Bab 2

162 10 0
                                    

"Sa kamu kenal sama Pak Gael?"

Sasa dan Gael pun menoleh ke arah sumber suara tersebut. Yaps, betul suara itu berasal dari Varo, kakak Sasa. Gael pun kebingungan bagaimana client yang baru saja dia ajak meeting kerjasama tersebut kenal Sasa? Dari fisiknya terlihat lelaki itu memiliki selisih umur dengan Sasa. "Tidak mungkin kan CEO dari perusahaan terkenal berpacaran dengan ABG?" pikir Gael bingung.

"Halo Pak Gael. Apakah adik saya membuat ulah, Pak?"

"Ohhh tidak. Kebetulan saya tadi pagi satu pesawat dengan adik anda" ucap Gael kaget karena dia baru tahu kalau rekan bisnisnya adalah kakak dari gadis yang ia tabrak tadi pagi di bandara.

"Tuhkan Om, saya disini bukan PENGANGGURAN" ucap Sasa sambil menekan kata pengangguran. Pasalnya Gael yang baru mengenal Sasa tiba-tiba menuduhnya gaada kerjaan. Varo yang bingung dengan keadaan di depannya pun hanya bingung sambil mengerutkan dahi. Karena suasana menjadi awkward, Sasa pun mengajak Varo untuk pulang.

Setelah berpamitan, Gael pun memijat pelipisnya pusing karena dia tidak menyangka gadis yang sudah dia katain adalah adik dari rekan kerjanya. Lantas bagaimana jika gadis tersebut mengadu kepada kakaknya bahwa Gael telah membuat jengkel karena kesalahan yang diperbuat oleh lelaki itu. "Ah sial sekali" batin Gael.

Gael yang baru teringat akan tujuannya untuk pulang pun segera bergegas ke mobilnya untuk pulang, istirahat dan akan meminta maaf kepada Sasa besok pagi.

*****

Esok paginya sesuai dengan niat dia kemarin, Gael akan berkunjung ke rumah Sasa. Dengan bermodalkan informasi alamat dari asistennya, Daniel, Gael pun segera melajukan mobilnya sebelum berangkat kerja. Di tengah perjalanan, Gael melihat ada toko kue yang sudah buka. Gael pun mampir dan membeli beberapa macam kue untuk dibawa ke rumah Sasa sebagai simbol minta maaf.

Sekitar 30 menit, Gael pun sampai di depan rumah bergaya American Classic berwarna putih dengan sentuhan warna hitam yang menambah kesan mewah dan comfy. Tidak berlama-lama dia pun langsung membuka kaca mobilnya dan bilang ke satpam bahwa dia adalah rekan kerja Varo. Satpam yang berada di rumah itu pun langsung membukakan gerbang dan mempersilahkan mobil Gael untuk memasuki pekarangan rumah.

Dengan ragu, Gael mengetuk pintu berwarna putih itu. Dan tidak sampai 10 detik pintu itu pun terbuka dan muncullah badan berperawakan tinggu tegap dengan wajah bule nya.

"Pagi Pak Gael. Ada apa ya pak pagi-pagi kesini?" Ucap pria itu yang ternyata adalah Varo.

"Hem maaf, pak. Saya kesini mau bertamu sekaligus minta maaf kepada Sasa karena kemarin sudah membuat kesal Sasa" jawab Gael terbata

"Ohh yaudah silahkan masuk saja, pak. Kebetulan saya ada meeting pagi sehingga saya mau berangkat. Sebentar lagi Sasa turun buat sarapan" Varo yang ada meeting pagi pun dengan tergesa langsung pergi meninggalkan Gael yang duduk seorang diri di rumahnya.

Gael memandangi sekeliling rumah dengan ornamen yang sesuai sehingga rumah tersebut terkesan enak dipandang. Gael yang asik memandang sekelilingnya tidak sadar kalau Sasa sudah berada di sampingnya.

"Om ngapain disini pagi-pagi?"

"Sa-saya mau minta maaf kepada anda" jawab Gael dengan terbata karena terkejut. Selain terkejut karena suara Sasa yang tiba-tiba, dia juga terkejut karena penampilan Sasa yang memakai tank top dengan rok pendeknya sehingga menampilkan tubuhnya yang putih bersih.

"Oh duduk aja, om. Mau sarapan sekalian gak? Tapi ada cuma ada sereal dan roti bakar disini" Sasa yang sebetulnya adalah sosok gadis yang periang pun dengan mudah menawarkan Gael sarapan karena sebenarnya meskipun dia sering marah-marah tapi dia adalah sosok yang pemaaf.

"Boleh, kebetulan saya belum sarapan"

Merekapun menuju ke meja makan, kebetulan alat pemanggang roti sudah berbunyi menunjukkan bahwa roti sudah selesai dipanggang. Dengan cekatan Sasa menaruh roti tersebut ke piringnya dan piring Gael. Lalu menuangkan sereal ke mangkoknya. Tetapi tanpa diduga Sasa menumpahkan gelas berisi air didekatnya sehingga gelas tersebut mengenai celana Gael.

"Aduh om, maaf gak sengaja" Sasa yang panik pun langsung membungkuk dan mengelap celana Gael dengan tisu. Namun tanpa Sasa sadari, Gael tidak sengaja memperhatikan belahan dadanya yang terekspos akibat belahan tank top yang rendah.

"Busettt mulus dan gede bener ini kayaknya tangan gue gak cukup buat nampung" batin Gael yang masih terpana dengan pemandangan di depannya.

"Eh ini om bawa apa kok tiba-tiba celananya menggembung?" Tanya Sasa polos. Gael yang sadar karena ada sesuatu yang bangun di dirinya pun langsung gelagapan menjawab "ah ini bukan apa-apa".

Sasa yang merasa bahwa dirinya sudah selesai membereskan celana Gael pun melangkah untuk mengambil sapu dan membereskannya.

Setelah drama gelas pecah itu, Sasa dan Gael melanjutkan sarapan sambil mengobrol santai karena pada dasarnya Sasa tidak bisa kl disekitarnya hening. Setelah berada di obrolan yang seru dan santai akhirnya Gael mengetahui kalau Sasa dan dirinya hanya terpaut 4 tahun sehingga Gael neminta Sasa untuk memangil Abang biar tidak terkesan tua dan Sasa pun menyetujuinya.

Usai sarapan pagi itu, Gael pun pamit ke Sasa dan pergi ke kantor. Di perjalanan Gael masih terbayang dengan apa yang dilihatnya tadi. Namun ia paham rasanya tidak sopan baru kenal sudah membayangkan yang iya-iya eh wkwkw

*****
"Aduh handphone bang Gael ketinggalan. Mana dikunci lagi. Bodoamat deh ntar juga balik lagi kesini kalau kecarian" gumam Sasa setelah menemukan handphone di meja ruang tamu tempat Gael tadi duduk.

Sasa yang sudah lulus pun, hari ini menikmati waktu luangnya untuk rebahan di kasur kesayangannya. Karena bisnis yang dia rencanakan belum ia konsultasikan dengan Varo yang lebih mengenal bisnis, Sasa memutuskan untuk menonton drama korea kesayangannya karena sudah lama sekali ia tidak menonton drama tersebut yang disebabkan oleh kesibukannya dalam tugas akhir.

Tak terasa sudah pukul 2 sore Sasa menonton drama tersebut. Karena gerah, Sasa memutuskan untuk berendam sambil melanjutkan drama koreanya. Ya, Sasa adalah pengemar dara korea. Kalau sudah nonton pasti dia gabakal berhenti.

Sudah 1 jam Sasa habiskan di kamar mandi. Saat keluar menggunakan handuk, Sasa pun dikejutkan dengan suara bel di rumahnya yang berbunyi. Dia pun cepat-cepat memakai dress pendeknya untuk membukakan pintu karena ia pikir itu adalah Varo, kakaknya.

Saat membukakan pintu, Sasa dikagetkan dengan kehadiran Gael.
"Ngapain bang kesini?" Dengan bingung Sasa bertanya

"Ambil handphone abang kayaknya ketinggalan disini deh"

"Oh iya bener bang. Aku lupa, tadi mau ngabarin juga bingung. Silahkan masuk bang"

Sasa pun mengambil handphone Gael yang dia simpan di kamarnya. Lalu memberikan kepada sang empunya.

Saat Gael akan berpamitan karena urusannya sudah selesai, tiba-tiba petir menyambar disertai hujan deras dan seketika lampu mati. Sasa yang kaget pun reflek melompat ke arah Gael sehingga dia mendarat di pangkuan Gael.

Gael yang kaget pun reflek memeluk Sasa sambil mengusap punggungnya menenangkan. Namun, ia sadar ada yang aneh karena ada benda kenyal yang dirasakan di dadanya.

*****
Kira kira apa itu kenyel kenyel? Jeli kali ya yang ada di saku Sasa.

Hallo hallo. Gimana nih kira-kira cerita ini? Vote dan komen ya kalau temen-temen suka dan misal ada masukan. Terimakasih ♥️

Our Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang