~ Sequel -Unspoken Feelings- ~
(Ch. 51 & 52)(Baca ulang kalo lupa)
5 Years Later
London, England.
Gita menggulung lengan kemejanya keatas dan melonggarkan dasi yang melingkar di lehernya. Saat ini ia sedang bersantai di pinggiran Sungai Thames.
Irisnya dengan setia memandang ke arah London Eye yang berdiri angkuh di seberang tempatnya bersantai. Setelah menetap selama 1 tahun disini Gita semakin menyukai suasana London, apalagi bianglala itu.
Entah ia menyukainya karena Indah juga menyukainya atau karena ia benar-benar mengaguminya saat ini. Ia tidak tahu.
Ia ingat dulu Indah punya keinginan untuk ke London. Karena itu, setelah menyelesaikan pendidikan dan belajar bisnis dengan ayahnya, Gita memutuskan untuk membuka cabang perusahaan ayahnya di London dan menetap disana. Dan ia selalu menyempatkan diri untuk datang kesini hampir setiap hari hanya semata untuk mengobati kerinduannya terhadap Indah.
Memang apa yang kau harapkan dari orang yang membencimu, Gita?
Gita tertawa miris. Apa hidupnya akan selamanya dipenuhi oleh gadis itu?
Gita nyaris menjadi gila sejak Indah memutuskan semua hal yang bisa Gita gunakan untuk menghubunginya.
Iya, Gita memang mencoba menghubungi Indah lagi.
Itu karena ia teringat akan perkataan Oniel sesaat sebelum keberangkatannya ke Paris.
*Flashback*
"Hoi, bajingan!"
Gita berhenti sesaat ia menemukan sosok Oniel yang berdiri tak jauh darinya, di depan pintu masuk bandara.
"Gue denger dari Indah, lo bakal pergi ke Paris."
Gita hanya diam dan tidak menjawab perkataan Oniel. Toh, ia malas berbicara dengan bocah brengsek ini.
BUGH!
Gita terhuyung sesaat setelah ia menerima pukulan Oniel di pipinya. Sisi mulutnya tampak berdarah
Apa-apaan!?
Gita mencengkram kerah Oniel dan menatapnya dengan tajam. Apa maksud bocah ini memukulnya?
Oniel hanya tersenyum miring melihat wajah penuh amarah Gita.
"Anggaplah kita impas, sialan." Kata Oniel.
Impas? Apa bocah ini gila?
Gita menghempaskan cengkeramannya di kerah Oniel. Tidak ada gunanya juga membalas pukulannya. Ia terlalu malas untuk menghabiskan tenaga dan waktunya hanya untuk meladeni bajingan ini. Waktunya sudah mepet, pesawatnya akan segera take off sebentar lagi.
Tanpa berkata apapun, Gita meraih kopernya yang sempat terjatuh. Menepuk-nepuknya untuk menyingkirkan debu. Kemudian ia segera berlalu dari hadapan Oniel.
"Hoi, sialan!"
Gita mengabaikan teriakan Oniel yang terlihat memanggilnya. Ia terus berjalan ke depan dan berjalan masuk ke bandara. Namun, detik berikutnya ia begitu tercengang ketika mendengar Oniel meneriakkan sebuah kalimat mengejutkan dan membuat pikirannya langsung kacau.
"DARI AWAL GUE NGGAK PERNAH BERHASIL DAPETIN HATINYA, BRENGSEK!!!"
*Flashback End*
KAMU SEDANG MEMBACA
Gita & Cerita
RomanceKumpulan cerita oneshoot tentang Gita x Other member JKT48. Disclaimer!!! •Cerita ini 100000% FIKSI!!! •GxG •BxG •Gender Bender •Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, latar, typo, dll. •Kritik/saran diterima dengan senang hati. Enjoy!