(3) dewantara's high school

11 3 0
                                    

"Ren, besok kita bakal sekolah di dewantara's high school," gumam zizan

"lah untuk apa anjir, umur 26 tahun gini disuruh jadi anak sma," ujar reno

"jalani misi utama kitalah, gue udah urus semua gue sogok juga tuh kepsek biar kita masuk mipa 1, sebenarnya gue bisa aja masuk mipa 1 tanpa harus nyogok tapi nanti pasti ada test mager gue," jelas zizan

"lo mah orkay apa apa pakai uang apa apa pakai uang," sindir reno

"gue juga udah palsukan semua identitas kita dari nama tanggal lahir hubungan, gue jelasin nama lo navelion draven zaferino dan gue varelino draven zaferino, kita berpura pura menjadi saudara," jelas lagi zizan

"bagus juga nama gue navelion navelion, dipanggil lion kali ya kek singa rorrr," candanya seraya membentuk tangan nya seperti kucing ingin mencakar.

"naj*s, mulai hari ini sampai seterusnya kita tinggal di villa gue yang satunya, bukan disini."

"syukur deh, takut gue di villa lo ini seremm banyak hantu nya."

"penakut," sindir zizan

"bukan takut, tapi emang serem jir, villa lo terletak di dalam hutan besar lagi villa lo sama gelap kek villa angker jadinya," ejek reno terhadap villa zizan

"udah, gue mau pergi ke villa gue yang satunya, ikut kaga lo? kalau kaga mau ga papa biar di ganggu ama hantu disini," zizan langsung beranjak keluar dari villa nya tersebut, tanpa berpikir panjang reno langsung berlari menyusul zizan.

"tungguin jir takut gue," reno memegang lengan zizan di sebelah kanan nya, seperti anak kecil yang sedang ketakutan.

karena reno lebih pendek daripada zizan ia tidak sengaja melihat ke lengan reno yang terbuka karena baju lengan pendeknya, terlihat luka goresan yang membekas di lengan nya tersebut, zizan tiba tiba langsung teringat kejadian 2 tahun yang lalu.

"luka ini, gue sendiri yang buat kepada orang yang gue anggap adik gue sendiri," batin zizan, dimana saat kejadian itu ia ingin menus*k hessa dengan cutter tetapi malah di selamatkan oleh reno yang tiba-tiba datang saat itu.

"ZIZANN," zizan terpudar dari lamunan nya saat ia menyadari bahwa ada yang berteriak memanggil namanya

"daritadi gue manggil, ngelamun mulu lo," kesal reno

"sorry sorry, cepetan pergi."

"lo yang lambat, daritadi gue udah naikin mobil lo," entah ada apa dengan hati zizan kini ia tersenyum lebar mendengar perkataan reno yang kesal

"hah! zizan senyum? kejadian langka apa ini jir akhirnya setelah bertahun-tahun dia jarang senyum bahagia gitu," batin reno

setelah menaiki mobil beberapa jam, zizan dan reno akhirnya tiba di villa yang terletak di pantai, sebenarnya tempat nya sama aja seperti villa zizan yang dihutan jauh dari keramaian, tetapi suasana nya beda di villa ini sedikit tenang karena terdapat pantai didepannya sedangkan di villa zizan yang satunya cukup bosan karena hanya ada pohon pohon di sekelilingnya.

***

kebesokan harinya

"Selamat pagi anak anak," sapa seorang wanita berbaju guru atau banyak yang memanggil nya ibu yani

"PAGI BU YANII," balas lima siswa secara kompak

"hari ada murid baru," bu yani memandang dua siswa yang berada disampingnya, "ini namanya varelino draven zaferino dan ini navelion draven zaferino," sambungnya seraya menunjuk nunjuk ke arah zizan dan reno atau mereka mengenal yang sekarang dengan nama varel dan lion

saat sudah perkenalkan zizan dan reno beranjak duduk di tempat yang sudah ditunjuk ibu yani tadi, zizan duduk paling belakang dan reno duduk di belakang tepat didepan zizan.

kringg!!
bel istirahat berbunyi

"KE KANTIN YOKKK," teriak rendra, orang yang selalu ceria dan selalu ngelawak membuat penghuni kelas menjadi bahagia jika ada rendra

"mager," ujar bima malas, bima orang yang emosian, jika rendra usil kepadanya dia bisa saja memukul nya

"lo mah mager mulu," sindir dian, orang yang selalu ceria juga sama seperti rendra, selalu ngelawak juga tapi kalau lagi ada masalah serius dia akan berubah 180° dan dian suka bikin emosi raden, bima hessa.

"gue duluann ke kantin, mauu makan ama my pacar amiraa," sahut raden, orang yang bucin banget sama pacar nya, dulu sebelum punya pacar raden adalah orang yang paling friendly terhadap siapapun baik cewek maupun cowok, tetapi saat punya pacar ia langsung bersikap dingin kepada semua cewek, ia akan tantrum jika bersama keempat temannya

"bucinn abiss," ucap hessa orang yang sedikit kalem, suka caper sama bu yani karena hessa menyukai bu yani, tetapi bu yani sudah punya suami dan anak, hessa juga ketua kelas di kelas 11 mipa 1 ini.

"eh hessa ajak ke kantin juga tuh," sahut dian seraya menunjuk nunjuk ke arah zizan dan reno

"elo lah, masa gue," tolak hessa

"lo kan ketua kelas," ujar dian lagi sambil menaik naikkan alisnya

"cih iya iya," hessa pergi menuju ke meja reno, "ke kantin bareng yokk, jangan diam diam baee santai ajalah," sambung hessa

zizan memutar bola matanya malas, "gue engga lion aja," ujarnya dingin lalu kembali ke aktivitas nya tadi yaitu membaca buku

reno menatap ke belakang menatap zizan agar tidak dilihat oleh hessa, "lo ikut aja anjir," bisik reno agar tidak didengar oleh telinga hessa

zizan mengeleng-gelengkan kepala nya menandakan bahwa ia tidak mau, reno membuang nafas kasar lalu bangkit dari tempat duduk nya, "ayo lah, varel tidak ikut dia sakit perut," bohong reno untungnya hessa memercayainya

"oh yaudah, kalau perut lo masih sakit ke uks aja rel," usul hessa

"dihh, sok perhatian anj*ng," batin zizan, zizan tak menjawab usulan dari hessa

"lagi badmood dia, ke kantin ajalah langsung," ajak reno.

tanpa berlama lama mereka berdua meninggalkan zizan yang sedang membaca buku, "gaslah ke kantin," ajak hessa kepada rendra, bima, dian.

"gue engga, nitip bakso kang ucup aja satu," ucap bima

"ada kaki ada tangan pergi sendiri, nyuruh nyuruh orang aja lo kerjaan nya," hina dian.

"gue traktir lo es krim," harap bima, semoga dian mau membeli kan nya.

"oh sini duit lo," dian mengambil uang yang ada ditangan bima, "gini kek daritadi kembalian nya gue belanjain ya."

"hmm," deham bima

Hessa, rendra, dian, reno pergi keluar kelas, mereka sedang menuju ke kantin sekolah dan meninggalkan zizan dan bima di kelas.

#DAY3 Salmasr13

Masa lalu seorang psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang