Chapter 11 - Who Likes Who

212 15 0
                                    


Semua orang yang menjauh dari bangunan fakultas melirik seorang wanita dengan style kece serta kacamata hitam berdiri melipat tangan di dada dan bersandar pada lamborghininya. Perempuan cool  dikombinasikan dengan mobil super fancy merongoh gocek adalah perpaduan yang gokil.

Di lain sisi, Sagita sedang menghubungi para bodyguardnya yang entah tiba-tiba menghilang. Dahinya mengkerut melihat chat seseorang.

Hari ini saya jemput kamu.

Dia mengibaskan rambutnya yang panjang itu. Tiba-tiba Regina di sampingnya heboh. Apa jangan-jangan rambutnya punya superpower.

"Anjir-anjir, itu yang di club itukan, gilaaa cakep banget woy"

Sagita mendongkak melihat sesuatu yang menarik perhatian Regina. Bahkan orang itu mengalihkan perhatian semua orang yang melihatnya.

Isha tersenyum begitu melihat Sagita. Setelan hitam dipadukan kacamata hitam? Bahkan Sagita ikutan speechless terkena damage kekecean Isha.

Sagita melirik dua senior cewenya yang terlihat habis berbicara padanya. Mungkin karena mukanya asing jarang terlihat di sini, mereka menanyakan dia mencari siapa, dan ya, dia mencari Sagita.

Sagita melihat senyuman Isha sedikit pudar saat melihat ketingnya berjalan di sampingnya.

"Kenapa jemput, bodyguard gue kemana?"

"Saya sudah bilang sama mereka mau menjemput kamu, sekalian saya mau ke rumah kamu"

"Oh, oke deng" ujarnya santai, tapi cuma di depan Isha, aslinya dia masih kikuk dan tidak tau harus ngapain saat berhadapan dengan Isha.

Begitu masuk, Isha memberikannya minuman lemontea, kesukaan Sagita. Dulu, sepulang sekolah, Sagita selalu craving minuman dingin. Terutama lemontea ini yang menjadi favoritnya.

Sagita menatap tidak percaya pada Isha, bisa-bisanya dia masih ingat kebiasaan dan kesukaannya tersebut. Makin banyak kenangan yang muncul, semakin mengingatkan mereka akan keakraban mereka dulu. Dan hal itu cukup mencairkan suasana yang canggung yang dirasakan Sagita. Tapi sepertinya Isha tidak ada canggung-canggungnya.

"Masih ingat aja. thanks, pulang kuliah gini emang enaknya minum yang seger"

"My pleasure, saya nggak mungkin lupa kesukaan kamu. Kamu pernah ngamuk-ngamuk gara-gara pengen lemontea"

Kalau diingat hal itu sangat memalukan sekali, "salah penjualnya sih, siapa suruh tutup" ujarnya santai.

"gimana kehidupan perkuliahan?" Tanya Isha sambil menyetir.

"Yah gitu deng. Malesin, banyak tugas gak seperti yang di film-film atau di wattpad-wattpad gitu"

Isha tersenyum tipis "ya, kalau genrenya romantis pasti bagian susahnya dicut. By the way, cewek tadi temen kamu?"

Spontan Sagita menoleh, "iya, kenapa? Lo suka?"

"I like girl, but doesn't mean I like everygirl"

Sagita mengangguk paham, "iya juga sih" gumamnya.

Melihat wanita di sebelahnya yang sangat kece ini pasti seleranya tinggi. Kak Katrina contohnya. Dia menemukan sebuah teori baru, kenapa Isha memfollownya, karena dia ingin tau informasi mengenai Katrina, karena kakaknya itu sedang deactive instanya. Sesimpel itu.

"I only like one girl"

Nah kan. Sagita tersenyum bangga mengetahui teorinya benar. Dengan percaya diri dia menoleh pada Isha, "I know her"

"Oh ya?" Isha menoleh, kebetulan mobil mereka berhenti karena lampu merah. "Siapa?" Tanyanya.

"Yakin mau gue sebutin?"

She and Ms. Ex BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang