FROM OBSESSION II

87 16 5
                                    

"sedang apa kalian? "
Aku terhentak kaget, saat suara serak dan dalam itu terdengar. Stevano!
"tumben jam segini kau di kampus, " ucap Juan tanpa memandangnya.
"aku tak butuh izinmu bodoh, " tambahnya sambil merebut permen dari genggaman Juan tanpa izin, dan memakan beberapa.

" Hai Feb, udah disini aja," ucapnya sambil duduk di salah satu kursi malas.
Aku hanya tersenyum getir.

Aku paham apa yang di maksud oleh Stevano. Ia bukan sedang basa-basi menyapaku. Tetapi ia coba menyindir ku.

Tok.. Yok.. Tok...
"nona, apa anda sudah selesai? " terdengar suara berisik yang berasal dri arah toilet.

"ada apa itu? " Stevano notice.

"gadis incaranmu, sepertinya ia sedang terkena masalah. Sedari ia datang, ke 4 lelaki itu terus menerus mengikutinya. Hingga ia masuk kamar mandi, " balas Adit.

Stevano mengernyitkan dahinya, yang kemudian beranjak dari kursinya menuju ke 4 lelaki kekar itu.

"Hei... Kalian buat keributan, " ucapku saat tiba di hadapan keempatnya.
" kami sedang menunggu nona kami. Kami tidak berniat buat keributan. "

"nona? majikan kalian perempuan?" Balasku.

"tentu saja, " balas salah satu dari mereka dengan wajah tidak suka.

"aku pikir kalian sedang di kerjain oleh majikan kalian. lihat, ini toilet untuk laki-laki, bukan perempuan, " balas ku, yang tak lama kemudian, wajah ke empatnya tampak panik. 2 dari 4 lelaki itu menerobos masuk ke toilet dan mendapati toilet itu kosong.

"nona kabur, " ucapnya.

Aku terkekeh mengejek, yang kemudian masuk ke salah satu ruang di kamar mandi itu, yang mereka tidak tau, ada sesuatu di ruangan itu.

"ayo cepat, kita cari, " ucap mereka yang beberapa detik lalu aku dengar suara langkah yang berserakan.

"sekarang kau mau apa?  Kau bisa pilih, di skors dari kampus, atau ikut permainanku, " balasku yang tengah mendekap mulut Yuana yang saat ini berada satu ruang denganku.

"jangan ikut campur Stevano, " ucap gadis itu dengan nafas yang memburu.
Aku hanya tersenyum.
"lepaskan, aku mau keluar, "

 "lepaskan, aku mau keluar, "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


H

ahahh...
Detik kemudian, terdengar suara gerombolan lelaki masuk ke toilet itu. Aku kembali mendekap bibir gadis itu.
Aku tidak ingin ia menjadi bulan-bulanan di toilet itu.

"aku sedikit gerah saat melihat pantat sinyal bu susi tadi. Rasanya kepalaku sakit melihatnya, " ucap mereka menceritai seorang dosen wanita yang cukup seksi.

Aku menatap gadis di depanku yang sesaat kaget mendengar cerita oramg² diluar toilet. Ya
.. Pastinya ia kaget, sorang dosen menjadi buruan cerita sex mereka.

"aku penasaran pada si gadis baru. Cueknya membuatku penasaran. " ucap mereka tiba-tiba.

Yuana!!

"ya.. Aku juga. Ia seperti mencuri perhatian semua lelaki di kampus ini. Si Febri kalah, " tambah mereka.

Sstt... Isyarat ku sambil mengacungkan jempolku ke bibir, meminta gadis di depanku diam. Tatap kami bertemu, ya.. Matanya sangat mempesona.

"hahah.. Kalian terlambat, aku menggunakan foto Yuana sebagai bahan bahagia ku. Aku pernah menemukan ia mabuk di bar dengan baju seksinya. Dan kalian tau, saat dia berkeringat, aku malah terangsang, " ucap salah satu dari mereka.

"jangan grasak grusuk, " bisikmu sambil menambah tekanan muka pada tubuh Yuana yang kini menempel di dinding toilet.

Hahaha...
"Seksi sekali dia, " balas salah satu dengan mereka.

Hmmmmm....
Aku yakin Yuana sedang ingin meneriakiku dan kemudian memberontak keluar, dan memberi pelajaran pada lelaki-lelaki bajingan itu.

"kau diam, tak ada gunanya kau beri mereka pelajaran. Kau bisa di habisi nanti, " bisikmu pada gadis di depanku.

Mmmmm... Matanya melotot meski aku tidak mengerti apa yang ia isyaratkan.

"Hei siapa itu, " mereka menyadari keberadaan kami.

"keluar!! " ucap mereka sambil terus menerus mengetuk pintu kamar mandi kami.

"Brengsek. Siapa yang berani mengganggu tidurku, " teriakku geram. Dan dengan seketika mereka tau kalau itu adalah suaraku.

"itu si Stevano. Kabur²".

Mereka berlalu.
Ya... Tidak ada orang yang berani mengusikku. Kecuali gadis yang saat ini masih dalam kungkunganku.

" sudah! Aku sudah bisa pergi bukan, " balasnya cerewet.
Hmm... Aku menyeringai ngeri.

"kau pikir di dunia ini ada yang gratis hah, " bisikmu sambil menarik kedua tangan gadis itu ke atas kepalanya.
"aku tidak minta kau melindungiku. Lepaskan aku. " rontanya.

Rasanya menyenangkan melihat gadis itu tak berdaya. Aku ingin sekali memonopolinya.

"kau tidak, tapi situasi mengijinkannya, " ucapku yang sudah tak bisa mengendalikan diri.
Dengan kasar ku tarik leher belakang gadis itu. Yang kemudian melumat bibir Yuana.

Mmm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mmm...
Ia meronta, ntah kenapa pikiranku membeku. Aku tidak tau dari mana kekuatan ini datang, tetapi diriku sendiri tidak bisa menahannya.

Yuana!!!

PIECE OF  HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang