Happy reading all
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.6:00 wib....
Desire sudah bangun segera bergegas ke kamar mandi dan melakukan ritual mandinya.sebenarnya acaranya akan di mulai pukul 9:00 ,tetapi entah kenapa mata desire cepat sekali terbuka seolah matanya juga sudah sangat ingin melihat objek yang sudah lama tidak di lihatnya.
Selesai dari kamar mandi desire turun ke dapur untuk minum
"Tumben anak gadis mamah udah turun jam segini " tutur rina biasanya anak gadisnya ini kadang harus di bangunkan dulu baru bangun ,kadang sudah bangun tapi sering tidur bermalas-malasan di kasurnya.
"Haus banget mah,,"jawab desire dan rina menyodorkan segelas air putih hangat ke anaknya.
"Kirain udah gak sabar lihat tamu yang akan datang" jawab rina dan dibalas desire dengan senyum ,tidak mungkinkan desire menjawab iya, bisa bisa orang tuanya curiga karna ini pertemuan pertama mereka.
"Siapa sih mah teman lamanya papah" tanya desire seolah tidak tahu siapa yang akan menghadiri acara nanti.
"Tetangga kita dulu yang di kampung nenek loh,,kamu mungkin gak ingat waktu itu kamu masih umur 2 tahun" jawab rina .
Memang keluarga jack pernah tinggal di kampung,karena ekonomi keluarga jack waktu itu memburuk , akhirnya mereka pindah ke Jakarta untuk menitik karir mulai dari nol.
Dulu jack memulai karirnya dengan menjadi karyawan di salah satu perusahaan besar yang ada di Jakarta dan begitu juga dengan nia yang berusaha membantu ekonomi keluarga mereka dengan jualan online hingga sekarang mereka sukses dan memiliki perusahaan beserta mall.Desire terkejut mendengar penuturan rina karena dia tidak tau pernah bertemu dengan keluarga rey ,apa karena desire umur 2 tahun jadi dia tidak mengingat apa-apa.
"Berarti abang udah kenal sama rey dulu" batin desire ,segera menuju ke kamar Edward setelah meminta izin ke rina.
Tok...tok...tok...
"Bang bangun,,,," teriak rina , mendengar adanya sahutan dari dalam desire langsung masuk.
"Apa dek ,abang masih ngantuk" sambil mengucek matanya.
"Adek mau tanya bang ,kata mama tamu nanti tetangga kita dulu pas aku umur dua tahun ,jadi aku gak ingat apa-apa bang"
"Berarti rey dong,,, cuma itu dulu tetangga kita yang abang ingat" jawab Edward.
"Aku gak tau siapa bang" jawab desire seolah tidak tahu,dia ingin mengulik masa kecil rey dari abangnya
"Rey itu dulu baik banget sama abang kadang mamah suru abang jaga kamu pas mamah masak, rey juga kadang ikut jaga sama hibur kamu yang cengeng ini" sambil menarik hidung yang lumayan mancung itu.
"Ih...abang aku gak cengeng ya ...memang teman abang itu gak punya adek"desire semakin penasaran
"Pas mereka mau pindah ,mamanya pas lagi hamil ,jadi dia bebas datang ke rumah ,bahkan pulang sekolah bukannya langsung pulang ke rumah ini datang untuk bermain dengan mu" sambil mengingat masa lalunya ,ada pancaran kerinduan.
"Terus dia udah dimana bang"
"Abang gak tau dek ,Abang udah cari di media sosial juga gak ada ,kenapa nanya gitu dek?..." Heran Edward biasanya adek nya ini sangat malas mencampuri hidup orang lain bahkan sampai tanya-tanya seperti ini.
"Itu karna mamah ,katanya itu teman kecil kita ,ire penasaran bang karna gak ingat sama sekali" jawab desire memang tentang ini dia tidak berbohong
Dia benar benar tidak mengingatnya ."Udah ceritanya nanti aja di lanjut ,ini udah setengah delapan sana mandi ,ingat pakai pakaian yang sudah mamah siapkan."percakapan mereka di potong oleh rina ,rina sempat ke kamar anak gadisnya untuk memastikan apakah desire sudah siap-siap dan desire tidak ada di kamarnya,rina langsung menuju kamar anak lajangnya dan benar mereka sedang bercerita.
"Iya mah,,," jawab mereka dan desire segera ke kamarnya hampir saja dia lupa ,dia harus mempersiapkan penampilan sedemikian rupa untuk memikat hati calon suaminya wkwkwk
Tiba desire dikamar ,desire bergegas ke kamar mandi dan melakukan ritual mandinya lagi....(2 kali mandi pagi gak masalah soalnya menyambut calon suami cek...) Serta berdandan yang membuat dirinya lebih cantik dan anggun
Thanks all,jangan lupa vote
Sampai jumpa di cerita selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAST IMPROVEMENTS
General FictionPenyesalan akan selalu datang di akhir, kalau di awal namanya pendaftaran..... Itulah sekarang yang di rasakan seorang wanita yang berumur 27 tahun itu, penyesalan yang sangat besar yang tidak dapat diubah,mulai dari orang tua,keluarga,bahkan sampai...