Kingdom of Asterophia

Chapter 01

Negeri Asterzeland. Dinaungi oleh Kerajaan Asterophia yang dipimpin oleh seorang raja yang arif lagi bijaksana.

Raja Zafran Reymond. Pemimpin Kerajaan Asterophia era kelima. Putra tunggal dari Ibu Suri Margarette Reymond dan Mendiang Purnaraja Alexander Reymond.

Raja Zafran didampingi seorang ratu yang membantunya mengelola negeri bertuah ini. Ratu Helena Reymond. Bersama Ratu Helena, Raja memiliki dua orang putra dan seorang putri.

Putra Mahkota, Pangeran Louis.

Putri Kedua, Putri Ranina.

Dan Pangeran Kelima, Pangeran Fedrick.

Raja Zafran juga mengangkat seorang wanita dari kalangan rakyat biasa untuk menjadi permaisuri. Permaisuri Yelzena Reymond. Sementara, bersama permaisuri, Raja memiliki dua pasang putra dan putri.

Pangeran Ketiga, Pangeran Helzen.

Kembaran Pangeran Helzen, Putri Pertama, Putri Helzera.

Pangeran Keempat, Pangeran Alden.

Dan Putri Ketiga, dijuluki 'Si Pembawa Kedamaian'. Putri Ranzella.

Sayang sekali, berdasarkan ramalan para tetua istana, Putri Ranzella tidak diperbolehkan menginjakkan kakinya di wilayah istana sebelum umurnya mencapai angka 17 tahun.

Maka dari itu, Raja meminta tolong kepada keluarga bangsawan yang menjadi kerabat keluarga kerajaan, untuk merawat Putri Ranzella.

Selama 17 tahun Putri hidup, ia harus menjalani latihan yang diberikan oleh Keluarga Bangsawan Roeslerich, tentu saja atas perintah Raja.

Tetapi selama itu, Putri Ranzella tidak pernah tahu bahwa ia adalah seorang putri yang sangat diistimewakan.

Ah, hampir terlupa.

Tak lama setelah menikahi Ratu Helena dan Permaisuri Yelzena, Raja mengambil seorang selir dari kota Wistopia. Selir Risela Wisena.

Yang melahirkan seorang pangeran.

Pangeran Kedua, Pangeran Althenza.

👑👑👑

"Selamat pagi, Pangeran dan Putri, saya membawa pesan dari Yang Mulia Raja" ucap seorang dayang sembari menundukkan tubuhnya.

"Yang Mulia Raja mengundang seluruh anggota kerajaan untuk makan malam di istana utama malam ini"

Pangeran Louis menatap satu per satu adik-adiknya. "Ada apa ayah mengundang seluruh anggota kerajaan untuk makan malam bersama?"

Dayang itu menggeleng.
"Saya tidak tahu, Pangeran"

"Baiklah. Kau boleh pergi" titah Pangeran Alden ramah.

Dayang itu menunduk dalam sebelum akhirnya meninggalkan ruangan para penerus kerajaan itu.

Putri Helzera berdehem kemudian berdiri dengan anggunnya. "Kurasa ayah akan menyinggung masalah mengenai kenaikan takhtamu, benar bukan, Kak?"

Putri tertua itu menatap Sang Putra Mahkota, Pangeran Louis dengan angkuhnya. Dari nada bicaranya, sudah menggambarkan cukup jelas bahwa perkataannya itu adalah sindiran halus.

Putri Ranina terkekeh. Ia tidak suka sikap Putri Helzera yang kurang sopan kepada kakaknya. "Apa kau kesal, Lucy? Hormati kakak tertuamu!" tegurnya sinis.