Hohohoho___________
Jia bernapas segar setelah beberapa hari tidak menghirup udara sore hari. Jadwalnya akhir-akhir ini sangat padat. Akhirnya ia bisa berjalan-jalan di sore hari sambil membeli sesuatu yang ia butuhkan.
Rencananya, ia ingin berjalan-jalan bersama Misoo, tapi temannya itu memiliki janji kencan buta.
Tapi omong-omong,
Sepertinya kencan buta tidak buruk?
Apakah ia harus mencobanya? Mungkin dengan begitu, ia bisa membuka hati untuk orang lain dan lebih berpengalaman soal percintaan.
Jia tersenyum mantap. Baiklah, ia akan meminta bantuan pada ahlinya ——Misoo.
Dengan hati bahagia, Jia berbelanja membeli kebutuhannya, seperti topi, pakaian, serta make up.
Jalan-jalan sendiri seperti ini tidak terlalu buruk. Ia suka menikmati waktu sendirian seperti ini.
Jia tidak memiliki banyak teman. Mereka yang berteman dengannya, tidak benar-benar dekat. Hanya sekedar teman berkumpul saja. Tidak ada yang memiliki hubungan pertemanan yang mendalam dengannya.
Hanya Haechan yang benar-benar dekat dengannya, dan paling mengenalnya dengan baik.
Jia selalu berfikir tidak boleh serakah. Dengan Haechan yang dekat dengannya seperti ini saja sudah cukup. Tidak perlu mengharapkan balasan hati darinya.
Memikirkan itu, Jia semakin yakin untuk mencari teman kencan sesaat. Dengan hubungan seperti itu, ia tidak perlu berkomitmen. Pantas saja temannya sangat suka kencan buta dari pada kencan sesungguhnya. Misoo bahkan bisa berkencan dengan orang berbeda dalam sehari.
Jia keluar dari pusat perbelanjaan dengan beberapa kantong belanjaan di tangan kirinya, sementara tangan kanannya membawa minuman kesukaannya ——stroberi latte, lalu tiba-tiba langkahnya terhenti. Matanya bertemu pandang dengan seorang wanita dan seorang gadis remaja yang tengah berjalan memasuki tempat tersebut.
Jia berdiri mematung selama beberapa saat sebelum kembali melangkah seolah-olah tak melihat dua orang itu.
"Eomma, bukankah itu Jia Eonni?"
Wanita itu memandang gadis yang sudah sangat lama tak dia lihat. Ketika langkah mereka berpapasan, wanita itu bersuara. "Kau pasti hidup dengan baik, ya?"
Jia sontak menghentikan langkahnya. Melemparkan tatapan datar pada dua manusia itu. "Mianhe, Apa kita saling mengenal?"
Wanita paruh baya itu menatapnya geram. "Anak tidak tahu terimakasih. Aku menyesal telah melahirkanmu."
Jia tersenyum tak acuh. Rasanya sudah terlalu muak berdebat dengan orang yang sempat ia panggil Ibu.
"Terima kasih. Kita hanya mantan Ibu dan anak, tidak perlu sopan santun, bukan?" balas Jia, sarkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
POISON [LEE HAECHAN]
FanfictionJia pikir Haechan tidak akan menyukainya karena dia hanya menganggap Jia sebagai adik kesayangannya saja. Jia yang sudah lelah menunggu berakhir menerima Jeno sebagai pacarnya. #Mature content ⚠️🔞 #Romance #Drama #Idol #Toxic #ReverseHarem :") S...