Pay back

224 27 1
                                    

-PAY BACK-

[Kadang kita harus menjadi kucing yang patuh, untuk menyembunyikan taring kita yang sesungguhnya.]

Taehyung seorang diri mengetuk pintu apartemen Jungkook yang terbilang mewah. Sebuah kamar president suite yang sangat mahal. Jungkook sedang menegaskan jati dirinya.

Pemuda tampan dengan tubuh lebih tinggi dari Taehyung, membuka pintu tak sabar. Wajah girangnya tak bisa disembunyikan. Ia hendak menerobos tubuh kurus tinggi itu dan membawanya dalam pelukan.

Taehyung yang sudah bisa membaca gerak gerik Jungkook, langsung menghindar dari serangan. Jungkook menekuk muka, kecewa.

Taehyung mengambil posisi duduk di ujung sofa, mengabaikan tatapan Jungkook yang hendak menelanjanginya. Menguasai diri dari jeratan pemangsa, lebih sulit dari membuat point untuk 3 jam presentasi.

"Jungkook, kau tahu tujuanku kemari?"

"Iya aku tahu," Jungkook membalas cepat.

"Lalu, dimana surat perjanjiannya?"

Jungkook menampilkan smirk andalannya.
"Bagaimana dengan urusan kita?"

Taehyung memutar otak, mencari jawaban yang tepat.
"Aku telah mengatakan padamu. Surat itu dulu, baru urusan kita."

Jungkook tertawa, satu sudut bibirnya tertarik ke atas.

"Apa kau punya sesuatu untuk merayakan ini?" Taehyung mencoba mengalihkan fokus Jungkook padanya. Jungkook menunjuk lemari yang ada di dapur.

Sementara Jungkook mengambil dokumen di lemari, Taehyung melangkah ke dapur. Membuka benda persegi panjang yang berdiri di sudut ruangan. Mata Taehyung menjadi cerah, menemukan banyak hal yang bisa melancarkan rencananya.

Jungkook kembali dengan map di tangan, dan Taehyung kembali dengan dua gelas vodka.

Taehyung meneriksa surat yang tertera di dalam map yang diberikan Jungkook. Semua sesuai keinginannya. Taehyung menyerahkan salah satu gelas di meja ke tangan Jungkook.

"Cherrs!"

Taehyung tertawa, Jungkook melihat wajah Taehyung penuh guratan bahagia, tanpa ragu Jungkook menegak habis minumannya.

Taehyung mengirim pesan pada sessorang, sebagai tindak lanjut dari keberhasilannya, membuat Jungkook meminum air seninya sendiri. Inilah yang dinamakan senjata makan tuan.

Flashback

Di usia sepuluh tahun Taehyung telah menjadi yatim piatu, ia dibawa kakek neneknya ke Korea. Taehyung kecil mengalami trauma atas kematian kedua orang tuanya. Ia sering menyendiri dan takut pada orang lain.
Taehyung kecil tidak memiliki teman, ia tidak mau berdekatan dengan siapun.

Ia berangkat ke sekolah, kemudian pulang dan mendekam di kamar dan keluar hanya untuk makan.
Sampai ia bertemu dengan teman seusianya, si tinggi bertelinga lebar.

Anak itu adalah virus kebahagian yang menular, hyper aktif, rusuh, vulgar, tapi mengasyikkan. Itu yang terlihat di luar, di dalam hatinya, anak itu lemah dan cengeng. Ia kadang menangis karena potongan adegan di sebuah anime yang ia tonton. Atau ia akan menangis kencang saat temannya yang lain mengambil mainannya. Taehyung yang memiliki naluri penolong, menjadi penenang baginya.

Mereka bersahabat, satu-satunya teman Taehyung kecil yang pasti ia ingat hingga saat ini, Chanyeol. Keluarga Chanyeol juga sangat membantu kakek nenek Taehyung, mereka memberi modal yang tak sedikit bagi kakeknya untuk membuka kembali toko para leluhur mereka di China. Keluarga Chanyeol terlalu kaya, dibanding keluarga Taehyung.

Hingga saat usia Taehyung dua belas tahun, Taehyung kembali ke China meninggalkan Chanyeol yang meratap, menangis dan meraung di bandara.

Saat pertama kali bertemu Jungkook, Taehyung merasa ada beberapa kemiripan diantara mereka berdua, Jungkook dan Chanyeol. Meski Jungkook lebih dominan dengan pikiran mesumnya. Jungkook tak segan mendekati Taehyung, memaksanya bahkan memperkosanya.

OVER HORNY KOOKV VERSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang