Satang membuka mengerjapkan matanya ketika pantulan sinar matahari yang terik itu masuk ke dalam jendela besar yang tidak tertutup gorden itu. Dia menatap langit-langit kamar dan melihat tidak ada siapapun di kamar tersebut.
Dia diam lalu teringat aktifitas apa yang dilakukannya bersama Winny malam itu. Dia tersenyum salah tingkah dan refleks menggulingkan tubuhnya dengan selimut yang sengaja dia tarik untuk menutupi wajahnya.
"sshh aww" ringisnya ketika bagian belakangnya terasa perih ketika dia menggulingkan tubuhnya.
Dia kembali ke posisi berbaring dengan sangat hati-hati dan sadar bahwa saat ini tubuhnya benar-benar tidak memakai sehelai kainpun. Dia menarik semua selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang bulat.
Ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk kemudian dia merogohnya di atas nakas dan membaca pesan dari Winny.
'baju untuk hari ini aku gantung di depan lemari, sarapan, kunci mobil dan black card aku simpan di atas meja makan. Pakailah dan bersenang- senang lah hari ini, kamu gak perlu masuk kerja'
Siapapun yang melihat satang hari ini pasti akan iri sebab dirinya merasa bahwa Winny sangat memanjakannya. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa seorang Winny Thanawin akan melakukan hal tersebut.
Pasti wajahnya sudah seperti kepiting rebus sekarang, dan ingat jangan bertanya bagaimana keadaan Satang pagi ini karena dia adalah orang yang sangat bahagia sampai senyuman di wajahnya tidak pudar sedikitpun.
Dia beranjak dari kasur dengan sangat hati-hati karena rasa perihnya sedikit mengganggunya untuk berjalan namun sepertinya dia bisa mengendalikannya. Mengingat bahwa Winny menyuruhnya untuk bersenang-senang, sudah seperti sugar daddy saja Winny ini.
Dia memakai pakaian yang disiapkan Winny kemudian keluar kamar menuju tempat makan dan benar saja sandwich lengkap dengan susu putih sudah tersimpan disana. Tak lupa seperti yang ada di pesan Winny bahwa kunci mobil dan sebuah black card juga tersimpan di atas meja makan.
Dia tersenyum sambil memakan sandwich dan meminum susunya, dia sudah membayangkan kemana dia akan pergi hari ini. Jika saja Fourth tidak melanjutkan pendidikannya di luar negeri mungkin dia sudah mengajak sahabatnya itu untuk pergi bersenang-senang.
Satang mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan video kepada Fourth.
apaan
ngapain lo senyum-senyum?
dimana lo?tebak dong
anjir, dilihat-lihat kayak di apartemen
100 buat lo
lu pasti abis dipake sama aki-aki kan? ngaku lo
berapa bayaran 1 malamnya? mahal kagak?najis banget tebakan lo
Satang menceritakan semuanya kepada Fourth, karena kesibukan Fourth dan perbedaan waktu membuat Satang tidak sering melakukan panggilan kepada sahabatnya tersebut.
jadi?
jadi apaan?
jadi lo balikan?
Satang mengangguk.
gw sebagai sahabat terbaik lo, cuma bisa dukung keputusan lo. Gw bahagia kalo lo bahagia pokoknya kalo dia nyakitin lo lagi, bilang gw
mau lo apain?
kali ini mau gw bunuh
eh udah dulu ya, gw harus pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My possessive boyfriend | WinnySatang
FanfictionSeorang Satang Khitthiphop, mahasiswa teknik tahun kedua yang ceria dan lucu tetapi harus memiliki pacar seorang Winny Thanawin yang merupakan CEO dari perusahaan besar yang terkenal sangat cuek dan posesif terhadapnya. Kenakalan Satang membuat Winn...