Nurse 39

397 46 5
                                    

Happy reading gessss
🐺💙🦋
.
.
.
.

Tepat pukul delapan, persiapan pria September itu selesai. Entah apa yang sedang ia persiapkan ini.

"Perhatian semuanya, sesuai apa yang aku katakan tadi, dan sekarang sudah tepat pukul delapan" ucap junkyu diatas podium.

"Teman-teman, mulai!" Serunya.

Dalam sekejap lampu di aula pun mati, hal itu sontak membuat orang yang ada disana terkejut.

"Sebenarnya apa yang akan anak itu perbuat?" Tanya Joni pada hanzo di samping nya.

"Biasa rencana anak muda, kita liat aja apa yang akan mereka lakukan" jawab hanzo dengan tersenyum, Joni yang melihatnya pun ikut tersenyum tipis.

Tak lama sebuah layar hitam itu menyala, menampilkan wajah seseorang dengan paras tampan dan cantiknya. Alunan musik pun mulai terdengar, lagu yang berjudul Rewrite The Star - James Arthur feat Anne Marie itu mulai terdengar.

Terlihat di ujung kiri sana ada Damar dan Andra yang menyanyikan lagu tersebut di iringi dengan permainan alat musik yang di mainkan oleh Kevin, Darrel, Artsa, Johan dan juga Juan. Yasa, Havis, Harvey dan juga Keita berada di bagian lain.

Rekaman video di atas layar itu mulai berputar, menampilkan setiap keseharian yang pria manis pujaan Arjun itu lakukan. Tawanya, senyumnya, dan tangisnya tertampil jelas di video itu.

Tak lama, kelopak bunga mawar itu mulai bertaburan menghujani seluruh penjuru aula. Hal itu berhasil membuat para tamu disana berdecak kagum karena sorotan lampu-lampu kecil berwarna pastel itu mulai menyusun wajah seseorang diatas sana.

Dia terlihat indah dengan senyum manis nya itu, senyum nya benar-benar terlihat sangat tulus dan juga hangat.

"Dia adalah orang yang mengajarkan ku banyak hal, darinya aku belajar apa artinya bertahan, dan berjuang untuk tetap hidup"

"Cacian dan makian bahkan hinaan yang ia dapatkan selama ini, ia dengar kan dengan baik. Tapi, hal itu bukan membuat nya terpuruk atau sedih. Melainkan, membuat nya semakin kuat dan juga berani"

"Dia adalah orang yang selalu menebar senyum manisnya itu meskipun dirinya sedang menderita, dia bahkan selalu tersenyum pada orang-orang yang selalu menghinanya"

"Memendam semuanya sendiri dengan selalu menunjukkan senyum nya. Dari sana aku belajar, bahwa tidak setiap orang harus tahu bahwa kita tidak baik-baik saja, seterpuruk apapun kita, sesedih apapun kita tetaplah menebar image bahagia pada semua orang"

"Dia tak pernah mengatakan nya pada siapapun, aku tau karena aku selalu berada di sekitarnya tanpa ia sadari. Pertemuan tak di sengaja di antara kami berdua itu berhasil membuatku jatuh pada dirinya, tiga tahun aku mengejar nya dan sekarang aku ingin merealisasikan nya"

Arjun menatap seseorang di dekat meja tamu itu, ia tersenyum ketika melihat wajah terharu si manis. Si manis menutup mulutnya dengan air mata yang sudah meluncur dari pelupuknya, sorot matanya sudah jelas menunjukkan bahwa ia tak menyangka akan apa yang di lakukan oleh lelaki prawira dan juga teman-teman nya ini.

Arjun membawa langkahnya untuk mendekati si manis, "kalian pasti bertanya-tanya siapa orang yang akan bertunangan dengan ku saat aku menyebarkan undangan itu kan?"

"Dia, dialah orangnya. Marcello Pratama" lanjutnya dengan menggenggam tangan mungil itu dan menuntunnya untuk berjalan keatas podium, Marcel hanya mengikuti langkah pria yang menariknya ini dengan tatapan tak percaya.

"Arjun" lirih nya.

"Kenapa? Terkejut?" Tanyanya dengan senyum yang terpatri di wajahnya. Mereka kini sudah berhadapan diatas podium.

Nurse/JeongHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang