14. Drama Pagi Hari (Shani)

1.6K 135 15
                                    

"Ayolah."

"Nggak mau."

"Lihat diri kamu. Emangnya kamu nggak risih?"

Aku memandang ke arah seorang gadis yang tengah berkacak pinggang sambil memasang wajah kesal di depanku. Gadis itu Shani, kekasihku.

"Nggak." Jawabku mantap.

"Tapi aku risih ngelihat kamu." Jawabnya dengan ekspresi cemberut.

Haha, lucu sekali.

"Yaudah, nggak usah deket-deket aku kalo gitu."

Aku lalu meninggalkannya menuju teras belakang. Duduk di pinggir kolam renang sambil meminum coklat panas.

Menikmati suasana sejuk di pagi hari sambil ditemani secangkir coklat panas, memang sudah menjadi rutinitas harianku. Duduk di pinggir kolam renang selalu menjadi tempat favoritku di setiap pagi. Aku mencelupkan kedua kakinya ke dalam air.

Whaaa, segar sekali.

"Gitasenaaa, mandiiii." Shani menyusulku dan berdiri di belakangku dengan bersedekap dada.

"Nggak mau." Jawabku cuek. Kuseruput coklat panasku sambil melirik ke belakang, mencuri pandang untuk melihat ekspresinya. Aku terkekeh lagi melihatnya kesal.

"Kami belum mandi dari kemarin, Gitaaaa."

"Terus?" Tanya dengan wajah tak bersalah.

Sengaja aku melakukan itu untuk membuatnya kesal. Bukan karena apa ya, aku hanya selalu suka setiap ekspresi yang Shani buat setiap harinya. Marah, tersenyum, tertawa, kesal, cemberut, ngambek, aku suka semuanya. Itu menjadi candu bagi diriku. Kecuali bersedih tentunya. Aku benci melihat kekasihku menangis.

Dan dari semua ekspresi itu, aku paling suka dengan ekspresi kesalnya yang lucu, hahaha.

"Arrgggh, kamu ini! Kalo kamu nggak mau mandi, j-jangan harap dapet jatah malem ini!" Ancamnya. Dapat kulihat sebuah rona merah tipis di pipinya.

Tuh kan, emang lucu kekasihku ini.

Aku menahan diriku agar tidak tertawa, "Yaudah kalo gitu, malem ini aku 'puasa' aja deh."

Aku melirikkan mataku ke arah Shani dan dapat kulihat sedikit kekagetan di wajahnya. Hahaha, kamu tidak akan menang dariku, Shani.

"Yaudah terserah kamu aja, aku nggak akan maksa kamu lagi."

Aku mengernyit heran. Eh, udah nyerah? Tumben segampang ini.

"Aku nggak akan maksa kamu lagi, tapi......"

Shani menggantungkan kalimatnya, aku yang penasaran mengalihkan pandanganku ke arahnya. Ia sedang tersenyum. Tersenyum sangat manis sekali. Tapi entah kenapa aku merasakan firasat buruk dari senyumannya.

"T-tapi apa?" Tanyaku dengan gugup. Lalu......

Byuuuurrrrrr!!!

Sedetik kemudian dapat kuarasakan tubuhku menyatu dengan air. Yap, Shani menendangku hingga aku jatuh ke dalam kolam renang.

"Shaniii! tega banget kamu ngedorong aku gini!" Protesku dengan kesal. Tubuhku sedikit menggigil merasakan dinginnya air kolam yang menusuk kulit.

"Hihihihi..... Siapa suruh kamu nggak mau mandi? Sekarang, mandi aja kamu disitu."

Shani tertawa senang melihatku yang basah kuyup kedinginan di dalam kolam. Aku kesal, tapi tidak bohong kalo aku berkata Shani begitu cantik saat tertawa lepas.

Srattt sraattt!

"Aaaa, hentikan!" Teriaknya saat aku mencipratkan air ke arahnya. Ia memintaku menghentikan aksiku, tapi aku tidak peduli. Sambil tertawa lepas, aku terus mencipratkan air ke arahnya.

"Berhenti, Gita. Aku basah nanti."

Shani berusaha melindungi tubuhnya dari cipratan air dan berjalan menjauhi kolam.

Hmm.... Mau kabur?

Aku segera keluar dari kolam dan secepat mungkin mengejarnya.

"Mau kabur kemana kamu, honey? Aku akan menghukummu sampai lemas pagi ini."

"TIDAAAAKKKK!!"

Dan itulah drama pagi hariku dengan Shani.

END

Nggak usah banyak-banyak deh ya. Keenakan nanti kalian wkwkw

Adiosss

© MgldnMn

Gita & Cerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang