44. Koro-sensei's Birthday

67 8 8
                                    

"Misi terakhir kita adalah sampai ke sekolah dengan selamat," ucap Isogai memimpin.

Sisa waktu membunuh Koro-sensei 3 jam lagi!

"Mayu kemana?"

"Loh, bukannya dia sedang perjalanan ke Jerman?" ucap Sakura

"Tidak ada kabar. Kenapa tidak dari kemarin sih ke Jerman? Ini sisa 3 jam lagi loh," ucap Aika

"Maaf Bu. Aku pikir Mayu ke Jerman sendiri kemarin, dia pergi kemana ya," khawatir Sakura

"Coba tanya teman-temannya,"

"Ah, Irina! Aku telepon Irina dulu," ucap Sakura mulai menelpon Irina tapi ditolak

"Kok di tolak sih," tak lama pesan masuk dari Irina

Irina Jelavic

Mayu ikut bersama teman-temannya menyusup ke gedung E untuk menyelamatkan Koro-sensei.

Aku tidak mengangkat telepon mu karena aku sedang berada di gedung Menham.

"Bagaimana?" tanya Aika

"Mayu ada bersama teman-temannya. Aku akan menyusulnya kesana," ucap Sakura

"Tapi kita tidak bisa pakai helikopter. Wilayah itu sudah diberi tembok Anti-sensei. Ada laser juga yang mengelilinginya," ucap Isao tiba-tiba datang ketika Karasuma memberitahu dimana anaknya berada.

"Apa? Berarti kita harus berjalan kaki dong? Kalau begitu ayo kita kesana Isao," ucap Sakura

"Tidak bisa Sakura. Wilayah gunung sudah dijaga oleh banyak tentara," ucap Isao

"Mayu disana. Bagaimana jika ia ditangkap oleh tentara disana?"

"Kita bisa bantuan Karasuma kan?" lanjut Sakura

"Karasuma jelas patuh pada atasannya. Ini sudah menteri pertahanan yang mengatur kita tidak bisa---,"

"Kalau begitu biar aku saja yang kesana," ucap Sakura mengemasi barang-barangnya

"Sakura!" tegur Aika

"Bu, nyawa anakku hanya tinggal 3 jam lagi. Bagaimana aku bisa tenang?'' ucap Sakura

"Mayu bisa---,''

"Sakura, ayo kita pergi bersama. Demi anak kita," ucap Isao

"Ayo!" Sakura tersenyum

"Ibu ikut!"

"Tidak usah, Ibu dirumah saja. Perjalanan nya susah Bu, nanti Ibu kelelahan. Sakura bisa atasi ini," ucap Sakura

"Jika ada apa-apa hubungi Ibu ya," ucap Aika. Sakura mengangguk dan berpamitan pada Ibunya.

Sedangkan di tengah hutan. Murid-murid kelas E berusaha melumpuhkan para tentara yang berjaga.

Saat hendak melaju ke jalan berikutnya mereka bertemu dengan komandan tentara yang berdiri didepan mereka. Komandan itu menghindari tembakan bius dari Chiba, lalu Karma berusaha menghajarnya malah terpental. Maklum, Karma masih bocah SMP. Banyak dari mereka yang mencoba menyerang Komandan itu, tiba-tiba pria itu terjatuh dengan busur panah berukuran sedang menancap di lengannya.

Please, Look at Me! (Akabane Karma x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang