One and Only.

856 79 27
                                    

Happy reading!!

"Aaahk!"

Khaotung Thanawat terengah-engah dibawah lingkungan seorang pria seumuran dengannya.
Di sebuah apartemen itu, peluh membasahi keduanya.
First Khanapan kemudian mencabut kepemilikannya dari tubuh Khaotung, kemudian beristirahat disisi ranjang dengan keadaan masih telanjang, seperti Khaotung.
Bedanya, Khaotung tidak bisa langsung duduk seperti First.

"Aku mungkin akan pulang pagi, jadi jangan tunggu aku."

Khaotung menatap foto dua orang anak kecil yang menempel di dinding kamar apartemen mereka, oh ada juga foto saat SD, SMP, dan juga SMA.

"Kau akan bermalam di apartemen Mark?" Tanya Khaotung.

"Iya, dia bilang ingin ditemani tidur. Kasihan, pekerjaannya sangat banyak hari ini," balas First.

Khaotung kemudian bangkit dari tidurannya dan melihat First mulai memakai kembali pakaiannya.

"Kau juga akan pergi bersama Pod, kan?"

Khaotung menganggukkan kepalanya.  "Iya."

"Baguslah, lebih bagus lagi jika kau menginap di tempatnya, kau tak suka tidur sendiri kan?"

Khaotung menganggukkan kepalanya lagi. "Aku juga berpikir seperti itu."

"Jam berapa?" Tanya First, ia sudah siap untuk pergi keluar.

"Jam 8, masih jam 7 ini."

"Kalau begitu aku berangkat lebih dulu." First mengusak kepala Khaotung lebih dulu sebelum keluar dari kamarnya.

Khaotung kemudian kembali menidurkan tubuhnya yang masih lelah ke atas kasur, ia tutup wajahnya dengan lengan.

----

Khaotung terlihat sudah siap di sofa apartementnya saat bel berbunyi, itu jelas Pod, Kekasihnya.
Pod kemudian masuk ke dalam apartementnya Khaotung, lalu melihat kesana kemari seperti mencari seseorang.

"Kakakmu kemana?" Tanya Pod pada Khaotung yang baru saja kembali membawa tasnya yang tertinggal di kamar.

"Menemani kekasihnya," jawab Khaotung.

"Phi, bisakah aku bermalam di tempatmu? Aku tidak suka tidur sendirian."

Pod terlihat senang, jelas ia mengangguk kemudian merangkul Khaotung untuk segera pergi dari tempat tersebut.

----

Sesampainya di apartemen, Pod segera menyerang Khaotung. Ia kecupi leher mulus yang tak pernah ditinggali jejak apapun oleh First.
Khaotung yang tidak siap jelas terkejut dengan 'serangan' tersebut, sebelum semakin jauh, Khaotung segera menghentikan Pod yang hendak melepaskan ikat pinggang milik Khaotung.

"Phi, aku ingin makan dulu. Kau tak mau aku pingsan saat memuaskanmu, kan?"

Ya, Khaotung memang kelaparan setelah melakukan sex panas dengan kakaknya.
Pod sebenarnya enggan, dia merindukan Khaotung mendesah dibawahnya, sudah dua hari Keduanya tidak bisa melakukan itu karena pos sibuk bekerja.

"Baiklah, aku akan masak untukmu." Pod mencium pundak Khaotung lebih dulu, yang sudah terekspos karena kemejanya sudah Pod lepas kancingnya.

Khaotung pun menghela napas lega, kemudian kembali merapikan pakaiannya dan duduk di sofa sembari memperhatikan Pod yang sedang memasak. Pod adalah koki, sedangkan Khaotung adalah pelayan caffe di sebelah restorannya.
Lalu siapa First?
First Khanapan dan Khaotung Thanawat bukanlah saudara kandung, keduanya adalah anak panti asuhan sebelumnya, yang telah dilepaskan yayasan karena sudah bisa mengurusi hidupnya sendiri.
Tapi karena keduanya sangat dekat, First memutuskan untuk terus bersama Khaotung hingga sudah terhitung 5 tahun mereka lepas dari yayasan dan hidup bersama di apartemen yang mereka sewa bersama.

(B) With Benefit [Oneshoot.] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang