07

1.6K 186 22
                                    

Beberapa hari yang lalu setelah pertengkaran Pamela dan Denaya, suasana asrama benar-benar lebih canggung. Walaupun yang bertengkar anak dua itu, tapi berdampak ke yang lain juga.

Untuk Amora dan Chesa, mereka yang biasanya agak ribut itu sedikit diam saat berkumpul bersama. Tetapi akan ribut kembali jika sedang berdua saja.

Seperti saat ini di ruang tamu, di depan mereka terdapat banyak kertas-kertas yang berserakan. Mereka sedang membagi bagian lagu untuk tugas klub musik.

"Anjir, jangan kasih gue hight note cuy, lo aja!" protes Amora saat mengecek bagian mana yang ia dapatkan.

"Lo bilang tadi terserah, sekarang protes." Chiquita ikut pusing dibuatnya. Mereka itu tidak memiliki bakat dalam hal bermusik, ini malah mereka harus berkelompok untuk menampilkan sebuah lagu.

"Kan tadi udah gue bilang jangan pake lagu itu ih, pake lagu twingkle twingkle little star aja."

Lemparan pulpen mengarah ke badan Amora, Chesa pelakunya. "Yang submit judul lagunya kan elo!"

"Yaudah lah, jalanin aja. Pake lagu ini aja udah, bagus ngga pikir belakang."

Amora juga ikut-ikutan pusing, kemudian dirinya menatap Chesa lagi saat teringat sesuatu. "Eh, kok kita gak minta bantu kak Ambar aja sih! Dia kan anak klub musik!"

"Kak Ambar kan lagi izin pulang dua hari, Mor. Jenguk neneknya yang lagi sakit."

Amora menghela napas lesu. Kalau menunggu Ambar pulang juga tidak mungkin, karena besok mereka harus progress.

Obrolan mereka terhenti, ketika melihat Denaya berjalan ke ruang tamu dan duduk di sofa. Tangannya sibuk memegang ponsel yang miring dan bibirnya mengeluarkan umpatan.

"Ini WiFi asrama gak dibayar apa gimana sih, lemot banget!"

Dipastikan saat ini Denaya sedang bermain game. Karena terdengar suara-suara yang biasanya ada di game dan dirinya juga on mic.

"Triple kill"

"Woy Dena! Jangan habisin buff gue njing."

"Lo tuh jadi core gak guna Gaska! Mending buff-nya buat gue, hanabi gue kalau late game sakit."

"Audy, turet jaga bego! Nana lo gaada damage."

"Berisik lo core beban!"

"Zeon, heal gue."

"Woy tengah!

"DEFEAT"

Denaya kemudian membanting ponselnya ke sofa. Sangat capek bermain dengan teman-temannya yang noob itu.

Tatapannya teralih ke dua anak yang ternyata dari tadi memperhatikan dirinya. Amora dan Chesa yang menyadari itu kemudian pura-pura mengerjakan kembali tugas mereka.

"Ini gimana tadi Ches?"

Denaya yang mendengar itu mendengus geli. Memajukan badannya dan melihat apa yang sedang dilakukan mereka berdua. Matanya membulat sempurna melihat kertas berisikan lagu itu tercoret-coret tidak rapi.

"Gemes banget pingin nyobek kertas kalian."

Amora dan Chesa sontak melotot dan melindungi kertas mereka. Menatap horor Denaya yang menahan senyum itu.

"Dasar, wanita jahat!"

"Apa kata lo?!"

Demi apapun, Chesa ingin menyumpal mulut laknat Amora itu. Tidak ada takut-takutnya anak itu. Tetapi tiba-tiba saja Amora dengan santainya duduk di samping Denaya yang masih bersedekap dada.

CHANGED [BABYMONSTER] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang