LIMA

84 6 0
                                    

Ceelyis berbinar menatap ramen di depannya biasanya ia hanya melihat di anime aja dan hari ini ada di depannya, sebut aja dia kampungan yah walaupun emang kampungan sih.

Lagi dan lagi oushi memotret ceelyis yang sedang fokus memakan ramennya, seperti nya hobi oushi bertambah.

"Setelah ini kita mau kemana lagi?", tanyanya pada oushi setelah mereka selesai.

Oushi berpikir sejenak lalu tersenyum menatap ke arah ceelyis,ada apa dengan nya batin ceelyis.

"Ikut saja,aku ada hadiah untukmu".





Ceelyis berdiri di depan toko boneka,apa oushi mau ngasih gue boneka? tanyanya pada diri sendiri bertanya ke oushi ia terlalu malas.

"Ayok masuk",oushi tanpa sadar mengandeng tangan ceelyis menuju rak boneka.

Ceelyis menghentikan langkah nya, tatapannya menatap ke arah tangan besar oushi yang tengah memegang tangan kecilnya.

Oushi yang menyadari sedikit meremas tangan kecil ceelyis "maaf aku tak sengaja",oushi melepas kan genggaman tangannya,hatinya panas,ia benci penolakan.

"Emnh iya,tak apa-apa",ceelyis merasa tak enak pada oushi,yah walaupun tangan kan nggak boleh pikir ceelyis.

"Kau tunggu disini",oushi tersenyum berlalu dari hadapan ceelyis yang tengah terdiam,apa dia marah?,batin ceelyis tak enak,gini amat jadi orang nggak enakan.

Oushi mengontrol emosi nya, sungguh ia benci penolakan,oushi mengambil salah satu boneka dengan ukuran cukup besar,oushi mengambil dua boneka dengan ukuran yang berbeda kemudian berjalan menuju salah satu pintu dan memasuki nya.

Tak lama oushi keluar dari pintu itu dengan suasana hati lebih baik,ia tak sabar menunggu momen itu tiba"salah kan dirimu ceelyis", gumamnya smirik,salahkan ceelyis kenapa begitu menarik di mata oushi.

"Hai ceelyis lama tak berjumpa,apa kau sedang membeli boneka?",tanya Mina, kebetulan ia juga mencari boneka sebagai hadiah ulang tahun ponakannya mungkin saja ceelyis bisa menemani nya untuk memilih pikir Mina.

"Tidak,aku hanya menemani seseorang saja",jawab ceelyis bertepatan dengan itu oushi memanggil nya.

Mina mengangguk,lalu menatap ke arah laki-laki yang memanggil ceelyis,mata Mina membola saat tanpa sengaja mata tajam itu menatapnya seolah memperingati gadis itu.

"Ceelyis kau harus berhati-hati dengan lingkungan sekitarmu mulai sekarang,aku pergi dulu",Mina menatap iba ke arah ceelyis lalu pergi melangkah jauh.

Ceelyis mengerutkan keningnya bingung apalagi saat melihat tatapan iba Mina,tak paham dengan ucapan Mina,tak ingin ambil pusing ceelyis mendekat oushi.

"Apa dia mengatakan sesuatu?",tanya oushi.

"Tak ada hanya saling menyapa,kau mengenal nya?",tanya nya balik pada oushi yang hanya menggelengkan kepalanya.

"Hanya penasaran saja, kalian membicarakan apa?",ceelyis ber oh ria,ganteng -ganteng kepo batin ceelyis.

Oushi menyerahkan dua boneka yang telah ia beli ke arah ceelyis setelah sampai di depan rumah ceelyis.

Menatap boneka itu Lamat ceelyis menerima dengan senyum mengembang"makasih oushi", ucapnya senang.

"Ahh, iyaa",oushi menggaruk tengkuknya yang tak gatal salah tingkah melihat senyum manis ceelyis.

"Aku masuk dulu, terimakasih untuk hari ini",kata ceelyis sebelum memasuki rumahnya.

Oushi tersenyum smirik menatap pintu yang tertutup sempurna di depannya.

Kemudian berbalik dari sana, oushi ingin cepat-cepat sampai ke apartemennya ada hal menarik yang ingin ia lihat.

Membayangkannya membuat darah oushi berdesir"ahhhh", desahnya dengan pikirannya sendiri.







Ceelyis meletakkan boneka yang berukuran paling besar dekat dengan cermin yang berhadapan dengan tempat tidurnya sedangkan boneka lainnya ia memutuskan untuk meletakkan di atas kasur saja.

Ceelyis sedikit bingung kenapa oushi harus membelikannya boneka dengan ukuran besar, padahal kan kalau kecil lebih bagus, bisa gue peluk-peluk batinnya.

"Mending gue mandi terus tidur,bentar lagi juga masuk kerja", ceelyis membuka jilbab terlebih dahulu lalu membuka bajunya satu persatu hingga hanya meninggalkan tantop dan hotpats  lalu memasuki kamar mandi.

Selesai membersihkan diri ceelyis memakai kaos oblong di padukan dengan celana pendek,ceelyis memang menyukai memakai baju pendek jika berada di rumah tapi berbeda lagi jika di luar rumah.

Lama bermain dengan benda persegi yah ceelyis terlelap tanpa tau jika ia sedari tadi di awasi dari jauh oleh seseorang.


Mata sayu itu senantiasa menatap layar monitor didepan,senyuman menyeringai terbit di bibirnya, bagaimana bisa pakaian yang menutupi dirinya teryata terdapat tubuh yang begitu indah.

Nafas laki-laki itu memberat hanya melihatnya dari layar saja sudah membuat hampir gila, bagaimana jika secara langsung?.

Laki-laki itu mengigit bibirnya dalam membayangkan hal-hal tak senonoh,ceelyis membuatnya gila, laki-laki itu menatap tepat berada di selangkangan disana tampak mengeras.

"Sial", umpatnya.

"Ceelyis kau harus tanggung jawab", ucapnya serak menatap lamat ke arah layar di depannya sebelum memuaskan dirinya sendiri.

"Ahh ceelyis", desahnya.



















Pagi ceelyis bangun pagi-pagi sekali mengingat ini adalah hari pertamanya bekerja dan Mina sudah menunggu di depan.

"Selamat pagi Mina, maaf membuat mu menunggu",kata ceelyis setelah duduk nyaman di atas kursi mobil.

"Pagi juga, tak apa-apa",Mina melajukan mobil dengan kecepatan rata-rata, seperti biasa mereka akan banyak bercerita, akhirnya mereka telah sampai di depan kantor.

Sesampainya ceelyis di meja nya,Mina sedikit menjelaskan tentang apa yang akan ceelyis kerjakan, ceelyis mengangguk mengerti mendengar penjelasan Mina.

"Baiklah aku pergi dulu ceelyis",pamit Mina dibalas dengan senyuman ceelyis.

Belum sempat ceelyis menduduki kursi, ia di kejutkan dengan kehadiran seseorang.

"Oushi?".

______________________________________
                                Next

Obsession Oushi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang