10

63 3 4
                                    

.4.6.24





.







.







.

Kecenderungan Chris yang sadis dan menyimpang terlihat jelas saat dia menikmati pemandangan Anna yang gemetar di hadapannya, putus asa untuk menghindari kemarahannya. Dia menyeringai jahat pada kekuasaan yang dia miliki atas wanita itu. Menikmati kenyataan bahwa sang wanita sepenuhnya berada di bawah kekuasaannya dan akan melakukan apa pun untuk mematuhinya. Dia senang mendominasinya, menghancurkannya dan membuatnya tunduk pada keinginannya.





"Make it wet with your saliva, Little Ann." perintah Chris menodongkan shutgun yang beberapa saat lalu menembakkan peluru nya di depan mulut Anna.

Basahi dengan air liurmu, Little Ann.”






Merasa menggigil di punggungnya, Anna dengan ragu-ragu menuruti perintah Chris, dan menjulurkan lidahnya. Tubuhnya gemetar saat dia menatapnya dengan mata berkaca-kaca, berharap dia akan segera puas dan mengakhiri siksaan ini.





"What an obedient girl!!" Chris tertawa ringan, terlihat senang dengan kepatuhan Anna.

"Gadis yang penurut!!"




Tawa Chris  membuat Anna merinding. Mau tidak mau dia merasakan campuran rasa jijik dan malu ketika dia mendengar pujiannya yang mengejek. Mengetahui bahwa dia diperlakukan seperti mainan untuk digunakan dan dibuang begitu saja. Terlepas dari kekacauan batinnya, dia tahu dia tidak punya pilihan selain terus mematuhi perintahnya. Karena menolak hanya akan memperburuk keadaan.





Anna masih menjilati shutgun itu ketika ia merasakan kaki kanan nya di angkat ke atas meja rias. Dia merasakan ereksi Chris menembus anal nya. Sakit sekali rasa nya. Anna menangis sesugukkan mengingat kembali keputusan nya menerima pekerjaan di rumah Chris ini. Dia benar-benar menyesal telah melamar pekerjaan itu. Andai dia bisa mengulang waktu, dia tidak akan pernah tertarik dengan gaji yang ditawarkan oleh Chris kepada nya.




"Uuurrrghh... Aaahh...," Anna mendesah perih saat merasakan Chris mulai bergerak di bawah sana.






"Did you enjoy it, darling?" bisik Chris mengulum cuping telinga Anna

"Kau menikmati nya, sayang"






Suara Chris lembut namun berbahaya saat dia berbicara. Nadanya dipenuhi dengan kepuasan yang tidak wajar. Anna dapat merasakan detak jantungnya semakin cepat saat dia mendengar pertanyaan nya, mengetahui bahwa jawaban apa pun yang dia berikan mungkin tidak cukup untuk menghindari kemarahan sang majikan.





“T-tidak…”





"Don't lie to me, Little Ann! Your hole is so hungry to eat me up!"

"Jangan berbohong padaku, Little Ann! Lubang mu sangat lahap memakan ku!"






Wajah Anna menjadi merah padam karena malu ketika dia mendengar kata-kata kasar Chris. Merasa benar-benar terdegradasi dan tidak berdaya saat pria itu terus menegaskan dominasi atas diri nya. Dia bisa merasakan air mata mengalir di wajah nya, tapi dia tahu bahwa tidak ada gunanya mencoba melawan. Mundur atau menolak itu berbahaya, hanya penyerahan yang dapat menyelamatkan nya dari siksaan lebih lanjut.





“Eehmm.. Ii-iiya..., hh.. eenaakh.., tuan..., " jawab Anna terpaksa mengakui hal yang mustahil. Dia kesakitan sekarang, rasanya dia benar-benar ingin pingsan tak sadarkan diri.




Mr. BANGH is Gone Down Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang