Part 18. Kalo bisa, lo gak usah muncul lagi

3.7K 174 93
                                    

Hallo Gaess🙌

Posted lagi untuk "SAMUDERA"

Jangan lupa di Vote yaa!!

•••√•••

Usai kejadian malam itu, Samudera dan anak-anak Gatnamorss yang lain mengantarkan Arabella dan Ayura pulang. Arabella, gadis itu membuat Sang ketua Gatnamorss tersebut hampir mengamuk, bagaimana tidak? Gadis itu beberapa kali menunjukkan free stylenya dijalan pulang menggunakan motor besar gadis itu membuat Samudera harus menahan sabar agar tidak kelepasan.

Anak-anak Gatnamorss yang melihat atraksi Arabella bahkan mengucapkan doa dalam hati agar gadis itu tidak terjatuh, melihat Ketua mereka sudah kepalang pusing membuat mereka merasa prihatin akan Samudera. Seperti saat ini, Gadis itu bahkan memiringkan sekali tubuhnya di belokan-belokan tajam dikira dia Valentino Rossi?

"Astagfirullah!! Sayang pelan!!" Teriak panik Samudera.

"Bu ketu jangan ngadi-ngadi lo!!" Dion yang melihat hal itu ikut-ikutan histeris takut wanita itu terjatuh.

"Bell, lo kalo mau mati jangan didepan gue deh yaa!!" Ayura menatap ganas kearah sahabatnya yang hanya dibalas jari tengah.

"Woi sialan, pelan-pelan anjir. Mau mati muda lo?!" Gavindra yang daritadi diam akhirnya meneriaki gadis itu membuat Samudera yang mendengarnya langsung menatap kesal Gavin dari balik helm full facenya.

Gavin lantas menatap balik, "Apa? serius deh ya Sam, Pacarlo bikin jantung aing mengganas ini. Gue gak mau jadi saksi kecelakaan anjir!!" Gavin sudah bodo amat, biarkan saja Samudera memarahinya.

Motor-motor anggota Gatnamorss terhenti, saat Arabella yang menepikan motornya. Gadis itu turun dari motornya dan membuka helm full facenya. Samudera yang melihat itu mendekati kekasihnya, wajah gadis itu sangat pucat. Bahkan Arabella, menatap takut kearah teman-temannya. Samudera, lelaki itu sadar yang ada didepannya bukan si bar-bar melainkan si cupu.

Samudera, cowok itu bahkan terdiam sebentar dan hanya melihat kekasihnya yang terlihat ketakutan. Dirinya bahkan melupakan   Arabella yang asli, jujur saja Sang ketua Gatnamorss itu merasa nyaman dengan si Bar-bar membuatnya terdiam kaku dan tidak tau harus berbuat apa.

"Bell? kenapa?!" Ayura berlari kearah mereka diikuti Gavin.

Deg.

Ayura dan Gavin terhenti saat melihat tatapan mata ketakutan yang diperlihatkan Arabella, Samudera bahkan tidak menyadari kedatangan 2 orang itu. Dia melamun bingung.

"Sam?" Gavin menarik bahu Samudera.

Lelaki itu tersadar dan menatap balik dengan raut wajah bingungnya "Gue bingung harus apa vin." Helaan nafas panjang terdengar dari Sang ketua Gatnamorss tersebut.

Gavindra terdiam, bahkan kalau Gavin yang berada diposisi sahabatnya itu dia tidak tau harus melakukan apa. Ayura, gadis itu melihat semuanya dia juga merasa kasihan saat melihat tatapan yang biasanya dingin itu sekarang terlihat bingung.

"Bell? Pulang yuk." Ayura menggandeng sahabatnya, sedikit menjauh dari Samudera yang linglung.

Ganendra dan Areksa mendekati Samudera, 2 cowok itu menatap bertanya kearah Gavindra. Membuat Gavin menghela nafas lelah.

"Balik lagi."

Perkataan Gavin, langsung membuat Gane dan Reksa menatap kasihan kearah Samudera yang daritadi hanya melamun.

"Pulang aja, anterin dulu. Nanti kita bicarain dimarkas." Ganendra memberi instruksi, membuat Samudera tersadar saat Areksa menepuk bahunya pelan.

Samudera berjalan kearah Arabella yang ketakutan, Tatapan kosongnya tadi sudah kembali menjadi tatapan mata tajam dan dingin. Cowok itu menarik Arabella tanpa mengucapkan apa-apa lagi. Terlihat sangat lelah dengan gadis cupu didepannya itu yang sayangnya itu sisi lain dari kekasihnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAMUDERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang