-
-
-Riki menuruni satu persatu anak tangga, ia mendekati Jake yang sedang memainkan ponselnya di ruang tamu, Jake menatap Riki yang kini mendudukkan diri di sebelahnya.
"apa yang kau lakukan jika kau terjebak di antara dua hati?." tanya Riki tiba tiba.
Jake menaikkan sebelah alisnya sebelum tersenyum dengan tipis, ia meletakkan ponselnya di meja lalu menatap Riki.
"aku akan memilih yang terbaik." balas Jake.
Riki membalas tatapan dari Jake.
"memilih yang terbaik?." pelan Riki.
"kau tentukan hati mu." ucap Jake dengan memegang dada Riki, Riki menatap tangan Jake yang menempel di dadanya.
"setelah menentukan nya maka yakinkan bahwa dia yang terbaik, semuanya ada di diri mu, jangan sampai kau salah memilih." senyum Jake.
Riki kembali menatap Jake.
"bagaimana jika aku menyakiti yang satunya?." tanya Riki.
"kalo begitu jangan pilih keduanya." balas Jake.
Riki menghela nafasnya.
"jika aku ada di posisi mu maka aku harus tegas dan memilih siapa yang menurut ku terbaik untuk ku." ucap Jake.
"berarti kau siap menyakiti yang satunya?." tanya Riki dengan pelan.
"mau bagaimana lagi?." tanya Jake kembali.
"yang terbaik?." gumam Riki.
Junghwan to Riki.
Sebelum sadar
Junghwan menampar pipi Riki hingga dia terjatuh dengan keras ke lantai, Riki menahan rasa sakit dan terus menundukkan kepalanya.
Junghwan menjambak rambutnya lalu menariknya dengan kasar.
"akhh." lirih Riki.
Junghwan mendorongnya ke dinding.
"kau benar benar menyebalkan dasar jalang."
Sesudah sadar
"kau cantik." senyum Junghwan.
Riki tersenyum dengan malu.
Sunoo to Riki
Sebelum gila
"kau cantik." kagum Sunoo.
"berhentilah." pelan Riki.
"aku menyukaimu." ucap Sunoo.
"kau sangat menarik." senyum Sunoo.
Sesudah gila.
"pelan ahh pelan akhhh Sunoo." desah Riki saat Sunoo menghentak titik manisnya secara beberapa kali.
"kau sangat sexy." senyum Sunoo.
Riki menelan ludahnya sendiri.
"ada apa?." tanya Jake.
"t-tidak." balas Riki dengan cepat.
"bagaimana jika awalnya kau sudah yakin bahwa kau menyukai yang ini tapi hati mu malah goyah ke yang satunya?." tanya Riki dengan gugup.
Jake mengerjapkan netranya.
"kau merasa sudah gila karena menyukai ke brengsek kan nya padahal kau menyukai yang satunya." pelan Riki.
Jake tertawa dengan pelan.
"kau gila, siapa yang mengajari mu? jadi dua pria yang memperebutkan mu itu ada di antara good boy vs bad boy?." tanya Jake.