"Bangunlah yeobo jangan salahkan dirimu atas kepergianku, ini semua sudah kehendak Tuhan. Samahalnya Tuhan telah mengirimkanku kepadamu sebagai obat penenang trauma atas kepergian hyungmu, maka Tuhan jugalah yang mengirimkan Eonniku sebagi obat pen...
Jaehyun sedang menyandarkan tubuhnya dibagian depan mobil mewahnya. Matanya nyalang memandang jauh sungai han yang terlihat gelap di malam hari. Dirinya masih memikirkan perkataan appanya tentang dimana istrinya berada saat ini. Appanya memberikan penawaran untuknya, agar segera menyelesaikan permasalahan di Jung Grup dengan imbalan appanya akan menemukan dimana Dita berada dan memberitahunya.
Jaehyun ingin segera membawa kembali istrinya ke sisinya, tapi appanya melarangnya karena Jaehyun harus menyelesaikan masalah perusahaan dulu dan appanya berjanji akan segera membawa dan memberi tahu dimana pastinya keberadaan istrinya itu setelah urusannya terselesaikan.
Saat Jaehyun yang masih termenung dengan posisi yang masih tetap sama, tiba tiba saja ada orang yang memukul bagian belakang kepalanya dengan balok kayu. Jaehyun terkejut dengan pukulan itu, badannya terhuyung kedepan.
"Nuguseyo?! "
Tanya Jaehyun yang masih memegangi belakang kepalanya dengan tangan kirinya. Darah mengalir dari belakang kepala Jaehyun.
Laki-laki yang memukul Jaehyun dengan balok ditangannya itu memakai penutup wajah dengan menggunakan setelan hitam. Dan ternyata laki-laki itu tidak seorang diri, ada dua orang dibelakangnya yang masing masing membawa balok kayu juga.
Ketiga laki-laki itu berlari dan akan menerjang Jaehyun, dengan sigap Jaehyun masih bisa menghindar dan melawan. Pertarungan ini memang tidak seimbang, tapi Jaehyun masih bisa menepis semua serangan dari tiga arah berlawanan itu. Jaehyun melawannya dengan tangan kosong.
Ketika orang-orang itu kewalahan dengan serangan balasan dari Jaehyun, Jaehyun bertanya kembali kepada mereka.
"Siapa yang mengirim kalian?" Jaehyun bertanya dengan nafas yang terengah-engah.
Tidak ada jawaban dari ketiga orang itu, melihat celah. Salah satu laki-laki itu segera memukulkan balok kayu itu ke betis kaki Jaehyun, mendapatkan pukulan yang tidak sempat Jaehyun hindari membuat dirinya jatuh terduduk.
Melihat Jaehyun kesakitan karena pukulan yang diterimanya dikakinya, ketiga pria tersebut segera memukuli Jaehyun dengan balok kayu itu dengan membabi buta.
Jaehyun tidak bisa melawan dan dirinya sudah tidak berdaya. Salah satu pria itu mengeluarkan sebilah pisau lipat dari saku jasnya dan menusukannya ke perut Jaehyun.
Jaehyun jatuh tersungkur dengan darah yang mengalir dari perutnya. Jaehyun mulai hilang kesadarannya, salah satu pria menghampiri pria yang telah menusuk Jaehyun itu.
"Sudah.. Cukup.. Tuan Nakamoto hanya menyuruh kita untuk membuatnya tidak berdaya, bukan membunuhnya. Segera kita pergi dan tinggalkan dia." Ajak laki-laki kepada teman temannya untuk segera meninggalkan tempat itu.
Jaehyun masih samar samar mendengar percakapan mereka, dia masih mengingat nama "Nakamoto" yang diucapkan oleh salah satu laki-laki itu.
"Na.. kk.. Ka... Motoo" Jaehyun mengucapkannya dengan terbata bata kemudian kegelapan menghampirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.