Heppy reading!
Typo bertebaran._______&______
*****
Riku sudah sampai di gedung terbengkalai, yaitu gedung terbengkalai waktu itu diri nya tertembak di sana, dan di nyatakan mati di tempat. langkah kaki di percepat untuk masuk, sampai di depan pintu gedung tua tak terurus itu, ia melihat Riku yang tergeletak di atas lantai kotor dan seorang remaja laki-laki bersurai sama dengan dirinya yaitu hitam.
"RIKU-KUN." teriak nya, bisa Riku/Niko lihat tatapan sendu milik Riku menatap nya, dengan genangan air mata yang masih ada di kelopak mata abu-abu nya itu. Riku berjalan dengan cepat menghampiri Niko yang tergeletak, namun belum juga beberapa meter dari pintu utama kaki terhenti ketika melihat seorang remaja laki-laki menoleh ke arah nya, ia nampak terkejut menatap seorang idol papan atas dan temannya itu kenapa ada disini, tapi tidak dengan Riku ia syok karena kembaran nya yang selama ini ia cari kini berada di depan nya.
"N-niki- Kun." lirih Riku, Niko maupun orang yang di panggil Niki itu nampak terkejut, kenapa Riku bisa mengetahui nama asli miliknya, langkah kaki kembali berjalan mendekati Niko dan membuka semua tali yang terikat di kedua tangan dan juga kaki, setelah itu ia memberikan sebuah obat untuk menetralkan rasa sakit paru-paru nya.
Kemudian ia kembali bangkit dan berjalan ke arah,Soundra kembarnya itu, ia langsung memeluk tubuh adiknya itu, air mata langsung tumpah Tanpa begitu saja, Kame yang mendapatkan pelukan itu langsung mendorong tubuh Riku, dan menatap bingung tapi masih bercampur dengan tatapan dingin dari kame.
"Niki, ini onii-chan, Gomen seperti kau salah paham atas kejadian 10 tahun itu, aku tak membunuh orang tua kita, tapi mereka yang mau membunuh kita berdua." Jelas Riku/Niko, kame yang mendengar itu hanya terdiam, ia masih tak mengerti dengan semua ini apa yang di maksud dengan idol itu, dan kenapa ia bisa mengetahui tentang Pembuhuhan itu dan lagi yang membuat pusing, terus kalau yang berada di tubuh Riku misalnya adalah kakak dan yang berada di tubuh Niko itu adalah Riku? ia tersentak kaget, pantesan dari awal sikap saundea kembar nya itu sedikit berbeda dan sejak kapan ia memiliki riwayat penyakit asma. Seperti ia mulai mengerti sekarang waulaupun masih terasa di masuk akal di Jika. Di pikirkan di kepala manusia.
"KALAU KAU TIDAK MEMBUNUH MEREKA, KENAPA MEREKA BERDUA BERSIMBAH DARAH, DAN KENAPA MEREKA ADA DI DEKAT MU YANG SEDANG MEMEGANGI PISAU DENGAN BERLUMURAN DARAH." teriak Kame, Riku/Niko hanya terdiam menunduk,kedua tangannya terkepal erat, hingga membuat urat-urat tangan terlihat jelas di sisi kanan maupun kiri tangan nya.
Niko/Riku yang melihat itu nampak terdiam,ia masih bingung kenapa jadi seperti ini bukannya harusnya bukan seperti ini.
"kau memang benar, aku memang membunuh mereka,tapi aku melakukan itu ada alasannya, karena mereka berdua bukan orang tua kandung kita dan mereka sendiri yang akan membunuhmu dan juga aku." jelas Riku sambil menunduk kepala. belum juga Riku hendak mengangkat kepalanya satu pukulan berhasil mengenai sudut bibir sebelah kiri, hingga mengeluarkan darah. Hingga ia harus tersungkur di atas tanah. Dengan darah yang keluar dari sudut bibir nya.
Niko/Riku yang melihat itu, nampak terkejut, rasanya muka tampannya hari ini akan benar-benar hancur. Riku menoleh menatap ke arah Kame ia bisa menatap remaja memiliki mata merah itu bergetar dan mengeluarkan air matanya, Riku juga sudah tahu ini kama terjadi, karena semakin lama ia merahasiakan nya dan semakin lama juga orang lain akan mengetahui nya.
Riku bangkit dari tersungkur, kemudian menatap sandu ke arah raganya sendiri.
"Gomen, Riku-kun. wajahmu jadi lebam." ucap Niko, sambil tersenyum ke arah Riku, Riku nampak terdiam namun beberapa detik kemudian suara tembakan berhasil mengenai punggung kame.
DOR!
"akh," kame mengeluarkan darah dari mulutnya,ia memegangi perut yang mengeluarkan darah. Niko maupun Riku yang melihat itu nampak terkejut, mereka bisa dengan bahwa langkah kaki dan suara tepukan tangan terdengar dari belakang mereka berdua.
Riku dan juga Niko, mencoba melihat kearah belakang, hingga suara gerak tawa terdengar di sana.
"hahahaha, Akhirnya ku menemukan kalian juga." Tawa menggelegar dari mulut seorang pria dewasa, Niko,kame,dan juga Riku hanya bisa menatap tajam ke arah lima atau hampir 10 orang yang mendekati mereka bertiga.
Riku mencoba bangkit tersungkurnya, menetralkan rasa sakit di bagian paru-paru, dan berdiri dengan semboyan tatapan matanya tajam, dengan tubuh yang ia tepi ia bisa merasakan rasa amarah yang sangat memuncak di hati nya. Niko maupun kame hanya bisa menatap terdiam, ketika melihat perubahan raut wajah seorang idol itu.
"sialan, kalian semua sudah membuat satu orang terluka, terus dengan apa yang harus aku balas?" Rancau Riku, sambil menatap kearah sepuluh orang itu.
"Riku?!, jangan lawan mereka? Kau bukan tandingannya." ucap Niko, namun tak di kubris oleh Riku. Ia terus melangkah kaki menuju ke arah sepuluh orang itu , kaki berjalan dengan cepat hingga ia berlari melayangkan pukulan terhadap lima orang Disana.
"Sial, serang dia, tembak." perintah sang ketua.
Niko maupun kame yang perlahan lagi akan menutup matanya, hanya bisa menatap tak berkutik dengan apa yang mereka lihat, apakah orang yang di hadapan nya itu adalah Riku? seorang idolish7? Niko mencoba menetralkan pikirannya dan berbalik menatap Kame yang sudah tak sadarkan diri karena kehabisan darah.
"KAME!" teriak Niko,ia pun langsung menghampiri Kame, kemudian mengangkat tubuh kame yang mulai perlahan tak bergerak itu.
"hei, kame bertahanlah, woy bangun." Guman Niko, yang masih tak bergerak perlahan tubuhnya perlahan dingin.
Riku terus menghajar sepuluh orang berjas hitam itu, tentu nya tidak mudah bagi Riku untuk berkelahi apalagi penyakit asama perlahan mulai terasa kembali, dengan cepat ia mundur beberapa langkah untuk menjauh dari tiga orang yang mengunakan sengaja api itu, kemudian kembali menetralkan rasa sakitnya.
Dor!
Dor!
Dor!
Suara tembakan terdengar nyaring di sana, Suara isakan pun terdengar bersamaan dengan suara percikan darah yang di injak oleh sepatu.
"KALIAN HARUS MEMBAYAR SEMUA INI!" teriak Riku, sambil berlari dan melakukan tendangan di udara tepat mengenai salah satu dari tiga orang disana, dengan cepat ia langsung mengambil pistol tersebut dan menembakkan nya tepat di dada dua orang di hadapannya, dan mendarat dengan sempurna di genangan darah yang memenuhi gedung tersebut.
"ne Riku, Kame tak bergerak dan jantungnya pun tak berdetak." Lirih Niko, sambil menatap ke arah pemuda bersurai hitam dengan memandikan darah, yang sedang berjalan mendekati dua orang bersaudara itu.
"Eh? bohongkan? " Jawab Riku, sambil mengecek detak jantung serta detak nadi milik kame, dan benar saja semua berhenti dan tubuh kame pun perlahan mendingin seperti es.
Tangan Riku maupun Niko terkepal begitu kuat, hingga urat-urat tangan mereka terlihat membentuk seperti petir.
"mafia itu harus membayarnya."geram mereka berdua.
______________________________________
Maaf gaess kalau ga nyambung, udh kehilangan ide lagi 😂😂
Semoga suka jangan lupa tinggalkan jejak ya, terimakasih udah mau mampir dan membaca cerita the darevil ini. Dan terima kasih juga buat yang udah meninggal jejaknya.😊
.
.
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DAREVIL (NANASE RIKU X Reader)
ActionGimana jadinya jika seorang pembunuh berantai. yang terkenal kejam, harus bertransmigrasi ke dalam tubuh seorang idol yang sedang naik daun. Namanya adalah nasegawa Niko,dia adalah seorang pembunuh berantai yang terkenal kejam, banyak para petinggi...