Bab 10. Curhat

59 15 1
                                    

Sudah seminggu lebih Song Kang dan Dahyun tinggal serumah sudah seminggu pula mereka menjadi pasangan suami-istri. Tidak banyak perubahan memang tetapi setidaknya hubungan keduanya sekarang tidak cangung dan juga tidak kaku seperti dulu lagi

"Gimana sekolahnya, aman?"

Dahyun yang baru duduk langsung menoleh, seperti biasa Song Kang menjemputnya setiap pulang sekolah bahkan laki-laki itu juga selalu pulang lebih awal dari kantor.

"Aman, ya cuma sedikit ada gangguan dari, ya om pasti taulah"

Song Kang mengumam, ia sudah tahu siapa yang dimaksud Dahyun, siapa lagi kalau bukan Jaewook dan juga Lomon, nama kedua orang itu hampir setiap hari dikeluhkan Dahyun. Sebenarnya Song Kang ingin bertindak, ingin mengatakan kepada mereka agar tidak menganggu Dahyun lagi tapi Dahyun tidak mau karena tidak ingin Song Kang ikut campur agar tidak membuat keadaan semakin runyam.

"Lho, Om. Kita mau kemana ini bukan arah rumah kita kan"

Song Kang tersenyum tipis, hanya dengan mendengar Dahyun yang mengatakan rumah kita saja membuat hati Song Kang berbunga. Ya, sekarang Song Kang sadar jika perasaannya sudah benar-benar diambil oleh gadis kecil ini.

"Kita mau kerumah Ayah sama Bunda, semenjak kita nikah, saya ngga pernah lihat kalian bertemu atau ngelihat kamu telfon mereka, makanya sekarang kita kesana"

Song Kang tahu Dahyun sedikit marah dengan keluarganya terbukti dengan gelagat gadis itu yang ingin menolak.

"Ngga mau, kapan-kapan aja kita kesananya. Aku ada tugas banyak, Om. Jadi harus dikerjain sekarang, jadi kita pulang aja" Bantah Dahyun yang bahkan merubah duduknya menjadi menyamping, "Putar balik, Om. Kita pulang aja"

"Udah setengah jalan, kalau putar balik mubazir bensinnya"

"Dih, om kan kaya. Cuma bensin aja masa ngeluh"

"Bukan tentang kaya atau enggaknya tapi kita harus bisa hemat. Okey!" Song Kang tersenyum lebar tapi bukannya membuat Dahyun senang justru membuat Dahyun semakin kesal.

"Ngeselin. Tahu gitu tadi pulang sama Jaewook atau Lomon aja" Dahyun merubah duduknya menjadi kedepan dan memilih melihat ke arah jalanan diluar membuat Song Kang mendesah panjang.

Sebenarnya Song Kang hanya ingin memperbaikk hubungan antara anak dan orangtuanya. Bagaimanapun dia sekarang sudah menjadi suami Dahyun, dan ia tidak ingin jika istri kecilnya itu memiliki hubungan yang kurang baik dengan orangtuanya sendiri.

Kecewa, itulah yang dirasakan Dahyun saat ini. Disaat ia seharusnya hanya memikirkan tentang tugas sekolah dan menjalani masa remaja seperti remaja lainnya tetapi harus dijebak dan menjadi suami orang diusianya yang masih muda. Meski Song Kang tidak pernah membebaninya dengan tugas-tugas rumah tapi tetap saja Dahyun pasti merasa kurang nyaman dengan status barunya ini.

"Makan dulu ya, om. Aku lapar"

Song Kang menoleh lalu menggeleng, "Bentar lagi kita sampai, kita makan disana. Saya ingin ngerasain masakan bunda" Jawaban Song Kang tentu saja membuat Dahyun berdecak dan kembali mengalihkan pandangannya.

"Saya tahu kamu kecewa, tapi marah sama orangtua lama-lama itu ngga baik"

"Aku ngga marah, cuma butuh waktu buat nenangin pikiran"

"Seminggu lebih udah cukup buat nenangin pikiran kamu. Kasihan Ayah yang terus hubungi kamu tapi ngga pernah kamu tanggapi, bunda juga pasti ngerasa sedih meski ngga bilang secara langsung"

Song Kang memastikan apakah ucapannya didengar Dahyun atau tidak dan untungnya gadis itu mendengarkan terlihat dari raut wajahnya yang terlihat menyesal.

Let's falling loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang