Tit tit Tit tit
Drrrtt
Kreekk
Bam
Rentetan suara mulai dari suara menekan kata sandi, suara yang ditimbulkan ketika berhasil memasukan kata sandi yang benar, suara pintu terbuka dan suara pintu tertutup memenuhi seluruh apartment bernuasa cokelat muda dan putih yang saat ini dalam keadaan gelap gulita.
Sosok yang membuka pintu apartment itu lantas langsung melangkahkan kakinya menuju ke dapur dan menyalakan lampu di ruangan itu.
" Jisung-ah? Kau sudah pulang??"
Tanya seseorang dari balik salah satu kamar utama di apartment ini.
Namun sosok di dapur itu memilih bungkam. Toh pasti sosok dibalik kamar itu akan segera keluar, pikirnya.
"Jisung-ah?? Jisung-ah? "
Masih teriak orang yang sama karena tidak mendapatkan jawaban.
Sepersekian detik, suara pintu kamar terbuka diiringi oleh ocehan dari mulut yang keluar dari kamar tersebut.
"Kenapa tidak menjawab?? Kenapa sudah tiba disini bukannya ka... "
Mematung.
Lelaki bernama Renjun itu tidak dapat melanjutkan kata - katanya begitu melihat bahwa sosok di dapur bukanlah Park Jisung, satu - satunya member yang masih tinggal bersamanya, melainkan Lee Haechan yang ada disana, sedang mengeluarkan beberapa barang dari kantong plastik putih besar.
"Kenapa kau ada disini?"
"Berkunjung sekaligus makan malam, aku lapar sekali saat ini"
Ucap Haechan santai sembari membuka tutup dari berbagai makanan yang sudah tertata rapi di meja.
"Apa ini??"
Tanya Renjun lagi begitu ia mendekat dan melihat banyak sekali makanan yang ada di meja makan itu saat ini.
"Kau tidak bisa lihat? Ada malatang, tentu saja kuahnya dipisah namun masih panas saat ini, ini tteokbokki dengan odeng, sundae, pizza dan sushi salmon"
Jelas Haechan sembari menunjuk satu-satu makanan tersebut dengan sumpit kayu di tangannya.
"Untuk apa kau beli sebanyak ini?"
"Pertama, malatang, kau suka malatang. Kedua, bisa jadi kau tidak sedang ingin malatang maka aku belikan sushi yang mudah dimakan. Ketiga, pizza jika mungkin saja kau ingin sesuatu yang simple. Keempat, tteokboki dengan odeng, untuk jaga-jaga siapa tau kau sudah makan malam walau kemungkinan besar belum dan terakhir sundae, sebenarnya hanya pelengkap saja untuk dinikmati dengan tteokboki"
Renjun tercengang dengan ucapan Haechan, memang jika soal makanan Haechanlah ahlinya namun bukan itu saja yang membuatnya tercengang, ternyata Lee Haechan masih sepeduli itu dengan dirinya.
"Jadi kau pilih yang mana?"
Pertanyaan Haechan hanya dibalas dengan gelengan kepala dari lelaki yang bertubuh lebih kecil darinya.
"Aku sudah makan salad tadi"
"Kapan? Jangan bilang tadi siang? Dan itu hanya salad Renjun-ah, kau.. "
"Aku sedang diet, kau tahu itu"
Haechan memijat jidatnya sembari menutup matanya. Kata - kata itu lagi, kata-kata yang ia benci.
"Kau sedang tidak berada di dalam kondisi untuk diet saat ini, kau tahu itu kan?"
Kali ini Haechan yang balik memberi statement sekaligus bertanya dengan wajah sangat serius dan menatap tepat ke bola mata Renjun.
YOU ARE READING
Untold secret
Fanfiction"Aku ingin tahu kenapa kau menghindari diriku secara tidak langsung" - Batin Renjun "Andai kau tahu alasan aku menghindarimu" - Batin Haechan