"Jadi begini,, kau ingat kejadian 8 tahun yang lalu? Ketika kau membawa kabur zayyan dan kalian berdua mengalami kecelakaan?" Tanya bunda serius..
"Ya aku ingat, sedikit lagi aku mendapatkan zayyan, namun kau dan suamimu menggagalkannya" Ujar sing kesal.. Ia bahkan memanggil bunda dengan kata yang kasar..
"Hahh.. Itu beda urusan.. Sekarang urusannya adalah zayyan yang terluka saat kecelakaan itu.." Ujar bunda dengan tatapan menyendu..
"Maksudmu? Zayyan baik-baik saja bukan?? Kau berkata bahwa zayyan hanya luka lecet.. Tidak lebih dari itu..!" Sing mulai emosi...
"Dia.. Mengalami amnesia.. Kepala-"
"APA!! KENAPA KAU TIDAK MEMBERITAHUKANNYA PADAKU!!" teriak Sing marah..
"Aku, sengaja.." Ujar bunda sambil menunduk sedih..
"Sengaja..?? Kau sengaja tak memberi tahukannya padaku!!!" Marah sing sambil menggebrak meja di depannya..
"Iya!! Bunda sengaja tak memberi tahukannya kepadamu, karena jika kau tau, kau tak akan mau pergi meninggalkan kan zayyan..! Bunda hanya tak ingin-"
"KAU TAK INGIN APA HAH?!! AKU BENAR-BENAR MUAK!! AKU AKAN MEMBAWA ZAYYAN PERGI-"
"berani membawa zayyan sejengkal saja dari pintu dan jendela rumah ini, ayah akan melakukan sesuatu terhadap zayyan, yang membuatmu menyesal untuk selamanya.." Ujar sebuah suara baritone yang terdengar tegas..
"Kau!! Ck ah!" Kesal sing sebelum pergi berlalu menuju kamarnya..
Bunda menunduk dalam sebelum menangis pilu..
"Kita.. Hiks.. Kita sudah benar bukan??.. Hiks... Kita tidak salah bukan.. Hiks.. Memisahkan mereka.. Hisk.." Ujar bunda sedih..
"Kita tidak salah sayang, yang salah adalah perasaan sing terhadap zayyan.." Ujar sang ayah sambil memeluk bunda menenangkan..
-
Rame betul.. Makasih yg dah baca👾
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif [✔] Wainzaysing
Short Storysebagai anak bungsu, di cintai oleh kedua abang itu.. seram :)