berbeda dengan Menma nya yang sudah menemaninya beberapa waktu belakangan ini. Hatinya sakit melihat alat-alat yang terpasang ditubuh kecil Menma

kamu terlihat jelek dengan benda-benda aneh ini, Menma-chan batinnya sendu

Naruto semakin menurunkan kepalanya dan merebahkannya diatas dada sang anak, air matanya mengalir tanpa membasahi dada telanjang Menma

"Sstt..Menma-chan"

"Tidak papa..semua akan baik-baik saja"

Disebuah padang rumput luas ditengah hutan, tampak seorang anak yang sedang berbaring dengan damainya dibawah langit yang luas. Angin berhembus menerbangkan surai hitamnya yang terlihat lembut. Dia tampak damai tanpa raut sakit yang tergambar diwajahnya

"Menma-chan..."

Kelopak mata itu terbuka begitu mendengar suara lembut yang menenangkan hatinya. Kesadarannya mulai meningkat, terduduk, bocah itu mengucek matanya seraya menatap sekitar dan sejenak dia terlihat linglung dengan keadaannya

"Menma-chan..tidak papa..."

Telinganya lagi-lagi mendengar suara hangat tersebut, tanpa menunggu lagi, bocah itu mulai bangkit dan berlari mengejar asal suara. Kakinya yang kecil berlari lincah memasuki kawasan hutan tanpa rasa takut.

Disana, dia melihat sesuatu yang bercahaya sendirian ditengah gelapnya hutan, senyum terbit diwajahnya yang bulat. Ada seseorang yang menunggunya disana

"Mama.."

Disisi Sakura, dokter muda yang baru saja selesai membersihkan tubuh Menma dan melakukan pemeriksaan rutin pada sang keponakan itu berniat keluar ketika kakinya yang hendak melangkah dikejutkan dengan suara dari monitor detak jantung Menma

Semua berkas dan benda yang ada ditangannya jatuh berhamburan ketika dia melangkah cepat mendekati tubuh Menma

"MENMA! Tidak tidak tidak!! apa yang terjadi!" Dokter muda itu dengan tangan bergetar berusaha melakukan pertolongan pertama pada kesehatan keponakakannya yang mengalami penurunan drastis

Kenapa ini bisa terjadi batinnya panik disaat kondisi keponakannya mulai membaik kenapa  detak jantung keponakannya menurun secara tiba-tiba. Sakura segera melakukan semua hal yang dia bisa, dia terlalu menyayangi anak ini, dia tidak akan melepaskannya karena itulah janjinya kepada sahabatnya

...

Waktu berlalu begitu saja.

Sejenak, entah kenapa Naruto bisa merasakan pergerakan dari tangan kecil yang tengah dia genggam. Naruto segera mengangkat kepalanya dan tanpa sadar mencondongkan tubuhnya pada Menma,

"Menma.."

Sakura yang juga menyadari hal itu akhirnya terduduk lemas, semua kekuatannya seolah hilang detik itu juga. Namun dia kembali bangkit bergerak melakukan pengecekkan ulang pada tubuh Menma

"Berhasil..Kamu berhasil Menma, hiks syukurlah..syukurlah" Dokter muda itu menangis terharu, tanpa menunggu lama Sakura segera bangkit dan berlari keluar kamar

Naruto yang melihat respon Sakura juga tanpa sadar tersenyum lebar. Dia semakin mengeratkan genggaman tangannya dan menciuminya dengan penuh kasih, tak lupa wajah yang mempunyai kemiripan dengan Sasuke itu dia kecupi dengan lembut. Ah, mengingat Sasuke, Naruto segera menoleh kebelakang, kearah Sasuke dan Menma mereka berada

"Sasu-.." Senyum lebar yang sejak tadi terpasang diwajahnya seketika hilang. Jantungnya berdegup kencang, sorot matanya meredup melihat kenyataan yang menghantamnya. Detik kemudian senyumnya kembali naik, matanya mengedarkan pandangan keseluruh penjuru kamar berharap melihat anaknya tengah bersembunyi dan kemudian muncul dengan senyum jahilnya

"Menma? keluarlah nak" Panggil Naruto dengan suara tercekat

"Sasuke, berhenti main-main. Cepat kembalikan Menma kepadaku, a-aku.. Di-dimana.. Sasuke.. dimana Menma kita bersembunyi.." gumamnya tanpa sadar

Sasuke yang sejak tadi diam segera bangkit dan membawa tubuh Naruto yang bergetar menahan tangis kedalam pelukannya

"Maafkan aku, sayang. Maafkan aku.."

"Sasuke.. aku, hiks aku belum mengatakan aku menyayangi Menma, a-aku mencintainyaa..sungguh, jadi..tolong katakan hmm dimana hiks anakku.. Sasukee katakan pada Menma, dia, dia boleh memanggilku Mama hiks asalkan dia kembali..hiks Menma.. Menmaa" Tangis Naruto pecah saat itu juga

Tiba-tiba suara telapak kaki masuk berhamburan ke kamar Menma, dipimpin Sakura mereka segera mendekati ranjang Menma.

"Sayang, Menma.. dengar suara Mama nak?" ujar Naruto yang merupakan salah satu dari orang-orang yang masuk tadi, dia segera duduk dikasur Menma dan menggenggam tangan anaknya

"Kembalikan anakku.."

"Bangunlah nak.."

Suara dua Naruto tumpang tindih dikamar itu

Sekian detik, akhirnya kelopak mata yang sudah lama tertutup itu akhirnya terbuka menampakkan kilaunya. Mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk, matanya mengedar hingga berhenti pada dua sosok yang tengah berdiri tidak jauh darinya. Dia tidak bisa melihat jelas namun pendengarannya bisa menangkap dengan pasti bahwa mereke tengah bersedih dan, dan Menma tidak suka itu..

"Mama.." lirihnya tanpa sadar dengan tangan digenggaman Mamanya namun dengan  pandangan lurus kearah dua sosok samar itu. Tangannya yang bebas terjulur seolah mencoba meraih kedua sosok tersebut yang semakin lama semakin diselimuti cahaya putih

Siapa..jangan menangis..

"hiks..Mama.."









Terimakasih sudah membaca



YEEYYYYYYYY AKHIRNYA SELESAIII JUGAAAA, TAMAT NIH YAA TAMAAT

HAHAHA

eh eh siang nanti diri ini mau nonton Movienya Haikyuu!! loo

cuman sekedar ngabarin ea
awowkkwk

bye!

[✓]A Child from NowhereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang