45

217 30 4
                                    

Di pack asalnya, meski Yechan sering diasingkan dan diabaikan bahkan oleh keluarganya, namun ia tak pernah jauh dari yang namanya kekalahan.

Bahkan saat perebutan kepemimpinan -seperti yang tengah ia lakukan  sekarang- ia kalah karena keterpaksaan.

Daripada ada pertumpahan darah, tetua mengambil alih keputusan. Sebenarnya Yechan tahu bahwa itu hanya alasan, karena itu Yechan pergi. Ia tak bisa dihina seperti ini.

Namun, ini Antella, bukan Yeomra. Tentu situasinya akan berbeda. Ia tak memiliki darah Antella, namun ia juga tak bisa pergi begitu saja meski kekalahan sudah di depan mata.

Dan sekali lagi, saat Yechan mulai kehilangan fokusnya, tendangan, dan cakaran Taedong kembali melayang ke arahnya yang langsung terlempar membentur pohon yang ada di sekitar.

"Aargh! Sial!"

Yechan menyentuh dadanya dan darah pun keluar bersamaan dengan batuk karena panas dan sakit yang ia rasakan.

Namun,

"Jika tak berdiri, kau akan kalah di sini. Yah, aku sudah berkata untuk mengalah saja tadi, tapi aku yakin kau akan malu jika hanya begini. Setidaknya tunjukkan kegigihanmu sampai kau tak bisa lagi berdiri."

"Berisik!" Yechan mencoba berdiri dan suara di dalam kepalanya terdengar lagi.

"Lihat, Yechan-ah ... kakakku terus melihatmu dari tempatnya ..."

Yechan mendongak. Saat itu, ia melihat Jaehan yang tampak khawatir tengah menggigiti kuku jarinya.

Menghela, Yechan kini kembali memusatkan perhatiannya pada Alpha yang menjadi lawannya.

Kim Taedong juga bukannya tak mengalami kesulitan. Hanya saja, Alpha Antella memang tak bisa diremehkan begitu saja.

Bahkan meski Yechan sudah melakukan serangan balasan, Taedong terus berdiri tak peduli berapa kali ia terjatuh di sini.

"Kau ... begitu ingin menjadi Alpha?"

Taedong tertawa, "Ya. Aku tak bisa membiarkan orang luar sepertimu memimpin pack. Juga ..." Alpha itu menatap ke suatu tempat, Yechan tak yakin, tapi Kim Yechan tampaknya tahu sesuatu.

"Juga?"

Taedong kembali melihat Yechan, tersenyum. "Ada seseorang yang harus aku selamatkan dari makhluk tak alami seperti kalian ini."

Jelas yang ia maksud adalah Enigma. Akan tetapi, bukankah hanya ada dirinya dan Yang Hyuk, Enigma yang selamat di sini?

**

Tiga Alpha Antella, tampak tak membutuhkan teman jika dilihat sekilas saja. Mereka akur bersama.

Jaehan sebenarnya berteman dengan siapa saja, namun karena hierarki, tentu membuat ia cukup disegani. Tak ada yang benar-benar dekat dengannya kecuali dua adiknya sendiri.

Sementara Sebin, ia bersahabat dengan Yang Hyuk. Walau pada awalnya, Yechan lah yang lebih dulu mengenal si Alpha Yang.

Kim Yechan yang selalu dianggap sebagai si bungsu justru yang paling banyak membangun koneksi. Ia tahu bahwa itu akan membantu sang kakak saat memimpin Antella suatu hari nanti.

Keluarga Yang, Keluarga Kim, mengusahakan dekat dengan putra keluarga Han, meski belum berhasil karena masing-masing keluarga memiliki temboknya sendiri.

Dan sayangnya, ia juga belum bisa mewujudkan semua karena dirinya yang lebih dulu menjadi kelinci percobaan para penjahat Antella.

**

"Kau menyukai Sebin Hyung?"

Taedong yang tengah duduk bersama Yechan di kediaman Kim langsung panik. Wajahnya memerah, membuat Yechan semakin yakin bahwa apa yang ia tanyakan adalah kebenaran.

"Katakan saja jika memang iya. Asal kau tahu, kakakku itu tak akan peka jika kau tak mengatakannya."

Taedong menghela, "Bagaimana aku bisa mengatakannya jika Alpha Yang itu selalu menempelinya."

Akan mudah jika mereka mate sejak awal, namun sama sekali tak ada tandanya dan Taedong mulai putus asa.

"Hyuk? Mereka hanya berteman, kurasa ..."

Keduanya menatap Sebin dan Hyuk yang tengah sibuk dengan sesuatu. Sepertinya tumpukan kertas yang diberikan oleh Jaehan.

"Lihat? Kau sendiri bahkan tak yakin, Yechan-ah ..."

"Ya, karena aku tahu kakakku, tapi aku tidak bisa menebak Hyuk sejauh itu. Lagi pula, kita semua akan diminta bertarung untuk kekuasaan pada akhirnya."

Taedong menghela, lalu bertanya apa Yechan juga akan mengikutinya. Mengingat kedua kakaknya sepertinya sudah banyak latihan untuk persiapan. Sementara Yechan sendiri, Taedong tak pernah sekalipun melihat nama Yechan di buku kehadiran.

"Entahlah ... Jika ikut, aku khawatir kalian semua akan kalah." Bungsu Kim itu menyeringai, namun Taedong yang menganggapnya bercanda, hanya mendorong bahunya pelan saja.

"Hentikan sifat narsismu itu. Takutnya tidak ada omega yang mau padamu ..."

Hanya saja, siapa yang peduli dengan itu. Bagi Kim Yechan, tak ada siapapun selain kakaknya sendiri saat itu.

**


Kim Yechan menemui Moon Jehyun, bersama Yang Hyuk tentu.

"Bagaimana kondisimu sekarang?" tanya si pria besar.

Yechan mengangkat bahu. Bukannya tak tahu, hanya tak yakin tentang itu. Karenanya ia harus menemui Jehyun, yakin jika sang elder ada hubungannya. Entah mengapa, instingnya berkata demikian.

Sejak dari rumah sakit dan hari-hari setelahnya, Yechan sungguh merasa dirinya benar-benar berubah. Tak hanya fisik, tapi juga temperamen. Ia sulit mengontrol emosi dan kekuatannya sendiri.

Ada kekuatan yang tak ia mengerti tiba-tiba datang dan memenuhi seluruh otot dan sendinya.

Kepalanya juga selalu terasa penuh. Tekanan ini membuatnya semakin depresi dari hari ke hari.

Itu hanya terobati saat ia melihat Jaehan. Tentu itu juga yang membuatnya semakin berhasrat. Padahal meski sudah sejak lama memiliki rasa, Yechan selalu mampu memendamnya.

Kini ia bahkan tak tahu lagi apa yang akan terjadi.

Namun, saat tiba di kediaman tetua, bukannya jawaban, Yechan justru tak mendapatkan apa-apa selain omong kosong saja.

"Tuan muda, bukankah itu hanya asumsimu sendiri? Kau termakan oleh apa yang kau pikirkan. Tidak ada yang seperti itu. Lagi pula, bagaimana mungkin aku berani meracuni anak dari pemimpinku sendiri?"

Sungguh penuh tipu daya. Tak mungkin Yechan akan percaya begitu saja.

"Begitukah? Jadi, kau bisa menjamin bahwa aku akan baik-baik saja?"

Moon Jehyun tak mengatakan apa-apa dan hanya menyunggingkan senyum manisnya.

Bagi Yechan, itu hanyalah sebuah kelicikan yang memuakkan. Haruskah ia cabik dan patahkan saja lehernya?


EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang