{7}

483 41 7
                                    

Akhir akhir ini Marvin sering mendapatkan laporan kalau bodyguard atau orang kepercayaannya mendadak menghilang.

Bukan itu saja Marvin sering kali kehilangan beberapa dokumen kerja sama dengan beberapa perusahaan dan itu membuat dia merugi sampai 1 M.

"Apa!! Luiz menghilang? "

"Benar tuan"

"Arghhhh, cari pelakunya sampai ketemu!!! "

"Maaf tuan , tidak ada jejak sama sekali seperti nya ini akan sulit"

"Saya tak peduli, dia harus di tangkap jangan sampai kita merugi!!! "

"Baik tuan" ucap bodyguard itu.

"Berani sekali dia, siapa pun dia takan saya biarkan hidup"

"Ada apa? " ucap Marsel tiba-tiba.

Mendengar itu Marvin meredakan amarahnya dan tersenyum ke arah Marsel.

"Tak apa beby"

"Kau yakin? "

"Iya" dengan menarik nafas dalam dalam.

Marsel yang mendengar itu langsung tersenyum licik,tapi tidak di sadari oleh Marvin.

"Kau harus menerima semuanya" batin Marsel.

.

Marsel pergi ke mansion Alber menemui Zero.

Sekarang mereka berada di dalam kamar Zero dengan Marsel yang bermain Game di ponselnya dan Zero hanya menatap jendela yang mengarah ke taman.

"Jadi kau benar melakukan itu? " ucap Zero.

"Tentu saja , bahkan ini belum cukup"

"Marsel.... "Belum selesai berbicara Marsel sudah memotong nya.

" kalau kau ingin membela banjingan itu, aku tak masalah "

"Aku bukan membelanya, yang kau lakukan itu benar bahkan ku rasa ini kurang" ucap pan itu membuat Marsel terdiam dia kira Zero akan membela banjingan itu.

"Kau serius? "

"Tentu, bukan kau aja aku juga memiliki dendam dengan orang itu"

"Tapi dia itu.... "

"Sutttt aku tak peduli kalau bersalah tetep salah"

"Oke baiklah, apa kau mau membalasnya? "

"Tentu tapi aku tak bisa melakukan nya, kau yang harus melakukan nya"

Zero mendekatkan bibirnya ke telinga Marsel dan membisikkan sesuatu.

"Wao.... Kau ternyata sangat kejam ya"
Marsel tak menyaka kalau Zero Memiliki rencana kejam ini.

"Bukan kah kau lebih kejam daripada aku"

.

Setelah mengunjungi temanya Marsel kembali ke Mansion Alvendra.

Baru saja masuk Marsel sudah di kejutkan dengan ada tangan yang melingkar di perutnya dan seseorang memeluknya dari belakang.

"Beby kenapa kau lama sekali, saya merindukan kamu saya sangat lelah"

"Kenapa dia sangat manja dengan ku" batin Marsel.

Dengan senyuman Marsel melepaskan pelukan itu dan menghadap ke arah Marvin.

Marsel melingkarkan tangannya di leher Marvin.

"Apa yang harus aku lakukan, agar lelah mu hilang? "

"Apa kau menatang saya? "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BabbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang