CPS 21 || Kunjungan

186 18 0
                                    

📖Happy Reading📖

"Hufttttttttt"

"Haahhhhh"

"Huhhhhhh"

"Sumpah Zha sekali lagi lu napas depan telinga gue, gue teriakin maling lu, makan apel aja sana!" tegur pasien berbaju putih yang sedang berbaring dengan tangan di gips berwarna pink itu. Yang di tegur berdecak ria sebelum beralih ke kakaknya yang sedang mengupas apel.

Si empu kamar mengalihkan pandangannya pada pria dengan ponsel miring dan suara menggelegar ponselnya.

"Berisikk!!"

"........."

"Lu bedua ga denger ya?? Kecilin volumenya ato keluar dari sini!!???" melihat si pasien terganggu kedua makhluk di atas sofa menatap nya kesian dan mendekat ke arah pasien.

"Sorry ya bro, gue khilaf" ujar mereka berdua dan kompak menaikkan volume ponsel mereka sembari berlari keluar ruangan.

"ZIDANNNNN BIMAAAAAAAA AWAS LU BEDUAAA?!!!!!!!!" ucap pasien yang tak lain adalah Jamal, merasa tak terima dirinya di permainkan ia pun mengejar 2 teman sengkleknya itu.

Kenzha menatap miris ketiga temannya, sayang sekali wajah mereka tampan tapi tantruman. Kenzha tiba tiba teringat sesuatu dan kemudian tersenyum misterius. Kenzhi yang melihat tanda tanda adiknya sengklek pun mengusap kasar wajah Kenzha. "Gausah mikir macem macem lu Maemunahh" Kenzha mendelik tak terima.

"Apaan emang gue ada mikir apa hah?!!!"

"Yaaa ituu lu mikir..."

BRAAKKKKKKKKKKK

"Lah pada nape ni anak" celetuk Kenzhi, pasalnya 3 makhluk yang tadi keluar ruangan kini kembali dengan tergesa gesa dan wajah tegang bak sedang di tagih kurir paket cod padahal duitnya belum kekumpul.

Tak lama kemudian beberapa orang masuk membawa alat alat medis. "Marah marah mulu Jeff, sampe kedengeran omelanmu dari lorong haha." ujar pria paruh baya yang mengenakan stetoskop. 

Kenzha yang tadinya bertanya tanya kini telah menemukan jawabannya. Perempuan itu berusaha agar tawanya tak mengudara. Pasalnya ekspresi Jamal saat di marahi itu sangat lucu.

"Ketawa lu ketawa." desis Jamal pelan. Ia tak mungkin memarahi Kenzha depan ayahnya.

Woyaaa zelaasss, MC gitu Loch;)

"ngga ges itu karna papa gue lebih sayang kenzha di banding gue." -jamalcry

"Kalian udah lama disini?" ujar Jevan, papanya Jamal

Pria paruh baya itu menatap satu persatu teman teman anaknya. Mereka sudah biasa bertemu namun sepertinya Bima dkk masih tidak terbiasa dengan wajah seramnya.

"Udah om dari habis pulang ulangan kita langsung kesini." jawab Kenzhi mewakili temannya yang masih membatu.

fyi : mereka selese ulangan jam 11 dan skrng jam 4 sore;)

Jevan mengangguk sembari melakukan pemeriksaan pada Jamal. Suasananya kembali tenang. Semua orang fokus pada tugasnya masing. Kenzha dan Kenzhi yang mengobrol ringan. Jevan dan para perawat yang sedang mengurus Jamal. Lalu Bima dan Zidan yang sibuk menahan nafas karna dirasa nafas mereka dapat mengganggu konsentrasi pak dokter hebat itu.

"Pemeriksaan udah selesai, kalian berdua bisa nafas lagi." celetuk Jevan yang ditujukan pada Bima dan Zidan. Namun sepertinya Jevan terlambat, Bima dan Zidan sudah tergeletak tak bernafas (pingsan) karna kehabisan nafas. Dapat di lihat Kenzha dan Kenzhi menutup wajah mereka dengan tisu dan berpose layaknya sedang berdoa.

"Jeff temen kamu normal semua ya?"

"Pah, mereka normal aja aku udah gila, apalagi mereka ga normal."

Jevan tertawa mendengar celetukan ngasal anaknya itu. Yahh kerandoman teman Jamal bisa membuatnya lega. Setidaknya dengan adanya mereka ia tidak perlu khawatir jika suatu saat anaknya kesepian.

Jevan menyuruh perawat untuk mengangkat Bima dan Zidan ke ranjang. Setelahnya ia pamit untuk kembali ke kantornya sebentar. Setelah ayahnya keluar Jamal pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tersisa Kenzha dan Kenzha yang sudah kembali duduk di sofa. Saat sedang asik berbincang, handphone Kenzhi berbunyi.

"Zha bentar ya gue mau angkat telpon dulu." Kenzha hanya mengangguk membiarkan kakak kembarnya itu pergi. Ia ingin bermain game di handphone miliknya sebelum notif dari Jevan a. k. a bapaknya Jamal menarik perhatiannya.

Om berduid💸

Zha keruangan saya sebentar.

Kenzha hanya membalas dengan react jempol dan bergegas ke ruangan Jevan. saat melewati penjaga ia menyapa para suster yang berjaga. Ia kemudian menaiki lift, sesampainya di lantai 4 ia langsung menuju ruangan bertuliskan 'Direktur utama' . Kenzha masuk tanpa mengetuk pintu.

"Ada apa om-"

"LOHHHH?!!!!"

•~~~•

"Sorry bro, gue gagal, gue kira itu dia."

"LU TUH GIMANA SIH DAN?!!! KERJA GITU AJA GA BECUS!??!!"

Pria berhoodie hitam tersebut nampak marah dan memukul pria yang dipanggil Dan tersebut. 'Dan' terpental membentur dinding, ia meringis kesakitan saat bibirnya sobek.

"LU GILA SEN! SIAPA YANG TAU KALO MOTOR ITU DI PAKE JEFFRICH!! GADAAA!!"

'Sen' menatap 'Dan' marah dan menendang tubuh 'Dan sekali lagi. "Diem, atau tinju gue yang buat lu diem!" titahnya penuh ancaman. Mau tak mau ia diam agar tubuhnya tak makin lebam.

"Syal. Kenapa susah banget nyingkirin lu Ra!"

•~~~•

"Kok gue merinding yah."

TBC😋

elloow ellowwww aku kombek membawa MC ganteng kita😘

mianhe mianhe hajimaaa~~

wattpadku sudah berdebuu:( apakah kalian masih menunggu???:(

kelamaan ga nulis aku tkut gaya penulisanku berubah trus jdi ga enak d bacaa😞 ini salah stu penyebab aku lamaa apdett huhuuu

btw apaa kaabaaarrrr??? gimanaa harinyaaa?????

pastii baik kannn?? haruss baik dongg
kita kan manusyaa kuwatt ;)

kalopun ga baikk selalu inget yaa kaloo di dunya ini kalian ga sendiriii

semangatttt yang masihh liburr
nikmati waktu yang ada selagi bisaa😋

oiyyahhhh special krna lama ga apdet aku apdet banyakk💋

enjoy readerssssss

#kawalcpssampetamat;)

Cegan Preman Sekolah (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang