Hannah, Dinda, dan Keyfa menunggu kejelasan dari Nara. Kembaran? mereka tidak pernah mendengar tentang itu.
"Fahri sama Varo ini pisah sejak bayi, jadi makanya aku juga taunya sekilas gitu aja. Mau cerita ke kalian aku aja gak tau apa-apa." jelas Nara, dia tak mau menceritakan hal yang dia sendiri pun tidak tau apa benarnya. Jadi Nara lebih memilih tidak menceritakan pada yang lainnya.
"Keliatan kok bedanya, Alvaro tuh gak ada tahi lalat disebelah sini." Alfahri menunjuk lehernya, ada sebuah tahi lalat kecil disana.
"Jarak sejauh itu disuruh liat tahi lalat sekecil ini, mana nampak lah kami." ketus Hannah sambil menyipitkan matanya melihat tahi lalat samar itu.
Keyfa menatap pada perempuan yang dari tadi di sebelah Alfahri, "Kalau yang ini siapa namanya?" tanya Keyfa penasaran.
"Saya Shefa, tunangannya Ari." ucapnya memperkenalkan diri.
"Ari teh siapa?" tanya Keyfa lagi. Hannah pun menyikut lengan Keyfa, "Itu panggilan lucu dari ceweknya, peka dong Key."
"Ohhh, Ari mirip banget ya sama Varo. Hihihi" kekeh Keyfa, Hannah hanya bisa geleng-geleng kepala karna Keyfa malah juga memanggil Alfahri dengan sebutan "Ari"
"Namanya juga kembar." bisik Dinda sambil merapatkan giginya dengan senyuman.
"Yaudah kami pamit dulu ya, keburu abis baju diskonan nya." Nara menarik lengan mereka satu persatu dan mendorong mereka pergi, takut mengganggu kebersamaan pasangan yang sudah bertunangan ini.
"Iya Nara, titip salam sama Varo ya!" teriak Alfahri dari kejauhan.
~
Setelah singgahi beberapa toko dan tak juga menemukan diskon yang meriah. Akhirnya mereka menemukan toko yang cocok, kualitas bagus dan harga pun terjangkau. Cocok untuk dibeli di tanggal tua seperti ini.
"Hannah kamu hebat ya dari tadi muterin ni Mall gak ngeluh." puji Nara, karna Hannah sekarang hampir memasuki bulan ke-8 kehamilannya.
"Kalau di Mall tuh susah cape Nara, seru banget soalnya." ucap Hannah sambil memilah-milah baju untuk apapun gender bayinya, karna dia juga belum cek apa jenis kelamin anaknya.
Dinda menarik mereka ke arah baju tidur dengan lengan pendek dan celana panjang. Terdapat banyak sekali diskon paling menggiurkan adalah diskon 60%.
"60 ih, berarti harganya jadi 25 ribu." ucap Nara setelah menghitung menggunakan kalkulator di hpnya.
"Ambil ini aja, aku mau motif koala." Keyfa langsung cepat-cepat mengambil motif koala, sedangkan Hannah motif kelinci, Dinda motif angsa, Nara motif kupu-kupu, dan mereka mengambilkan Risha motif buaya berpita.
"Risha ngamuk loh nanti Key kamu ambil motif aneh gitu. Kita motif lucu dia motif apaan coba." omel Hannah, Keyfa tetap kekeuh untuk mengerjai Risha.
"Tapi unik juga loh ini Han, lebih mahal dari punya kita lagi." kata Dinda.
"Cuman beda 5 ribu Din, gak lebih mahal amat lah." Nara melihat harga baju motif buaya berpita itu, harganya 30 rb. Wajar karna motif yang satu ini di lengkapi dengan kantong di bajunya.
"Ayo bayar deh ini udah, atau mau beli 2 aja seorang biar 50 ribu?" tanya Dinda yang sebenarnya masih belum ingin pergi dari kemeriahan diskon ini.
"Boros loh Din, ayo deh." ajak Hannah.
~
Setibanya di rumah, Hannah, Dinda, dan Keyfa sudah pergi kerumahnya namun tak ada orang dirumah. Seharusnya jam 7 malam para laki-laki sudah pulang. Mereka pun sepakat untuk bareng kerumah Nara untuk cek apakah ada orang disana.
tok tok tok
"Sayang, i'm home!." teriak Nara, pintu pun langsung dibuka. Ternyata yang membukanya adalah Risha. Risha terkejut melihat mereka berempat.
"Kalian pake baju tidur ke mall?" tanya Risha heran. Dia tak habis fikir dengan apa yang mereka lakukan hari ini.
"Bentar kamu ngapain disini? apa jangan-jangan.." Nara mulai menundukkan kepalanya sedih, imajinasi kehancuran rumah tangga mulai terbesit dipikiran nya.
"Gak usah kaya cewe deh Nara." teriak Ravendra dari dapur, "Kue brownies kamu aku minta ya!" teriak Ravendra lagi.
"Oh ternyata rame, bagus deh." batin Nara melihat ternyata ada Ravendra, Imran, Fahmi, Alvaro, dan Irsyad.
"Kok pada disini, pulang sana." usir Dinda sambil masuk kerumah Nara. Ravendra menoleh pada Dinda dan dia tersedak kue brownies saat melihat Dinda mengenakan baju tidur motif angsa itu.
"Ahahahaha Dinda, biasa baju kamu itu motif serigala, unta, kalajengking. Kok tiba-tiba ngide pake angsa AHAHHAHAHAH." gelak Ravendra yang dibarengi dengan Imran, Imran memang tak pernah tahan jika mendengar tawaan Ravendra.
"Aku ada baju motif kupu-kupu." ujar Dinda.
"Kupu-kupu nya warna hitam, berarti ku-"
"KUPU-KUPU APA? KUPU-KUPU MALAM IYA?!" teriak Dinda, tak tunggu lama langsung saja Dinda melempar belanjaan baju nya ke arah Ravendra, Hannah menarik lengan Dinda dan menenangkan nya.
"Kupu-kupu mati sayang, aku gak ada mau bilang arah kesitu kok." lirih Ravendra, dia memang benar-benar tidak pernah bermaksud ingin berkata begitu pada Dinda.
"Udah-udah, sekarang kenapa pada ramai disini?" tanya Nara mengganti topik keributan ini.
"Kata Alvaro dia habis dapet gaji gede, mau ajak jalan-jalan pake mobil Ravendra sama mobil dia." jelas Fahmi sedang makan soto yang disediakan oleh Alvaro.
Hannah menyikut lengan Nara, memberi kode menggunakan alis. Tak tau kenapa Nara dan Keyfa yang melihat langsung mengerti dengan perkataan batin dari Hannah. Risha yang tak mengerti langsung di bisikkan oleh Keyfa.
"Emm mobil Raven penuh belakang nya gak suka. Acnya gak adem aku naik mobil Alvaro deh berempat sama Nara Imran." kata Hannah, dia sedang melancarkan aksi membiarkan Dinda dan Ravendra untuk berduaan supaya bisa berbaikan kembali. Karna pasti tidak seru jika saat pergi bersama ada yang bertengkar.
"Aku juga maunya naik mobil Irsyad sama Risha. Kami berempat aja." ujar Keyfa sambil menghampiri Fahmi. Dia mau minta sotonya, Fahmi yang melihatnya langsung menyuap Keyfa dengan soto itu.
"Nanti kita ikutin mobil Raven." ucap Imran.
"Terus aku gimana?" Ravendra menunjuk dirinya sendiri.
"Ya gitu." ketus Irsyad sambil menunjuk alisnya kearah Dinda.
"Gih sana ganti baju deh Risha." Nara memberikan tote bag berisi baju tidur buaya pita yang dibelikan mereka tadi. Risha Antusias dan segera pergi kekamarnya tanpa melihat bajunya dahulu.
"Pakai ya! biar couple!!"
~
Selama di perjalanan, Dinda dan Ravendra hanya sunyi diam karena kejadian tadi. Ravendra ingin menjelaskan tapi dia tak tau mau mulai dari mana. "Kupu-kupu?", "Minta maaf?". Ravendra adalah salah satu laki-laki yang paling tidak mengerti apa yang perempuan inginkan. Bisa dibilang dia bodoh soal perempuan, apalagi perempuannya adalah Dinda. Raven memutuskan untuk menghentikan mobilnya di pinggir jalan, dia butuh bicara dengan Dinda.
"Dinda, aku mau ngomong sama kamu." tutur Ravendra, Dinda hanya menatap keluar jendela. Tak ingin menatap wajah Ravendra.
Ravendra diam sepersekian detik, dia tak tau kata-kata apa yang pas untuk saat ini.
Setelah mendapatkan penjelasan yang cukup, dia mulai bertanya,"Kita kenapa?"
bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-gara Tetangga!
RomansaTetangga Julid? Tetangga Cerewet? Tetangga Bucin? Tetangga Pamer? Bagaimana ciri ciri tetanggamu? Mari kita simak keseharian Hannah bersama tetangga dekatnya(circlenya) Nara, Varo, Dinda, Raven, Keyfa, Fahmi, Risha, Irsyad