SIAPA DIA(?)

satu

"woi bebek minggir, gue mau duduk sama bebeb gue"

"ck! apaan si lo tuh kadal, orang duluan gue di sini, iya kan baby?"

"anjay lo ya, habitat gue di sini ya bek, sana ah pindah ke habitat lo sendiri"

"gamau"

"sana balik ke meja lo bebek, gue mau duduk ah!"

"ga denger, ga denger"

"MUSNAH AJA LO SANA"

"aduh merinding, padahal masi pagi loh"

"sialan lo bek, jadi maksud lo tuh gue setan gitu?!"

"gue ga ada bilang lo setan ya, lo nya sendiri yg bilang"

"AWAS AH BEK GUE MAU DUDUK, ADOH SAKIT BEGO!"

"berisik lo pada, udah nay lo balik aja sana"

"yaudah aku balik ke mejaku dulu ya beb, dadah"

"iya sono buru balik, malah masih di sini"

gadis itu pun cemberut, lalu langsung aja pergi dari situ.

"woi saket anjer, main cubit² tangan gue aja lo, di kira ga pedes apa!"

"boncabe kali ah pedes, lagian di cubit gitu doang lebay"

"gitu doang katanya, gue colok ya mata lo lama-lama paya"

"sini lah colok"

gadis itu pun memelototkan matanya menantang

"arghh bisa gila gue lama-lama"

"lah bukannya lo emang dari awal login udah rada-rada ya nei?"

"terserah lo aja puki"

"selamat pagi anak-anak"

"selamat pagi bu!"

perdebatan kedua gadis itu pun terhenti.

"neifha kamu ngapain masih berdiri, cepat duduk!" suruh sang guru.

neifha pun segera duduk.

"woi beb lo bawa buku paket ga?, buku paket gue ketinggalan jir" neifha berbisik.

"lo niat sekolah ga sih nei? tiap hari ga bawa buku, mana bilangnya buku nya ketinggalan lagi"

"yeu orang emang ketinggalan"

"tiap hari lo selalu bilang ketinggalan, padahal mah emang lo nya ga pernah bawa"

"itu yg di belakang ngapain bisik-bisik!"

"bu sam, ini si neipa ga bawa buku paket"

"eh eh lo apaan si pay, sial dah lo"

faya hanya meliriknya.
mampos lo kadal.

"kebiasaan ya kamu neifha, setiap mata pelajaran saya, kamu selalu tidak bawa buku paket, sudah neifha kamu kesini, berdiri di samping saya sampai mata pelajaran saya selesai!"

neifha menatap tajam faya, akibat faya ia pun jadi di hukum.

faya pura-pura membaca, mengabaikan tatapan tajam neifha.

neifha pun dengan berat hati berjalan ke depan dan berdiri di dekat bendera tepat di samping kiri sang guru.

"ada lagi yg tidak bawa buku paket?"