#75 (short story)

244 13 0
                                    

Menara Shilkort

Menara tua yang berada di dekat istana Kerajaan Slyx, tidak jauh dari istana sebelah selatan. Pondasi bangunan yang kokoh dengan dinding yang mulai termakan lumut. Jeco dan Jeremy berada di bawah menara tersebut.

Hanya saja, mereka tidak dapat masuk. Banyak penjaga yang menghadang mereka, apalagi mereka berdua merupakan anak dari Steyra Academica - mereka masih mengenakan seragam dari akademi.

Mau tidak mau kakak-beradik itu menunggu Darco selaku guru dan pendamping mereka untuk meletakkan batu Qwi.

"Maaf membuat kalian menunggu lama," kata Darco dengan sedikit terengah.

Jeco mencibir, "status saja seorang guru," setelahnya ia berdecih.

Darco tidak ambil pusing, ia melangkahkan kakinya melewati kedua anak itu dan mulai membuka pintu masuk ke dalam menara.

Jeco lebih dahulu masuk ke dalam disusul dengan Jeremy yang terlihat tertarik dengan isi dari dalam menara tersebut. Pada sisi kanan terdapat tangga yang berkelok-kelok menuju lantai atas menara. Jeremy langsung melihat ke langit-langit dan merasa pusing setelahnya.

"Ternyata tangganya cukup tinggi," ucap Jeco yang melihat sebentar banyak tangga.

"Kita tidak akan melewati tangga," papar Darco.

"Hah –" belum sempat Jeco menyelesaikan perkataannya, ia langsung ditarik masuk ke dalam sebuah ruangan oleh Darco.

Darco melihat Jeremy yang masih melihat isi dari menara lantai satu berdecak pelan. "Cepatlah!" desak Darco.

Dengan lari kecil Jeremy masuk ke dalam ruangan kecil, bahkan bisa disebut lemari. Jeremy masuk ke dalam dan pintu yang tadi terbuka langsung tertutup dengan sendirinya.

Mereka bertiga merasakan goncangan yang luar biasa hingga Jeremy merasakan mual di perutnya. Untung saja tidak bertahan lama, goncangan pun berhenti dan mereka berada di puncak menara yang disekelilingnya dilapisi sihir.

"Wah," ucap Jeremy takjub dengan pemandangan di atas menara di sore hari.

"Jeremy, kita disini bukan untuk menikmati pemandangan!" tutur Jeco yang tahu watak adiknya itu yang sangat penasaran dengan hal-hal yang baru pertama kali ia lihat.

"Baiklah baiklah ..." balas Jeremy sedikit tak senang.

Jeco mengeluarkan kotak kayu berukuran kecil dari kantung yang ia sangkutkan pada tali yang ada di pinggang. Ia dan Jeremy memegang batu tersebut pada kedua sisi.

"Guru, dimana kita akan menaruh batu ini?" tanya Jeremy.

Darco sendiri sedikit bingung dengan hal itu. Hanya saja, otaknya yang lancar berfungsi untuk sekarang. Melihat sebuah gulungan kertas yang berada di atas meja. Sengaja ia memutarnya beberapa kali ke depan.

Di tengah ruangan terdapat ilusi sebuah mimbar dengan benda sebagai alas untuk batu tersebut. Lama-kelamaan ilusi tersebut berubah menjadi nyata dan dapat disentuh oleh kedua anak itu.

"Letakkan di atas sana!" suruh Darco.

Keduanya membalas dengan menganggukkan kepala, batu Qwi telah berhasil diletakkan.

Alas batu tersebut membuat batu Qwi tidak akan pernah lepas dari tempatnya, walaupun Jeremy dan Jeco mengambil kembali batu tersebut.

Batu tersebut tidak akan pernah lepas dari tempatnya

****

Menara Eirsa

Menara satu ini berada di dalam istana Kerajaan Iglov, terbuat dari es dan satu-satunya orang yang dapat mengakses pintu masuk menara ini hanya Frost.

Adelene Dé Cloups Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang