30

1.5K 80 4
                                    

"kenapa? lapar hm?" tanya Winny ketika mereka berada di dalam mobil malam itu setelah pulang dari kantor.

Winny bingung karena Satang hanya diam saja sedari tadi membuat dia takut tidak menyadari kesalahannya yang membuat Satang marah kepadanya.

Satang menggelengkan kepalanya dan menyenderkan kepalanya ke jok mobil sambil melihat jalanan di kaca jendela. Namun Winny tetap saja tidak tenang ketika melihat kekasihnya tiba-tiba mendiamkannya.

Winny diam dan membiarkan Satang tenggelam dalam lamunannya malam itu, dia akan kembali bertanya dan berusaha berkomunikasi ketika satang dirasa sudah tenang.

Setibanya di apartemennya, Satang berjalan mendahului Winny masuk ke dalam kamar. Dia sebenarnya tidak tahan dengan sikap Satang karena dia merasa bahwa hari ini dia tidak melakukan kesalahan apapun. Winny memasuki kamarnya melihat satang sudah merebahkan tubuhnya di kasur king size miliknya dengan tatapan yang kosong.

"sayang...." panggilnya dengan lembut.

"sini liat aku dulu" lanjutnya membalikkan tubuh satang agar berbaring sehingga mudah melihatnya.

"ada sikap aku yang buat kamu marah hm? atau ada hal lain yang ganggu pikiran kamu?" tanya Winny selembut mungkin sambil mengelus lembut rambut kekasihnya.

Satang menatapnya kemudian menangis membuat Winny langsung kaget, Satang duduk lalu memeluknya dan menangis di pelukannya. Winny mengelus lembut punggungnya untuk sedikit menenangkannya.

"aku gak maksa kamu cerita tapi kalo kamu butuh aku, aku selalu ada buat kamu" ujar Winny.

Satang sedikit tenang dan melepaskan pelukannya. Winny refleks menghapus air mata di kedua pipi satang dengan tangannya kemudian menggenggam tangannya. Dia menceritakan apa yang di dengarnya saat di kantor tadi sambil menangis karena perkataan-perkataan tersebut.

"aku gak manfaatin kamu, aku juga gak goda kamu" ujar satang di sela tangisnya.

"tapi mereka bilang kayak yang tau aku gimana, mereka bilang seakan aku yang salah. Padahal aku gak kenal satupun diantara mereka, aku juga gak pernah ngomongin atau ganggu mereka tapi kenapa mereka bilang gitu" lanjut satang dengan suara seraknya.

"siapa yang berani bilang semua itu sama kamu? kalo perlu aku pecat mereka" ujar Winny setelah satang memceritakan semuanya dan membuat dia menangis.

Satang menggelengkan kepalanya lalu menunduk kemudian satang menungkup wajah Winny dengan kedua tangannya melihat mata satang yang masih berair.

"itu kamu tau jawabannya karena mereka gak kenal kamu, mereka gak tau kamu dan mereka juga gak tau seberapa besar cinta aku ke kamu" ujar Winny sambil menenangkan Satang

"mulai besok kalo mau keluar bilang ya biar aku temenin" lanjutnya.

"gimana kalo nanti ada yang bilang kayak gitu lagi?" ucap Satang mengadu.

"aku marahin orangnya biar gak ganggu pacar aku lagi" jawabnya.

Winny mengubah posisi duduknya agar satang bisa menyender di dadanya, dia mengelus lembut lengan kecil prianya itu sampai akhirnya Satang tertidur karena lelah menangis. Dia membenarkan posisi Satang dengan pelan takut jika nanti pria itu terbangun karena dirinya. Tak lupa winny mengecup keningnya dan menyelimutinya.

Winny menutup pintu kamarnya dengan pelan membiarkan satang tertidur dan beristirahat kemudian merogoh ponsel di saku celananya dan mengirimkan pesan kepada Joong untuk mengajaknya minum di rumahnya.

Winny mengeluarkan beberapa botol alkohol dan cemilan dan tak lama kemudian Joong datang ke apartemennya.

"di club lah bro" ucap Joong ketika dia berjalan menuju sofa kemudian duduk yang diikuti oleh Winny.

"satang tidur, gw kagak mungkin ninggalin dia sendiri" jawabnya.

"bentar aja, nanti lu balik dia pasti masih tidur" ujar Joong yang mulai berusaha mengajak temannya itu untuk pergi ke club.

"bentaran doang elah" lanjutnya membuat Winny berpikir.

"yg deket apart lu, kagak nyampe sejam juga kesana".

"ini kalo pacar gua ngamuk lu yang tanggung jawab" ujar Winny menunjuk Joong.

"iye aman, udah buruan kagak usah pake lama" ajak Joong

Akhirnya Winny pergi ke club bersama Joong, setibanya disana mereka menikmati suasana club yang lumayan ramai itu. Joong memberikan segelas alkohol kepadanya dan berdansa ria mengikuti dentuman musik yang keras tersebut.

Beberapa wanita dengan pakaian sexy menghampirinya dan berjoget erotis di depannya. Dia melihat Joong yang sudah mulai mabuk berjoget dengan salah satu perempuan disana. Dia mendorong pelan ketika perempuan di depannya hendak mencium bibirnya, walaupun dalam keadaan seperti ini Winny tidak tertarik dengan hal apapun kecuali Satang.

Dia benar-benar tidak bisa menahannya jika Satang yang melakukan hal tersebut sehingga sekeras apapun perempuan itu merayunya, dia sama sekali tidak tertarik.

"maaf" ujar Winny menolak kemudian perempuan itu terlihat sedikit kesal dan pergi meninggalkannya.

Winny duduk di sebuah kursi meninggalkan Joong yang masih berdansa itu, dia meminum segelas alkohol kemudian seorang pria duduk di sampingnya dan tersenyum kepadanya.

"boleh kenalan?" tanya pria tersebut yang lebih kecil darinya sepertinya pria itu masih berkuliah jika dilihat dari wajahnya.

"maaf, saya punya pacar" jawab Winny menolaknya.

Tangan pria itu benar-benar nakal sebab dia membelai dada bidangnya berharap bahwa Winny setuju untuk bermain dengannya malam ini. Winny melepaskan tangan pria yang menggodanya tersebut dengan sopan.

"maaf, saya harus pergi" ujar Winny beranjak pergi meninggalkan club tersebut dan tak lupa menyeret temannya untuk pulang bersama dirinya.

Sesampainya di apartemen, dia mendorong tubuh Joong yang sudah mabuk tak berdaya itu di atas sofa besar miliknya sedangkan dia masuk ke kamarnya dengan pelan namun sepertinya Satang terbangun karena suara pintu tertutup.

"phi...." lirih satang menyadarkan dirinya dan melihat Winny baru saja memasuki kamar.

Aroma alkohol yang kuat dari Winny membuat Satang sadar bahwa prianya itu pasti telah menghabiskan waktu di club.

"aku ke club sebentar sama joong, Sekarang dia tidur di sofa" jelas Winny yang sedikit mabuk, toleransi alkohol nya tinggi sehingga dia bisa tetap sadar walaupun beberapa kali minum. Winny membuka pakaiannya yang hanya menyisakan boxer yang hendak ia pakai tidur. Sepertinya malam ini dia harus mengisi daya untuk nafsunya.

Dia membuka selimut yang tengah satang gunakan, melihat tubuh satang yang hanya terbalut kemeja kebesaran miliknya dan celana yang sangat pendek membuatnya semakin bernafsu.

"p-phii..."

Satang menggeliat ketika Winny meraba miliknya kemudian membuka kancing kemeja yang dipakai kekasihnya. Dia mengangkat setengah tubuh Satang untuk melepaskan kemejanya kemudian mencium bibirnya dengan sangat kasar.

Menciumi buah dada favorit Winny sambil tangannya yang sibuk melepaskan boxer miliknya setelah dia berhasil membuat Satang tanpa sehelai kainpun. Dia mengangkat kedua kaki kekasihnya sehingga bisa leluasa memasuki lubang tersebut.

"jangan berisik, nanti joong denger" Bisik Winny.

Satang menutup mulutnya berniat memperkecil suara desahannya namun gagal karena dia terlalu menikmati permainan Winny sehingga laki-laki di atasnya langsung membungkan mulut satang menggunakan mulutnya dengan kasar.


•~•

My possessive boyfriend | WinnySatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang